Kesehatan

Sehat Dimulai dari Keyakinan: Strategi Baru Perkuat Program Kesehatan Nasional

Sehat Dimulai dari Keyakinan: Strategi Baru Perkuat Program Kesehatan Nasional
Sehat Dimulai dari Keyakinan: Strategi Baru Perkuat Program Kesehatan Nasional

JAKARTA  — Di tengah gencarnya program kesehatan nasional seperti Cek Kesehatan Gratis, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), skrining penyakit tidak menular (PTM), hingga penyediaan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, muncul satu pertanyaan mendasar apakah masyarakat benar-benar yakin pentingnya menjaga kesehatan.

Pertanyaan itu menjadi sorotan utama dalam peluncuran buku terbaru bertajuk "Sehat Setengah Hati Interpretasi Paradoks Health Belief Model" karya Dr. Ray Wagiu Basrowi, seorang peneliti Kedokteran Komunitas sekaligus pendiri Health Collaborative Center (HCC). Acara ini berlangsung di Jakarta, dan menghadirkan sejumlah tokoh penting di bidang kesehatan nasional.

Peluncuran buku ini mengangkat persoalan klasik namun krusial: bagaimana persepsi masyarakat terhadap penyakit dan tindakan pencegahan menjadi faktor penentu keberhasilan kebijakan kesehatan. Dr. Ray menyoroti bahwa kesadaran individu terhadap pentingnya hidup sehat masih belum menjadi keyakinan kolektif yang kuat, sehingga berdampak pada rendahnya partisipasi terhadap program preventif pemerintah.

“Berapapun besar investasi negara dalam bidang kesehatan akan sia-sia jika masyarakat merasa tidak rentan terhadap penyakit, tidak percaya pada manfaat pemeriksaan, atau terus merasa ‘masih muda, masih sehat, belum perlu periksa’,” tegas Dr. Ray saat menyampaikan paparannya.

Health Belief Model (HBM), Solusi Strategis Intervensi Kesehatan

Dalam bukunya, Dr. Ray mengupas tuntas tentang Health Belief Model (HBM), sebuah pendekatan yang sudah digunakan sejak 1950-an dalam strategi kesehatan masyarakat di berbagai negara. Model ini menekankan pentingnya faktor psikologis dan persepsi individu dalam membentuk perilaku kesehatan.

HBM memiliki enam dimensi penting:

Persepsi kerentanan terhadap penyakit

Persepsi keseriusan penyakit

Manfaat tindakan pencegahan

Hambatan terhadap tindakan

Isyarat untuk bertindak

Kepercayaan diri dalam melakukan tindakan

Menurut Dr. Ray, gagal memahami keenam aspek ini akan berujung pada partisipasi masyarakat yang minim dalam program-program preventif seperti vaksinasi, pemeriksaan gula darah, dan promosi pola hidup sehat.

“Karena itu, pendekatan Health Belief Model harus diintegrasikan dalam strategi komunikasi dan pelaksanaan program kesehatan, bukan hanya dijadikan teori di atas kertas,” ungkapnya.

Pentingnya Integrasi HBM dalam Kebijakan Nasional

Peluncuran buku ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, salah satunya Prof. Dr. Nila F. Moeloek, Menteri Kesehatan RI periode 2014–2019. Ia menyatakan bahwa pendekatan HBM bisa menjadi kerangka kerja yang ilmiah dan sistematis dalam menyusun kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran.

“Konsep ini merupakan intervensi ilmiah yang dapat meningkatkan efektivitas berbagai program kesehatan nasional,” ujar Prof. Nila.

Menurutnya, kebijakan kesehatan di Indonesia selama ini terlalu fokus pada aspek layanan dan infrastruktur, namun masih belum menyentuh aspek psikologi masyarakat dan kepercayaan terhadap tindakan pencegahan.

Prof. Nila juga mendorong agar Kementerian Kesehatan mulai menjadikan indikator kepercayaan masyarakat sebagai parameter keberhasilan program kesehatan, bukan hanya angka cakupan atau jumlah fasilitas.

HBM di Era Digital: Peran Edukator dan Influencer

Sementara itu, Rory Asyari, jurnalis dan influencer kesehatan yang juga hadir dalam peluncuran buku, menekankan pentingnya pendekatan HBM dalam penyampaian informasi kesehatan melalui media sosial.

“Pesan-pesan kesehatan yang didasarkan pada pendekatan HBM akan lebih tepat sasaran dan sesuai konteks, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat luas,” ucap Rory.

Menurutnya, kampanye kesehatan digital sering kali hanya menyentuh permukaan, tanpa memahami kondisi psikologis dan sosial audiensnya. Padahal, media sosial kini menjadi salah satu kanal utama edukasi publik.

Seruan Kepada Pemerintah dan Pemangku Kepentingan

Melalui buku Sehat Setengah Hati, Dr. Ray menyerukan agar Kementerian Kesehatan dan semua stakeholder sektor kesehatan secara serius mengadopsi dan mengintegrasikan prinsip HBM dalam seluruh lini pelaksanaan program nasional, mulai dari desain awal, pelatihan kader kesehatan, hingga strategi komunikasi perubahan perilaku masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya menambahkan indikator baru dalam sistem evaluasi program kesehatan, yaitu indikator “kepercayaan dan makna sehat”. Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya tindakan pencegahan penyakit.

“Kita tak bisa hanya mengukur kesuksesan program dari angka partisipasi atau cakupan layanan. Kita perlu tahu, apakah masyarakat benar-benar percaya bahwa sehat itu penting dan layak diperjuangkan,” tegas Dr. Ray.

Membangun Budaya Sehat Lewat Kepercayaan Kolektif

Di akhir acara, seluruh pembicara sepakat bahwa tantangan terbesar kesehatan masyarakat Indonesia bukan hanya soal anggaran, infrastruktur, atau regulasi, tapi mengubah pola pikir dan membangun budaya sehat di tengah masyarakat.

Untuk itu, pendekatan seperti HBM dianggap bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi kerangka berpikir utama dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Meskipun Indonesia telah menggulirkan berbagai program kesehatan berskala nasional, partisipasi masyarakat masih belum maksimal karena minimnya keyakinan dan persepsi positif terhadap kesehatan sebagai investasi jangka panjang. Pendekatan Health Belief Model dinilai menjadi solusi ilmiah dan praktis dalam menjawab tantangan tersebut.

Dr. Ray Basrowi melalui bukunya, menyerukan perubahan paradigma dalam merancang kebijakan kesehatan: dari intervensi layanan ke intervensi keyakinan. Buku Sehat Setengah Hati pun hadir sebagai panggilan bagi pembuat kebijakan, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas untuk membangun negeri yang lebih sehat dimulai dari cara berpikir dan cara percaya terhadap pentingnya hidup sehat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index