PETANI

Sang Petani Kelengkeng Buktikan Bertani Bukan Sekadar Profesi

Sang Petani Kelengkeng Buktikan Bertani Bukan Sekadar Profesi
Sang Petani Kelengkeng Buktikan Bertani Bukan Sekadar Profesi

JAKARTA  – Di balik kisah sukses petani kelengkeng ³New Kristal 2² di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sosok inspiratif bernama Budi. Dianggap gagal ketika memutuskan resign dari pekerjaan di Jakarta saat pandemi COVID-19, pria ini membuktikan bahwa “bertani adalah laku hidup, bukan sekadar profesi.” Lewat pendekatan holistik dan kesadaran spiritual, ia berhasil mengubah lahan kosong menjadi kebun kelengkeng produktif dan menginspirasi banyak orang melalui pelatihan terbuka.

Dari Resign Jakarta ke Lahan Sleman

Budi mengawali langkah baru dengan keputusan berani meninggalkan pekerjaan kantoran di Jakarta. “Saat Covid saya memutuskan resign dari pekerjaan saya yang berada di Jakarta, fokus kita dari Jakarta berpindah ke Yogyakarta untuk mencoba bertani,” ujarnya dalam wawancara dengan Mojok.³⁾

Keputusan ini bukan sekadar perubahan profesi, melainkan transisi gaya hidup tinggi risiko. Namun, dengan tekad dan kepercayaan bahwa bertani bisa menjadi jalan hidup bermakna, ia mulai menyusun metode bercocok tanam yang berbeda dengan praktik konvensional.

 Tanah Sehat dan Pendekatan Batiniah

Dari awal, Budi tidak langsung mengandalkan pupuk kimia. Ia mempraktikkan pertanian regeneratif dengan meracik mikroorganisme alami untuk memperkaya kesuburan tanah yakni kompos dari rumput liar dan sisa tanaman.

Mengapa rumput liar? Menurut Budi, semua elemen tanaman yang muncul di lokasi budidaya memiliki fungsi alami. Alih-alih dibersihkan, ia memanfaatkan rumput liar sebagai bahan organik utama. Melalui tindakan ini, ia membangun kesadaran bahwa alam tidak membutuhkan dominasi, melainkan pengelolaan yang sadar lingkungan.

Tak hanya itu, Budi juga menerapkan pendekatan spiritual yang unik: menyapa tanaman secara vertikal (ke Tuhan) dan horizontal (kepada tanaman sendiri). Latihan komunikasi batin ini diawali dengan doa dan permohonan maaf sebelum meminta pohon kelengkeng untuk berbuah prinsip yang dia sebut "bertani dengan kesadaran dan pendekatan batin".

Buah Kelengkeng Luar Biasa: 40 Kg per Pohon

Teknik pertanian holistik ini membuahkan hasil luar biasa. Setelah tiga tahun, satu pohon kelengkeng varietas New Kristal 2 mampu menghasilkan hingga 40 kilogram buah per pohon! Buahnya besar seukuran bola ping-pong berdaging tebal, dengan biji kecil dan cita rasa manis alami yang kian banyak diminati, baik oleh konsumen lokal maupun pasar luar daerah.

Hasil yang mengejutkan bagi sebagian orang, tapi bagi Budi, ini justru pengingat bahwa metode bertani penuh kesadaran dapat menghasilkan kualitas serta kuantitas yang unggul.

Menginspirasi dan Berbagi Ilmu Bertani

Lebih dari sekadar membudidayakan tanaman, Budi menjadikan kebunnya sebagai pusat edukasi terbuka. Siapa saja pemula maupun petani berpengalaman dalam dan luar DIY bisa belajar langsung dari prosesnya, mulai dari pembuatan kompos, perawatan pohon, hingga pengelolaan hasil panen.

“Belajar bertani bukan hanya tentang teknik, tapi juga kesadaran dan spiritualitas. Kita membutuhkan keharmonisan antara manusia dan alam,” ungkap Budi dalam sebuah sesi pelatihan di kebunnya.

Tantangan yang Dihadapi Petani Kelengkeng

Meski sudah menuai sukses, Budi dan timnya tidak lepas dari berbagai tantangan. Serangan hama, cuaca ekstrem, dan kesulitan distribusi masih membayangi. Namun kesabaran dan rasa syukur selalu menjadi modal utama.

Ia pun aktif mengembangkan jaringan pemasaran, mulai dari pedagang lokal sampai ke platform digital menunjukkan bahwa pertanian masa kini perlu diikuti digitalisasi distribusi agar produk unggul dapat diterima pasar lebih luas.

Naik Kelas dengan Pendekatan Inovatif

Kisah Budi menjadi contoh betapa kampanye pertanian inklusif dan berkelanjutan bisa berhasil. Pendekatan teknis disertai kesadaran ekologis dan spiritual menjadikan kebun kelengkengnya tidak hanya produktif, tetapi juga lestari secara nilai.

Metode ini dapat diadopsi oleh petani lain yang ingin mewujudkan penerapan pertanian ramah lingkungan tanpa mengorbankan produktivitas.

Bertani Lebih Dari Sekadar Mata Pencaharian

Bagi Budi, bertani bukan sekadar profesi untuk menafkahi keluarga, melainkan menjadi bagian dari cara hidup penuh makna. Setiap langkah dari menyiapkan tanah hingga memetik buah bermakna dan dipenuhi kesadaran. Tidak heran jika ia menyebut bahwa tanaman bisa merasakan energi dan niat petaninya.

Pendekatan spiritualnya menunjukkan bahwa bercocok tanam adalah dialog antara manusia, alam, dan Sang Pencipta a relationship yang saling mendukung.

Sambut Inspirasi Lewat Media

Untuk mereka yang penasaran, kisah Budi bisa disimak di episode terbaru program inspirasi bertani, “Kalcershock.” Di sana, penonton akan diajak merasakan bagaimana bertani pakai hati dan pikiran bisa menjadi langkah awal perubahan hidup.

Pesan: Bertani adalah Pilihan Hidup

Kisah sukses Budi merupakan panggilan bagi masyarakat luas: bahwa pertanian bisa menjadi profesi yang moderen, inovatif, dan bermakna. Ini bukan pilihan pasif, melainkan sebuah laku hidup yang kaya nilai dan berpotensi menopang ekonomi lokal.

“Bertani adalah laku hidup, bukan sekadar profesi”  keyakinan ini menegaskan bahwa dengan dedikasi, kesadaran ekologis dan spiritualitas tinggi, setiap orang punya kesempatan untuk meraih sukses dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.Kisah Budi menunjukkan bahwa sukses bertani bukan hanya soal menanam, merawat, atau memanen, tapi juga soal membangun harmoni dengan alam dan menjalani kehidupan dengan kesadaran penuh. Dengan metode regeneratif dan spiritualitas yang mendalam, ia berhasil mematahkan stigma bahwa “bertani adalah profesi kelas dua.” Kini, ia menjadikan pertanian sebagai jalan kehidupannya dan inspirasinya siap ditularkan ke generasi baru petani di seluruh Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index