PANAS BUMI

Prabowo Resmikan PLTP Panas Bumi Pertamina 55 MW Lampung

Prabowo Resmikan PLTP Panas Bumi Pertamina 55 MW Lampung
Prabowo Resmikan PLTP Panas Bumi Pertamina 55 MW Lampung

JAKARTA  — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Gunung Tiga berkapasitas 55 megawatt (MW) di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Proyek ini digarap oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero), sebagai bagian dari agenda nasional mempercepat transisi energi bersih dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Peresmian ini dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran proyek pembangunan dan pengoperasian energi terbarukan lainnya di 15 provinsi, serta peningkatan produksi minyak 30 ribu barel per hari di Blok Cepu. Seluruh agenda ini menunjukkan tekad kuat pemerintah dalam membangun ketahanan energi berbasis sumber daya dalam negeri.

Presiden: PLTP Bukti Kemandirian Energi Bangsa

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembangunan PLTP Ulubelu Gunung Tiga adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan energi nasional secara efisien dan ekonomis.

“Sumber-sumber energi yang terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik dan hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan kita,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Presiden menambahkan bahwa langkah pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti geothermal merupakan bentuk nyata dari visi Indonesia untuk tidak lagi bergantung pada energi impor.

“Hari ini kita resmikan dan mulai pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan. Kita resmikan PLTP sebagai bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan efisien dan ekonomis,” tegasnya.

Pertamina: Komitmen sebagai Tulang Punggung Transisi Energi

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, dalam pernyataannya menyebut Pertamina akan terus menjadi pemimpin dalam transisi energi di Indonesia. Pihaknya fokus mengembangkan potensi geothermal nasional yang besar dan belum tergarap secara optimal.

“Sesuai yang diamanahkan Pemerintah, Pertamina menjadi tulang punggung pembangunan energi berkelanjutan mendukung ketahanan energi nasional,” kata Simon.

Pertamina melalui PGE saat ini telah mengelola kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.877,5 MW, menjadikannya sebagai operator terbesar di Indonesia dalam sektor energi panas bumi. Produksi listrik tahunan dari kapasitas tersebut mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh).

PLTP Ulubelu Gunung Tiga: Tambahan 55 MW untuk Lampung dan Nasional

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa PLTP Ulubelu Gunung Tiga akan menambah kapasitas geothermal Pertamina sebesar 55 MW. Proyek ini berlokasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Waypanas, yang memiliki potensi energi tinggi dan mendukung pasokan listrik untuk wilayah Lampung dan sekitarnya.

“Dengan dukungan stakeholder, pembangunan PLTP ini diharapkan selesai sesuai target sehingga bisa mempercepat agenda transisi energi dan target NZE pada 2060 bisa tercapai bahkan lebih cepat,” ujar Fadjar.

Menurut Fadjar, Pertamina mengalokasikan investasi sebesar USD 36,62 juta untuk kegiatan eksplorasi. Pekerjaan infrastruktur telah dimulai sejak April 2025, dan pengeboran eksplorasi sumur pertama dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025.

Proyek ini menyerap 249 tenaga kerja, yang mayoritas berasal dari masyarakat lokal di wilayah Lampung. Hal ini tidak hanya mendukung pemulihan ekonomi daerah, tetapi juga memperkuat keterlibatan lokal dalam proyek energi strategis nasional.

Energi Terbarukan Jadi Prioritas Nasional

Pemerintah saat ini menempatkan pengembangan energi baru terbarukan sebagai prioritas dalam peta jalan pembangunan nasional. Dengan ketergantungan terhadap energi fosil yang kian menjadi tantangan global, Indonesia menegaskan komitmennya untuk beralih ke energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa energi adalah unsur vital dalam kedaulatan negara, dan bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan energinya sendiri.

Dengan keberadaan PLTP Ulubelu Gunung Tiga, Indonesia melangkah lebih dekat menuju visi tersebut. Proyek ini akan memperkuat pasokan listrik bersih, mengurangi emisi karbon, serta membuka peluang investasi dan inovasi di sektor energi hijau.

Dukungan Pemerintah dan Sinergi Lintas Sektor

Dalam peresmian tersebut turut hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri. Kehadiran para pemangku kebijakan menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan energi geothermal.

Kementerian ESDM bersama BUMN strategis seperti Pertamina tengah menggenjot pemanfaatan sumber energi dalam negeri yang berkelanjutan, terutama geothermal yang menjanjikan stabilitas pasokan jangka panjang dan minim dampak lingkungan.

Pembangunan PLTP Ulubelu Gunung Tiga bukan sekadar proyek infrastruktur energi, tetapi bagian dari transformasi besar Indonesia menuju negara berdaulat energi. Di tengah tantangan global seperti krisis iklim dan fluktuasi harga energi dunia, langkah ini menjadi tonggak penting.

Dengan kapasitas tambahan 55 MW, PLTP Ulubelu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik secara berkelanjutan untuk Lampung dan kawasan sekitarnya. Investasi yang dilakukan juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal, sekaligus mendukung agenda nasional menuju transisi energi yang bersih, merata, dan berkelanjutan.

Langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dan BUMN seperti Pertamina menjadi pondasi kuat bagi pencapaian kemandirian energi nasional yang sejati.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index