JAKARTA – Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kian ketat dan dinamis, pelaku usaha harus mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan adaptif. Keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh strategi perusahaan semata, melainkan juga bagaimana pengelolaan SDM yang sejalan dengan visi, misi, serta tujuan bisnis secara menyeluruh.
Dr. Dra. Paula Tjatoerwidya Anggarina, M.M, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara, menegaskan pentingnya kebijakan dan praktik SDM yang adaptif dan berkompeten dalam mendukung kelangsungan bisnis.
“Untuk menggapai itu semua, ada tahapan yang bisa diterapkan para pelaku bisnis dalam mengelola SDM,” ujar Paula.
Delapan Langkah Strategis Mengelola SDM Berkualitas
Paula mengurai delapan langkah utama yang perlu dijalankan oleh para pelaku bisnis agar dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Langkah pertama adalah perencanaan SDM (Human Resource Planning) yang meliputi identifikasi jumlah tenaga kerja serta kualifikasi yang dibutuhkan, disertai dengan strategi pemenuhan kebutuhan tersebut secara tepat.
Langkah kedua, proses rekrutmen dan seleksi harus dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi terkini. Metode berbasis digital ini penting untuk memastikan kandidat yang terpilih sesuai dengan posisi dan kebutuhan perusahaan.
Selanjutnya, langkah ketiga yakni secara rutin mengadakan program pelatihan dan pengembangan. Hal ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku karyawan sesuai kebutuhan organisasi.
Langkah keempat, perusahaan wajib memberikan penilaian dan umpan balik secara berkala. Evaluasi kinerja ini menjadi dasar bagi peningkatan produktivitas yang langsung berdampak pada performa bisnis.
Langkah kelima adalah memberikan kesempatan berkarir dan apresiasi. “Memberikan ruang pengembangan karir serta penghargaan akan menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi,” kata Paula.
Langkah keenam meliputi pemberian kompensasi yang kompetitif, mulai dari gaji, insentif, tunjangan, hingga fasilitas lain yang mendukung kesejahteraan karyawan.
Langkah ketujuh adalah membangun hubungan kerja yang harmonis dan komunikasi efektif, serta menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman.
Terakhir, langkah kedelapan yakni pengembangan program retensi untuk mempertahankan loyalitas karyawan. Menurut Paula, ini sangat penting agar perusahaan tidak kehilangan talenta terbaik.
Adaptasi Digital Kunci SDM Tangguh di Era Modern
Paula menambahkan, kebijakan dan praktik SDM harus mampu mengikuti perkembangan tren dan teknologi digital yang kian berkembang pesat. Dalam era digital saat ini, proses rekrutmen, seleksi, pelatihan, hingga apresiasi karyawan sudah banyak dilakukan secara online.
“Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam bisnis sudah mulai diterapkan. AI dapat mempercepat proses kerja sekaligus menyediakan perangkat lunak untuk mengelola administrasi kepegawaian seperti absensi, penggajian, pelaporan, evaluasi, dan pengawasan,” jelas Paula.
Karena itu, pelaku bisnis harus mempekerjakan SDM yang menguasai teknologi modern sebagai salah satu syarat mutlak agar bisnis tetap kompetitif.
“Para pelaku bisnis harus adaptif dan responsif terhadap perubahan agar mampu bersaing,” ujarnya menegaskan.
Pemimpin Kuat, Pilar Kesuksesan Bisnis Berkelanjutan
Selain SDM yang berkualitas, Paula juga menekankan pentingnya sosok pemimpin yang kuat di dalam organisasi. Pemimpin yang mampu mengarahkan, mengoordinasikan, mempengaruhi, serta menginspirasi menjadi kunci agar seluruh potensi SDM dapat dimaksimalkan.
“Agar bisnis dapat bergerak optimal dan berkelanjutan, dibutuhkan figur pemimpin yang mampu mengajak, membimbing, memotivasi, dan membantu orang-orang mencapai tujuan bersama,” tutur Paula.
Menurutnya, strategi bisnis tanpa didukung SDM yang tangguh tidak akan memenangkan pertandingan sesungguhnya. “Strategi tanpa dukungan SDM yang tangguh, tidak akan memenangkan pertandingan sesungguhnya,” pungkasnya.
Pentingnya Sinkronisasi Strategi Bisnis dan SDM
Dalam konteks bisnis yang sangat kompetitif, berbagai strategi seperti diversification, vertical integration, consolidation, geographic expansion, cost leadership, differentiation, hingga fokus sering menjadi pilihan pelaku usaha. Namun, semua strategi tersebut harus diiringi dengan pengelolaan SDM yang solid dan selaras dengan tujuan bisnis.
Hal ini menjadi fondasi utama agar setiap strategi dapat diimplementasikan secara efektif dan menghasilkan performa bisnis yang maksimal.
Membangun SDM tangguh bukan sekadar menambah jumlah karyawan, tetapi bagaimana menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, adaptif terhadap teknologi, serta mampu berkembang bersama visi bisnis. Langkah-langkah strategis mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen modern, pelatihan berkelanjutan, hingga retensi dan pengembangan karir adalah kunci keberhasilan yang harus diterapkan oleh pelaku bisnis.
Dengan kepemimpinan yang kuat dan pendekatan manajemen SDM yang tepat, pelaku usaha akan mampu menghadapi tantangan persaingan bisnis yang kian kompleks dan memastikan keberlangsungan usahanya di masa depan.