PANAS BUMI

PLTP Blawan Ijen: Langkah Besar Energi Panas Bumi Jawa Timur

PLTP Blawan Ijen: Langkah Besar Energi Panas Bumi Jawa Timur
PLTP Blawan Ijen: Langkah Besar Energi Panas Bumi Jawa Timur

JAKARTA - Indonesia kembali mencatatkan pencapaian penting dalam pengembangan energi terbarukan. Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen yang berlokasi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang beroperasi di Jawa Timur, sekaligus bagian dari rangkaian peresmian tujuh PLTP dan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 15 provinsi.

Peresmian ini sekaligus menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk memperkuat sumber energi terbarukan dan mendukung target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

Pembangkit Listrik Panas Bumi: Bukti Kemandirian Energi Nasional

Dalam sambutannya yang disampaikan melalui video konferensi, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kekayaan sumber energi terbarukan di Tanah Air. PLTP Blawan Ijen sudah mulai beroperasi secara komersial sejak Februari 2025, menunjukkan kemajuan nyata menuju kemandirian energi.

“Kami bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa. Ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi, yang sangat menentukan masa depan kita,” ujarnya.

Presiden menegaskan, “Beroperasinya PLTP Ijen dan PLTS Bali Timur menjadi bukti bahwa Indonesia menuju kemandirian. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri dan kita akan mampu memberi energi untuk seluruh rakyat Indonesia dalam keadaan yang efisien dan ekonomis.”

Potensi Panas Bumi Indonesia dan Keunggulan PLTP

Indonesia merupakan negara dengan potensi energi panas bumi terbesar di dunia. Data Badan Geologi Kementerian ESDM pada Desember 2020 menyebutkan total potensi panas bumi mencapai 23,7 gigawatt (GW), setara dengan 11 miliar barel minyak. Cadangan ini berperan penting dalam menunda ketergantungan pada impor minyak dan mendukung diversifikasi energi primer.

Sebesar 40% cadangan panas bumi dunia berada di Indonesia, terutama karena negara ini berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dengan jajaran gunung api aktif sepanjang 7.000 km, mulai dari Sumatra hingga Sulawesi.

Panas bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan sebagai sumber listrik base load karena tidak mengalami intermitensi seperti energi surya atau angin. Selain itu, menurut Carbon Neutral Calculator, penggunaan PLTP mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 14,91 juta ton CO2 per tahun.

Detail Proyek PLTP Blawan Ijen

PLTP Blawan Ijen adalah hasil kerja sama antara PT Medco Power Indonesia dan Ormat Technologies melalui PT Medco Cahaya Geothermal. Proyek yang diinvestasikan senilai Rp 3,9 triliun ini terdiri dari enam sumur produksi, satu sumur injeksi, dan dua sumur cadangan. Infrastruktur penunjang meliputi 83 menara transmisi dan jaringan 150 kilovolt.

Pada tahap awal, pembangkit ini mampu mengalirkan listrik sebesar 35 megawatt (MW) dan akan meningkat menjadi 110 MW sesuai perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBL) selama 30 tahun. Kapasitas ini mampu memenuhi kebutuhan listrik sekitar 85.000 rumah tangga.

Peluang dan Tantangan Pengembangan Energi Panas Bumi di Jawa Timur

Jawa Timur menyimpan potensi panas bumi yang besar dengan 13 titik panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Gunung Lawu, Gunung Arjuno Welirang, Blawan Ijen, Gunung Iyang Argopuro, dan lainnya. Hal ini membuka peluang besar untuk pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di provinsi ini.

Meski demikian, tantangan sosial masih menjadi pekerjaan rumah. Banyak masyarakat di wilayah panas bumi yang tinggal di daerah terpencil belum memahami sepenuhnya manfaat panas bumi, bahkan ada kekhawatiran dampak negatif terhadap lingkungan dan pertanian.

Salah satu insiden yang pernah terjadi adalah ledakan dan semburan uap pada pengeboran sumur PLTP Ijen pada 26 April 2020, yang membuat warga panik. Pihak perusahaan, Medco Power, menjelaskan bahwa kejadian tersebut adalah risiko pengeboran yang sudah diantisipasi dengan alat pengaman Blow Out Preventer (BOP), dan tidak ada gas berbahaya yang terdeteksi.

Kolaborasi Masyarakat, Pemerintah, dan Perusahaan untuk Keberlanjutan

Kesuksesan PLTP Blawan Ijen tidak lepas dari sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Pendekatan partisipatif ini sangat penting untuk mengatasi kekhawatiran dan memastikan proyek dapat berjalan berkelanjutan.

Salah satu upaya yang bisa diadopsi adalah program APELL (Awareness and Preparedness for Emergencies at the Local Level) yang diluncurkan oleh UNEP. Program ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan darurat masyarakat dan koordinasi antara industri, otoritas, dan warga sekitar.

Dengan program APELL, semua pihak dapat lebih siap menghadapi keadaan darurat, termasuk potensi erupsi Gunung Ijen yang masih aktif. Kesadaran dan kesiapsiagaan bersama akan memperkuat mitigasi risiko dan menjaga keamanan masyarakat serta kelangsungan operasi PLTP.

Mendorong Energi Bersih Melalui Panas Bumi

Peresmian PLTP Blawan Ijen menjadi tonggak penting dalam sejarah energi terbarukan Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Keberadaan pembangkit ini tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan dukungan investasi yang kuat dan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, energi panas bumi dapat menjadi salah satu solusi utama memenuhi kebutuhan listrik yang bersih, andal, dan berkelanjutan di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index