JAKARTA - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui ekspansi armada laut yang terus berlanjut. Kali ini, melalui anak usahanya PT Humpuss Transportasi Curah (HTC), perseroan melakukan akuisisi kapal tunda TB Trans Pacific 201, sebagai bagian dari strategi penguatan logistik laut dan pelayanan energi yang andal.
Akuisisi tersebut merupakan realisasi belanja modal 2025, yang tak hanya ditujukan untuk menjawab kebutuhan pasar transportasi laut, tetapi juga sebagai fondasi dari ekspansi berkelanjutan perusahaan.
“Penambahan armada ini bagian dari realisasi belanja modal tahun 2025 dari salah satu anak usaha kami, untuk memperkuat kapabilitas armada dan menjawab kebutuhan pasar yang terus dan dalam rangka ekspansi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Selasa.
Spesifikasi Kapal: Daya Sesuai Standar Operasional
Kapal TB Trans Pacific 201 yang diakuisisi HUMI bukan sekadar penambahan jumlah, namun juga peningkatan kualitas armada. Kapal tunda ini dibekali dua mesin bertenaga 1.000 Horse Power (HP) masing-masing, menjadikannya sesuai dengan standar operasional perusahaan dan sangat relevan untuk kebutuhan pasar saat ini, terutama dalam mendukung distribusi energi melalui jalur laut.
Langkah ini diyakini akan memperkuat kapabilitas teknis HUMI dalam menjalankan transportasi logistik energi, yang memerlukan presisi, kekuatan, dan efisiensi.
Investasi Armada Sebagai Komitmen Bisnis Berkelanjutan
Lebih jauh, Tirta menegaskan bahwa akuisisi kapal ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam terus berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan industri maritim nasional, sekaligus memperkuat layanan kepada pelanggan.
“Penambahan armada menegaskan komitmen terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas produksi demi melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan mendukung pertumbuhan sektor maritim di Indonesia,” ujar Tirta.
Investasi ini juga diharapkan menambah nilai bagi para pemegang saham serta memperluas pengaruh HUMI di pasar logistik energi, baik di dalam maupun luar negeri.
Proyeksi dan Target Akuisisi Sepanjang 2025
Tak berhenti pada satu unit kapal tunda, HUMI menetapkan target ambisius sepanjang 2025, yakni mengakuisisi 10 kapal baru. Rinciannya meliputi:
Empat unit kapal Oil & Chemical Tanker
Lima unit Tugboat
Satu unit Platform Supply Vessel (PSV)
Fasilitas pendukung logistik LNG
Dalam kuartal pertama 2025 saja, HUMI telah merealisasikan dua akuisisi penting:
Kapal MT Mac Singapore (Oil & Chemical)
Kapal MT Marlin 88, kapal tanker minyak berkapasitas tangki 50.322,80 meter kubik, dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995
Langkah-langkah ini mengindikasikan bahwa HUMI tidak hanya agresif, tetapi juga strategis dalam pemilihan jenis kapal berdasarkan kebutuhan sektor energi nasional.
Kondisi Armada Terbaru HUMI: Siap Hadapi Tantangan
HUMI telah mengoperasikan total 47 kapal milik sendiri yang aktif secara komersial. Rinciannya sebagai berikut:
1 kapal FSRU (Floating Storage Regasification Unit)
2 kapal LNG
5 kapal minyak
11 kapal kimia
20 kapal tug assist
8 kapal tug & barge
Selain itu, terdapat 16 kapal back-to-back yang dikhususkan untuk pengangkutan minyak dan bahan kimia. Jumlah armada yang cukup besar ini menjadi keunggulan kompetitif HUMI dalam sektor pelayaran logistik energi.
Diversifikasi Usaha: Kelola Kapal Standar Internasional
Menjawab tantangan industri dan potensi pertumbuhan, HUMI juga memperluas lini bisnisnya dengan menambahkan bidang usaha baru melalui anak usaha PT Energi Maritim Internasional (EMI). Kegiatan utama EMI adalah pengelolaan kapal dengan standar pemeliharaan internasional, yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Langkah diversifikasi ini tak hanya menambah nilai bisnis, tetapi juga memberi peluang pendapatan baru yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
“Dengan penambahan bidang usaha itu, HUMI akan memperkuat kegiatan usaha dalam mengelola kapal milik grup perseroan dan kapal milik perusahaan lainnya,” ujar Tirta.
Proyeksi Pendapatan dan Pertumbuhan Usaha Pengelolaan Kapal
HUMI menargetkan pendapatan dari lini usaha pengelolaan kapal mencapai Rp5,33 miliar pada semester II tahun 2025. Angka tersebut diproyeksikan akan terus bertumbuh, dengan estimasi tambahan pendapatan tahunan sebesar Rp10,67 miliar mulai tahun 2026 hingga 2029.
Ekspansi ini menjadi bagian integral dari transformasi HUMI menjadi pemain maritim nasional yang terintegrasi dan berdaya saing tinggi di pasar internasional.
Pilar Baru Transportasi Energi Nasional
Akuisisi kapal TB Trans Pacific 201 merupakan bagian dari strategi besar HUMI dalam memperkuat infrastruktur transportasi laut, khususnya dalam sektor energi. Dengan perpaduan antara ekspansi armada, pengelolaan kapal berstandar internasional, dan orientasi pertumbuhan jangka panjang, HUMI menetapkan posisi strategisnya dalam mendukung ketahanan energi nasional sekaligus meningkatkan daya saing industri maritim Indonesia.