Pertambangan

PT Agincourt Resources Gelar Talk Show Bahas Pertambangan Berwawasan Lingkungan di Samosir

PT Agincourt Resources Gelar Talk Show Bahas Pertambangan Berwawasan Lingkungan di Samosir
PT Agincourt Resources Gelar Talk Show Bahas Pertambangan Berwawasan Lingkungan di Samosir

JAKARTA - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Batang Toru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menggelar talk show bertajuk “Pertambangan Berwawasan Lingkungan”. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada wartawan mengenai praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Acara yang berlangsung di Aula Hotel Mariana Resort, Samosir, merupakan bagian dari program Media Capacity Building PTAR Tahun 2025. Talk show ini diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai daerah seperti Medan, Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga. Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, secara resmi membuka acara tersebut.

Narasumber Ahli dan Pembahasan Mendalam

Dalam talk show tersebut, PTAR menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang pertambangan dan lingkungan hidup. Salah satunya adalah Dr. Ir. Hendra Gunawan, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara sekaligus Kepala Inspektur Tambang di Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hendra Gunawan hadir secara langsung sebagai pemateri utama, dengan moderator Wisnu Nugroho, Redaktur Kompas.com.

Dr. Hendra Gunawan menjelaskan pentingnya penerapan Good Mining Practices (GMP) dan aspek perlindungan lingkungan pasca tambang. Ia menekankan bahwa setiap perusahaan tambang wajib melaksanakan reklamasi setelah kegiatan tambang selesai serta menyampaikan rencana reklamasi tersebut kepada pemerintah. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan dana jaminan reklamasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.

“Pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pasca tambang menjadi persyaratan mutlak operasional pertambangan sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan,” ujar Hendra Gunawan. Ia juga menyoroti tiga isu prioritas energi nasional, yaitu pengamanan akses energi, peningkatan teknologi bersih dan cerdas, serta peningkatan pendanaan di sektor energi.

Perspektif dari Kementerian ESDM dan Akademisi

Talk show juga menghadirkan pemateri secara daring, yaitu Dr. Lana Saria, S.Si., M.Si., Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM. Dalam pemaparannya, Lana menjelaskan secara rinci aturan terkait reklamasi, revegetasi, dan sistem pengelolaan lingkungan pertambangan. Ia menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mengawasi dan memastikan bahwa perusahaan tambang menjalankan kewajiban lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Onrizal, Ph.D, dari Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, memberikan pandangan akademis tentang keterbatasan wilayah yang dapat dijadikan lahan tambang. Menurut Onrizal, tidak semua lokasi cocok untuk aktivitas pertambangan, terutama jika memiliki potensi kerusakan lingkungan yang signifikan. “Jika sebuah lokasi sangat berdampak pada pengelolaan lingkungan berkelanjutan, maka sebaiknya area tersebut dijaga dan tidak dijadikan lokasi pertambangan,” jelas Onrizal.

Upaya PTAR dalam Pelestarian Lingkungan

Sementara itu, Syaiful Anwar, Superintendent Environmental Site Support PTAR, memaparkan berbagai inisiatif yang sudah dilakukan PTAR untuk menjaga habitat satwa di sekitar area tambang, khususnya primata endemik Batang Toru. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pembangunan jembatan arboreal sebagai jalur aman bagi primata agar bisa melintas tanpa terganggu oleh aktivitas tambang.

“PTAR berkomitmen menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar tambang. Jembatan arboreal ini merupakan salah satu inovasi untuk melindungi habitat hewan, terutama primata khas Batang Toru,” kata Syaiful Anwar.

Pentingnya Pertambangan bagi Kehidupan dan Teknologi

Rahmat Lubis, GMO & Deputy Director Operations PTAR, menambahkan bahwa pertambangan merupakan sektor vital bagi kehidupan manusia dan kemajuan teknologi. “Kemajuan teknologi tidak bisa lepas dari hasil pertambangan. Minyak bumi dan batu bara sebagai sumber energi, serta logam yang menjadi bahan dasar berbagai industri, semuanya berasal dari pertambangan,” jelas Rahmat Lubis.

Ia juga menegaskan bahwa jika aktivitas pertambangan dihentikan tanpa solusi pengganti yang memadai, berbagai industri termasuk otomotif, konstruksi, dan teknologi akan terganggu bahkan terhenti. Hal ini akan berdampak luas pada perekonomian dan kehidupan masyarakat.

Komitmen PTAR untuk Pertambangan Berkelanjutan

Talk show yang diselenggarakan PTAR ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan pemahaman media dan publik tentang pentingnya pertambangan berwawasan lingkungan. Dengan melibatkan para ahli dan narasumber kompeten, PTAR ingin menunjukkan komitmennya dalam menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab.

Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, mengatakan, “Kegiatan ini penting agar masyarakat, terutama media, memahami bagaimana pertambangan bisa berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Kami ingin transparan dan terus berupaya mengedepankan keberlanjutan.”

Acara ini juga menjadi momentum bagi PTAR untuk memperkuat hubungan dengan media dan meningkatkan kapasitas wartawan dalam meliput isu-isu pertambangan dan lingkungan secara akurat dan mendalam.

Talk show “Pertambangan Berwawasan Lingkungan” yang digelar oleh PT Agincourt Resources di Samosir ini menghadirkan diskusi komprehensif mengenai praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai narasumber dari pemerintah, akademisi, hingga internal perusahaan, acara ini memberikan wawasan penting bagi media dan publik tentang tantangan dan solusi di sektor pertambangan.

Kegiatan ini juga mempertegas komitmen PTAR dalam menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan, demi mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan Batang Toru dan sekitarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index