JAKARTA – China Investment Corporation (CIC) kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas investasi di Indonesia dengan menggandeng Danantara Indonesia sebagai mitra strategis. Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, dengan para petinggi CIC di China.
Pertemuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kunjungan resmi delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dengan tujuan mempererat hubungan bilateral sekaligus memperdalam kolaborasi investasi lintas sektor antara kedua negara.
“CIC menyatakan komitmennya untuk memperluas investasi di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan, konsumer, infrastruktur, sumber daya alam, serta pusat data dan teknologi,” ujar Pandu Sjahrir.
Fokus Investasi di Sektor-Sektor Prioritas
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, menjadi tujuan utama bagi investasi asing, khususnya dari China. CIC, sebagai salah satu lembaga investasi terbesar di dunia, melihat potensi besar dalam berbagai sektor strategis di Tanah Air.
Sektor kesehatan menjadi perhatian utama, mengingat kebutuhan peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan yang merata. Selain itu, sektor konsumer yang terus berkembang, infrastruktur yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional, serta sumber daya alam yang melimpah turut menjadi sasaran investasi.
Tak kalah penting, sektor pusat data dan teknologi juga menjadi prioritas, seiring dengan transformasi digital yang tengah digalakkan pemerintah Indonesia. Investasi di bidang ini diyakini dapat memperkuat ekosistem teknologi nasional dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.
Kerja Sama Strategis dengan ICBC dan Forum Internasional
Selain membangun kerja sama dengan CIC, Danantara Indonesia juga menjalin komunikasi dengan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), bank dengan aset terbesar di dunia. Pertemuan ini membahas potensi dukungan finansial untuk proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia.
ICBC mengundang Danantara Indonesia untuk bergabung dalam “the Belt and Road Bankers Roundtable,” sebuah forum bergengsi yang menghimpun lebih dari 180 institusi keuangan dari 85 negara. Forum ini menjadi wadah kolaborasi dan sinergi dalam membangun proyek infrastruktur dan investasi strategis di kawasan Asia dan sekitarnya.
Pandu Sjahrir mengungkapkan optimisme tinggi atas hasil pertemuan delegasi Indonesia di China. “Seluruh agenda berjalan sangat positif. Kami melihat komitmen yang kuat dari berbagai lembaga keuangan dan investasi di China untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia, khususnya melalui Danantara Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, “Ada semangat yang sama untuk membangun kemitraan jangka panjang yang tidak hanya saling menguntungkan, tetapi juga berdampak nyata bagi transformasi ekonomi kedua negara.”
Dukungan Pemerintah China dan Indonesia
Kunjungan Pandu Sjahrir ke China mendapat dukungan penuh dari pemerintah kedua negara. Pemerintah China memberikan apresiasi terhadap peran Danantara Indonesia sebagai badan pengelola investasi strategis nasional yang dipercaya memperkuat kerja sama bilateral.
Selain CIC dan ICBC, pemerintah China juga mendorong kolaborasi antara Danantara Indonesia dengan institusi investasi besar lainnya seperti State Development and Investment Corporation (SDIC) dan China International Trust and Investment Corporation (CITIC).
Menurut Pandu, dukungan ini menjadi fondasi kuat bagi pengembangan kerja sama investasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. “Kehadiran Danantara sebagai penghubung dan pengelola investasi strategis nasional sangat penting dalam mengoptimalkan sinergi kedua negara,” ujarnya.
Peran Danantara Indonesia dalam Mengakselerasi Investasi
Danantara Indonesia berperan sebagai pengelola investasi strategis yang menghubungkan peluang dan sumber daya dari mitra global ke pasar Indonesia. Dengan jaringan luas dan pengalaman, Danantara diharapkan dapat mendorong masuknya investasi asing yang berdampak langsung pada pengembangan berbagai sektor prioritas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danantara sudah aktif mendukung pendanaan dan pengelolaan proyek strategis seperti baterai kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia dalam mencapai target transisi energi dan pembangunan industri hijau.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski peluang investasi di Indonesia sangat besar, Pandu mengakui tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal regulasi, infrastruktur, dan penguatan ekosistem bisnis yang kondusif.
Namun, Pandu tetap optimistis dengan langkah kolaboratif bersama mitra seperti CIC dan ICBC, tantangan tersebut dapat diatasi dan investasi dapat berjalan lancar.
“Kami percaya bahwa melalui kemitraan strategis yang kuat, transformasi ekonomi Indonesia akan semakin cepat dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kerja sama antara China Investment Corporation dan Danantara Indonesia menandai babak baru dalam pengembangan investasi strategis di Indonesia. Fokus pada sektor kesehatan, infrastruktur, konsumer, sumber daya alam, serta teknologi menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Dukungan dari berbagai lembaga keuangan terbesar di dunia serta pemerintah kedua negara memberikan sinyal positif bahwa investasi ini bukan hanya soal modal, tetapi juga kemitraan jangka panjang yang dapat memperkuat hubungan bilateral dan membuka peluang baru bagi transformasi ekonomi kedua negara.