JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini bukan lagi sekadar wacana masa depan, melainkan sudah menjadi elemen penting dalam kehidupan sehari-hari dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai angka 8 persen pada tahun 2029, salah satunya berkat pemanfaatan teknologi AI secara strategis dan inklusif.
Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Aju Widya Sari, menegaskan bahwa teknologi AI berperan besar dalam transformasi berbagai sektor industri yang mampu mengakselerasi produktivitas dan efisiensi. Pernyataan ini disampaikan Aju dalam keynote speech pada acara Selular Award 2025 yang digelar di Jakarta.
“Pertanyaan yang timbul saat ini bukan lagi apakah kita akan memanfaatkan AI, melainkan sejauh mana kita bisa memaksimalkan potensi AI secara inklusi dan strategis,” ujar Aju Widya.
AI sebagai Pendorong Utama di Berbagai Sektor Strategis
Menurut Aju, teknologi AI sudah diaplikasikan secara nyata di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pertanian, keuangan, hingga manufaktur dan e-commerce. Di sektor kesehatan, AI digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnosis, mempercepat pengembangan obat, serta memberikan layanan telemedisin yang dipersonalisasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis sekaligus menekan biaya kesehatan.
Sementara di sektor pertanian, AI berperan dalam memprediksi cuaca secara akurat, mengotomatisasi sistem irigasi, dan melakukan pemetaan hasil panen berbasis data. Dengan bantuan teknologi ini, produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Sektor keuangan pun mendapat keuntungan besar dari AI, terutama dalam hal deteksi penipuan secara real-time dan peningkatan layanan pelanggan melalui asisten virtual. AI memungkinkan institusi keuangan memberikan pengalaman nasabah yang lebih aman dan personal, sekaligus menurunkan risiko kecurangan yang dapat merugikan pengguna.
Tidak kalah penting, sektor manufaktur dan e-commerce juga menikmati manfaat dari otomatisasi cerdas serta analisis perilaku konsumen berbasis data yang mendalam, yang meningkatkan efisiensi produksi dan strategi pemasaran.
Industri Seluler dan Peran AI dalam Pemerataan Layanan Digital
Industri seluler di Indonesia juga menjadi salah satu sektor yang mendapat sentuhan teknologi AI secara signifikan. Dengan penetrasi smartphone yang sangat tinggi di Indonesia, teknologi AI menjadi kunci dalam pemerataan akses layanan digital yang berkualitas.
“AI di industri seluler telah dimanfaatkan untuk meningkatkan customer experience, seperti asisten virtual, personalisasi layanan, hingga keamanan jaringan,” terang Aju Widya.
Pemanfaatan AI di sektor ini dinilai strategis untuk menjaga konektivitas yang aman dan personal, terutama di tengah peningkatan kebutuhan layanan digital yang masif.
Tiga Pilar Penting Membangun Ekosistem AI yang Kuat
Meski optimis, Aju mengingatkan bahwa pembangunan ekosistem AI yang kokoh tidak bisa berjalan tanpa fondasi kuat yang terdiri dari tiga pilar utama: people (SDM), platform (infrastruktur digital), dan policy (kebijakan).
Pilar pertama, kesiapan sumber daya manusia, menjadi fondasi utama. Tanpa SDM yang kompeten dan siap menghadapi era AI, transformasi digital dapat mengalami hambatan besar. Kementerian Komunikasi dan Digital pun fokus meningkatkan kapasitas talenta digital melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan khusus AI.
Dari sisi platform, Aju menyoroti perlunya infrastruktur digital yang mumpuni dan andal, seperti pusat data, GPU (Graphics Processing Unit) untuk komputasi tinggi, layanan cloud, serta akses data berkualitas tinggi. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung agar teknologi AI dapat berjalan optimal dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sementara itu, dari sisi kebijakan, regulasi yang adaptif, responsif terhadap perkembangan teknologi, namun tetap menjunjung tinggi etika dan keamanan, menjadi kunci sukses pengembangan AI di Indonesia. Pemerintah tengah merancang kebijakan yang mendukung inovasi AI tanpa mengesampingkan aspek privasi dan perlindungan data pribadi pengguna.
Visi Besar Indonesia Menjadi Kekuatan Ekonomi Digital Dunia
Indonesia memiliki visi ambisius untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia yang berlandaskan inovasi, inklusivitas, dan kedaulatan teknologi. Teknologi AI menjadi salah satu pilar utama yang harus didorong untuk mewujudkan visi tersebut.
“Teknologi AI harus dijadikan sebagai alat untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berdaya saing tinggi,” pesan Aju Widya.
Dengan target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen pada 2029, pemanfaatan AI secara menyeluruh di berbagai sektor diyakini akan mempercepat pencapaian target tersebut, sekaligus mengakselerasi Indonesia menjadi negara yang mandiri dalam teknologi.
Tren Global dan Tantangan Implementasi AI di Indonesia
Secara global, teknologi AI terus berkembang dengan pesat dan telah mengubah wajah berbagai industri. Namun, tantangan dalam adopsi AI di Indonesia masih ada, terutama terkait kesiapan SDM dan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah, serta regulasi yang harus selalu diperbaharui mengikuti dinamika teknologi.
Pemerintah dan pelaku industri dituntut untuk berkolaborasi secara erat membangun ekosistem AI yang sehat dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Teknologi AI sudah menjadi katalis penting dalam pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan sinergi antara pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur digital, dan kebijakan yang adaptif, Indonesia berpeluang besar mengakselerasi pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029.
Seperti ditegaskan Aju Widya Sari, “Pertanyaan yang timbul saat ini bukan lagi apakah kita akan memanfaatkan AI, melainkan sejauh mana kita bisa memaksimalkan potensi AI secara inklusi dan strategis.” Indonesia kini berada di persimpangan penting untuk memanfaatkan revolusi AI demi masa depan yang lebih cerah dan kompetitif di kancah global.