KARIER

Jejak Karier Patrick Kluivert: Dari Ajax ke Timnas Indonesia

Jejak Karier Patrick Kluivert: Dari Ajax ke Timnas Indonesia
Jejak Karier Patrick Kluivert: Dari Ajax ke Timnas Indonesia

JAKARTA - Tepat pada 1 Juli, dunia sepak bola mengenang ulang tahun Patrick Kluivert, sosok yang namanya telah terpatri dalam sejarah panjang olahraga ini. Lahir di Amsterdam pada 1976, Kluivert telah menempuh perjalanan luar biasa: dari bintang muda Ajax, pahlawan Barcelona, ikon Timnas Belanda, hingga kini menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.

Awal Karier dari Jalanan Amsterdam

Patrick Kluivert dibesarkan dalam lingkungan yang erat dengan sepak bola. Ayahnya, Kenneth Kluivert, merupakan mantan pemain asal Suriname, sementara sang ibu berasal dari Curacao. Sejak usia belia, Kluivert sudah akrab dengan permainan bola di jalanan Amsterdam sebuah pengalaman yang membentuk nalurinya di lapangan hijau.

Langkah awal profesionalnya dimulai dari klub kecil Schellingwoude, sebelum akhirnya bakatnya menarik perhatian akademi Ajax Amsterdam. Bergabung pada usia tujuh tahun, ia menjalani proses pembinaan yang kelak membawanya menjadi bagian dari generasi emas klub tersebut.

Gol Penentu di Liga Champions dan Era Barcelona

Dunia mencatat nama Kluivert untuk pertama kalinya secara luas saat ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1995. Saat itu, usianya baru 18 tahun, namun ia menjadi penentu kemenangan Ajax atas AC Milan, mempersembahkan gelar paling bergengsi di Eropa bagi klub asal Belanda itu.

Performa gemilang di Ajax mengantarnya ke Spanyol, membela Barcelona selama enam musim. Di Camp Nou, ia menjelma sebagai penyerang andalan, mencetak 124 gol dari 249 pertandingan. Bersama Rivaldo, Kluivert membentuk duet mematikan yang membantu Blaugrana meraih gelar La Liga tahun 1999.

Pilar Timnas Belanda di Masa Keemasan

Karier Kluivert di tingkat internasional tak kalah cemerlang. Bersama Timnas Belanda, ia bermain dari 1994 hingga 2004, mencetak 40 gol dalam 79 pertandingan. Hingga kini, ia masih menempati posisi keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak Belanda sepanjang masa.

Ia tampil di berbagai turnamen besar seperti Euro 1996, 2000, dan 2004 serta Piala Dunia 1998. Prestasi tertingginya di Euro 2000, saat menjadi pencetak gol terbanyak bersama berkat lima gol yang ia lesakkan.

Namanya semakin diperhitungkan secara global ketika dimasukkan ke dalam daftar FIFA 100 oleh legenda Brasil, Pele, pada tahun 2004. Penghargaan ini menegaskan status Kluivert sebagai salah satu pesepak bola besar dalam sejarah.

Karier Kepelatihan Bertaraf Internasional

Pasca pensiun sebagai pemain, Kluivert tak meninggalkan dunia sepak bola. Ia memulai karier kepelatihan sebagai asisten di klub Belanda AZ Alkmaar dan NEC Nijmegen. Tak hanya di Eropa, ia juga melanjutkan kiprahnya di Australia bersama Brisbane Roar.

Karier internasionalnya sebagai pelatih semakin kuat saat dipercaya menjadi pelatih kepala timnas Curaçao, serta menjabat sebagai asisten Louis van Gaal di Piala Dunia 2014. Ia bahkan sempat menjabat sebagai direktur olahraga Paris Saint-Germain (PSG).

Ia juga pernah terlibat sebagai pelatih tim muda Ajax dan menjadi tangan kanan Clarence Seedorf di timnas Kamerun. Pengalaman melatih di berbagai belahan dunia membuatnya dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan global dan fleksibel.

Momen Baru: Menukangi Timnas Indonesia

Babak baru dalam perjalanan Kluivert dimulai saat PSSI resmi menunjuknya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 8 Januari 2025. Ia dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan, menandai awal dari proyek besar sepak bola nasional.

Dalam empat laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, Timnas Indonesia di bawah asuhan Kluivert menunjukkan performa yang beragam. Dua kemenangan atas Bahrain (1-0) dan China (1-0) memberi harapan, meski dua kekalahan besar dari Australia (1-5) dan Jepang (0-6) menjadi catatan penting.

Meski hasil belum sepenuhnya memuaskan, perjalanan Timnas di bawah Kluivert tetap kompetitif. Tim berhasil melaju ke babak selanjutnya, dan para pemain menunjukkan semangat serta karakter bermain yang meningkat.

Harapan Baru untuk Sepak Bola Indonesia

Kehadiran Patrick Kluivert membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia. Dengan latar belakang mentereng sebagai pemain dan pelatih, ia diharapkan mampu membawa transformasi tak hanya dalam taktik dan strategi, tetapi juga membangun mentalitas juara di dalam skuad Garuda.

Lebih dari sekadar pekerjaan, bagi Kluivert, ini adalah kisah baru yang sedang ia bangun bersama Indonesia. Sebuah tantangan baru di Asia, jauh dari hingar bingar Eropa, namun penuh potensi dan semangat.

Meski langkahnya masih panjang, jejak Kluivert sudah terlihat dalam pendekatan dan filosofi bermain yang ia terapkan. Di usia 49 tahun, ia kembali mencatatkan tonggak penting dalam karier panjangnya: membantu Garuda terbang lebih tinggi di pentas dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index