JAKARTA – Pelaksanaan ibadah haji 2025 dipastikan akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan penerapan enam teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi layanan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, serta efisiensi ibadah para jamaah. Langkah ini menjadi bagian dari visi ambisius Kerajaan Arab Saudi dalam mewujudkan transformasi digital menyeluruh menuju Visi 2030.
Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk menyederhanakan prosedur ibadah, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman ibadah haji yang modern, aman, dan terintegrasi bagi jutaan jamaah dari seluruh dunia.
Aplikasi Digital Terintegrasi
Salah satu inovasi utama adalah integrasi izin haji ke dalam aplikasi Tawakkalna. Kini, para jamaah bisa mengakses dan menunjukkan izin haji secara digital melalui gawai mereka, tanpa harus membawa dokumen fisik. Langkah ini diharapkan mempercepat proses verifikasi dan mengurangi antrian di berbagai titik pemeriksaan.
Selain itu, aplikasi Nusuk tetap menjadi platform utama dalam membantu jamaah, khususnya untuk reservasi kunjungan ke Raudhah di Masjid Nabawi. Aplikasi ini juga menyediakan peta digital interaktif dan panduan navigasi yang memudahkan jamaah untuk menjelajahi lokasi suci serta menemukan fasilitas umum seperti toilet, tempat wudhu, dan pusat informasi.
Pusat Panduan Bus Berbasis AI
Arab Saudi juga memperkenalkan sistem transportasi cerdas untuk mendukung mobilitas jamaah. Di Makkah, Pusat Panduan Bus kini dilengkapi teknologi pintar yang mampu memantau dan mengarahkan pergerakan bus secara real-time. Sistem ini menjamin bahwa jamaah asing dapat diantar langsung dari bandara atau titik pemberangkatan ke tempat akomodasi mereka tanpa hambatan.
Platform cerdas bernama Arshidni juga telah diintegrasikan dengan sistem Nusuk Masar. Teknologi ini memberikan informasi perjalanan secara akurat kepada pengemudi bus, termasuk waktu tempuh dan rute tercepat berdasarkan kondisi lalu lintas terkini. Ruang kontrol pusat akan terus memantau pergerakan kendaraan dan mengatur ulang rute jika diperlukan.
Portal Digital Interaktif di Dua Masjid Suci
Ketua Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi meluncurkan sebuah portal digital baru yang dirancang untuk membantu jamaah dalam menjalankan ibadah. Portal ini menyajikan berbagai layanan informasi, mulai dari jadwal salat, pembaruan petugas imam dan bilal, hingga informasi jadwal pelajaran agama dalam berbagai bahasa.
Portal ini diharapkan dapat menjadi panduan utama bagi jamaah dalam menjalankan aktivitas ibadah secara lebih terstruktur dan terinformasi, terutama bagi jamaah internasional yang mungkin menghadapi kendala bahasa.
Sistem Kode Bagasi Otomatis
Dalam rangka menyederhanakan proses logistik dan mengurangi kehilangan bagasi, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menerapkan sistem pengkodean bagasi berbasis digital. Setiap tas atau koper jamaah akan diberikan stiker berkode yang berisi informasi lengkap tentang data perjalanan dan tujuan akomodasi.
Sistem ini merupakan bagian dari Inisiatif Rute Makkah. Barang bawaan jamaah akan langsung dikirim ke hotel masing-masing di Makkah dan Madinah setelah tiba di Arab Saudi, tanpa harus diambil terlebih dahulu di bandara. Mekanisme ini secara signifikan mengurangi waktu tunggu dan meminimalkan potensi kesalahan distribusi bagasi.
Proses Imigrasi dan Keamanan dengan Sistem AI
Pengalaman jamaah di bandara juga akan dimodernisasi berkat peran Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi (SDAIA). Teknologi AI canggih digunakan untuk mempercepat proses imigrasi dan pemeriksaan keamanan, termasuk melalui pemindaian biometrik dan pengenalan wajah otomatis.
Sistem ini diharapkan dapat mengurangi antrean panjang, meminimalkan kesalahan manual, dan mempercepat pergerakan jamaah dari bandara ke kota suci. Teknologi ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik dan efisien, tanpa mengorbankan keamanan dan kenyamanan jamaah.
Robot AI “Manara 2” Pandu Ibadah di Dua Masjid Suci
Dalam gebrakan teknologi berikutnya, Arab Saudi juga memperkenalkan robot AI canggih bernama “Manara 2”. Robot ini adalah pengembangan dari versi sebelumnya, yang pertama kali diluncurkan saat bulan Ramadan lalu di Masjidil Haram. Kini, Manara 2 hadir dengan kemampuan berbicara dalam berbagai bahasa dan dibekali kemampuan panduan interaktif bagi jamaah.
Robot ini akan membantu menjawab pertanyaan umum seputar ibadah, lokasi fasilitas, hingga memberikan informasi terkait pelaksanaan haji. Keberadaan Manara 2 diharapkan menjadi pelengkap penting dalam pengalaman spiritual jamaah, khususnya mereka yang kesulitan mendapatkan informasi dalam bahasa Arab.
Komitmen Jangka Panjang Arab Saudi
Dengan penerapan enam teknologi AI ini, Arab Saudi menegaskan ambisinya sebagai pemimpin inovasi dalam pengelolaan ibadah haji. Pemerintah setempat berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan berbasis teknologi demi mendukung kenyamanan dan keamanan lebih dari dua juta jamaah yang datang setiap tahun.
“Tujuan kami adalah menciptakan lingkungan ibadah yang nyaman, aman, dan modern. Kami ingin para jamaah fokus pada ibadah mereka tanpa terganggu oleh persoalan logistik atau teknis,” ujar seorang pejabat otoritas haji.
Langkah-langkah ini juga merupakan bagian integral dari strategi nasional Arab Saudi untuk mentransformasi semua sektor layanan publik menjadi lebih efisien melalui teknologi, sejalan dengan arah pembangunan nasional Visi 2030.
Pelaksanaan Haji 2025 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah ibadah haji modern, di mana teknologi dan spiritualitas bersatu untuk menciptakan pengalaman ibadah yang lebih baik. Para jamaah diharapkan dapat memanfaatkan seluruh fasilitas baru ini secara maksimal, dengan tetap menjaga kekhusyukan dan makna ibadah yang mendalam.
Transformasi digital ini sekaligus menjadi pesan kuat bahwa ibadah haji tidak hanya tentang perjalanan fisik dan rohani, tetapi juga tentang kesiapan menghadapi zaman yang terus berubah. Dengan semangat inovasi dan pelayanan, Arab Saudi membawa ibadah haji menuju masa depan yang lebih cerdas dan manusiawi.