manfaat biji alpukat

Mengenal Ragam Manfaat Biji Alpukat sebagai Bahan Makanan

Mengenal Ragam Manfaat Biji Alpukat sebagai Bahan Makanan
manfaat biji alpukat

JAKARTA - Manfaat biji alpukat telah lama dikenal sebagai bagian dari buah alpukat yang memiliki potensi besar untuk kesehatan, meskipun sering kali diabaikan. 

Buah yang berasal dari Amerika Tengah ini kini tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia dan dikenal karena tinggi pohonnya yang bisa mencapai 20 meter.

Terdapat tiga varietas alpukat yang umum dibudidayakan, yaitu ras Meksiko, Hindia Barat, dan Guatemala. Hampir seluruh bagian buah ini dapat dimanfaatkan, mulai dari daging, kulit, cangkang, hingga bijinya. 

Alpukat disukai oleh berbagai kalangan karena kandungan gizinya yang beragam dan kemampuannya membantu meredakan sejumlah keluhan kesehatan.

Secara fisik, alpukat memiliki bentuk lonjong dengan biji besar. Komposisinya terdiri dari sekitar 65% daging, 20% biji, dan 15% kulit. Daging buahnya kaya nutrisi, seperti protein, mineral (kalsium dan zat besi), serta vitamin A, B, dan C. 

Kandungan minyak dalam alpukat bahkan setara dengan minyak zaitun, menjadikannya salah satu buah dengan nilai gizi tinggi.

Daging buah alpukat sering digunakan dalam berbagai olahan makanan dan minuman, seperti es buah, smoothie, atau salad. Rasanya yang lembut dan gurih membuatnya menjadi pilihan populer. 

Namun, tidak hanya bagian dagingnya yang berguna, karena biji alpukat pun menyimpan banyak khasiat.

Biji alpukat dipercaya memiliki manfaat sebagai obat alami untuk sejumlah kondisi kesehatan. Bahkan, dalam pengobatan tradisional, biji ini telah digunakan untuk membantu mengatasi masalah tertentu. 

Maka dari itu, tidak ada salahnya mulai mengenal lebih jauh manfaat biji alpukat sebagai bagian penting dari buah bernutrisi ini.

Manfaat Biji Alpukat sebagai Bahan Makanan 

Berikut adalah beberapa kegunaan biji buah alpukat yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam olahan makanan, menunjukkan potensi besar dari manfaat biji alpukat.

Tepung dari Biji Alpukat

Selama ini, banyak orang mengira bahwa hanya bagian daging buah alpukat saja yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan. Hal ini karena bagian tersebut memang paling banyak diminati oleh masyarakat. 

Umumnya, setelah buah alpukat dikonsumsi, bagian biji serta kulitnya akan langsung dibuang begitu saja. Padahal, biji dari buah ini ternyata mengandung berbagai zat bermanfaat yang cukup potensial.

Kandungan pati dalam biji alpukat diketahui mencapai 29,6% saat berada pada tingkat kelembaban sekitar 50,58%. Sementara itu, apabila biji tersebut dikeringkan, kadar patinya dapat meningkat hingga 59,87%. 

Pati ini diperoleh melalui proses ekstraksi biji alpukat, yang diawali dengan menghancurkan bijinya hingga halus. Penghancuran ini biasanya dilakukan secara manual dengan cara ditumbuk. 

Setelah diperoleh, pati dari biji alpukat ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam berbagai jenis makanan olahan, seperti biskuit, dodol, kerupuk, dan makanan lainnya. 

Meski begitu, pati ini sebaiknya tidak digunakan sebagai tepung tunggal, melainkan dijadikan sebagai campuran dalam tepung komposit. 

Untuk itu, penggunaannya sebaiknya dikombinasikan dengan jenis tepung lain seperti tepung tapioka atau tepung sagu agar hasil olahan lebih optimal.

Dodol dari Tepung Biji Alpukat

Siapa yang tak kenal dodol, makanan manis yang biasanya berbahan dasar tepung dan gula? Uniknya, dodol ternyata bisa dibuat dari tepung yang berasal dari biji alpukat. 

Untuk membuatnya, diperlukan beberapa bahan utama seperti tepung pati biji alpukat, santan kental, gula putih, gula merah, sorbitol, serta vanila sebagai penambah aroma.

Dodol yang dihasilkan dari tepung biji alpukat ini bisa menjadi teman yang pas untuk menemani waktu bersantai sambil menikmati secangkir kopi atau teh. 

Selain disajikan untuk konsumsi pribadi, dodol ini juga berpotensi menjadi peluang usaha kecil yang menjanjikan sebagai sumber pemasukan tambahan.

Pizza Berbahan Tepung Biji Alpukat

Tepung yang dihasilkan dari biji alpukat pun bisa digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan pizza. Hal ini menjadi solusi menarik mengingat harga tepung terigu yang sering kali berfluktuasi karena bergantung pada impor. 

Dengan memanfaatkan tepung dari biji alpukat, kebutuhan akan tepung terigu bisa dikurangi, sekaligus memaksimalkan bahan lokal yang lebih mudah diperoleh.

Selain memiliki rasa daging yang lezat, bagian biji dari alpukat ternyata menyimpan manfaat kesehatan, salah satunya adalah membantu menurunkan kadar kolesterol. 

Daripada terus membeli buah alpukat dengan harga yang tidak menentu, kamu bisa mempertimbangkan untuk menanam pohon alpukat sendiri di rumah. 

Dengan begitu, hasil panennya dapat digunakan tidak hanya untuk konsumsi pribadi tetapi juga sebagai produk yang bisa dijual dan memberi keuntungan tambahan.

Pemanfaatan Biji Buah Alpukat Untuk Obat 

Berikut ini beberapa manfaat dari biji alpukat sebagai bahan alami yang berpotensi digunakan dalam pengobatan karena mengandung berbagai senyawa penting, di antaranya:

Kandungan Antioksidan yang Tinggi

Biji dari buah alpukat ternyata menyimpan lebih dari 70% kandungan antioksidan dibandingkan bagian buah lainnya. 

Jika dikonsumsi secara teratur, senyawa ini dapat membantu tubuh mengurangi risiko stres oksidatif yang terjadi pada tingkat sel. 

Antioksidan dalam biji alpukat juga memiliki kemampuan untuk memperlambat proses penuaan sel dan meredakan peradangan, sehingga kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh dapat menjadi lebih baik.

Sumber Kalium Alami yang Bermanfaat

Bagian biji alpukat juga mengandung kalium dalam jumlah tinggi, menjadikannya salah satu sumber mineral penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Selain itu, senyawa ini bermanfaat untuk membantu mengeluarkan racun berlebih serta cairan yang tidak diperlukan tubuh, bahkan dapat membantu mencegah terjadinya kram otot. 

Oleh karena itu, tidak ada salahnya mulai mempertimbangkan konsumsi biji alpukat sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Berpotensi Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker

Bukan hanya obat-obatan medis atau ramuan herbal yang dapat digunakan untuk melawan kanker, biji dari alpukat pun memiliki peran dalam pencegahan penyakit ini. 

Salah satu jenis kanker yang dapat dicegah dengan kandungan senyawa dari biji alpukat adalah leukemia mielositik akut (AML), yang merupakan kanker darah yang berawal dari sumsum tulang dan kemudian menyebar ke aliran darah.

Efektif Melawan Infeksi Jamur

Ekstrak yang terdapat dalam biji alpukat memiliki sifat antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan berbagai patogen, termasuk jamur seperti candida. 

Tidak hanya itu, senyawa aktif dalam biji ini juga diketahui dapat membantu dalam pencegahan penyakit seperti demam kuning. 

Mengonsumsi olahan yang mengandung biji alpukat secara rutin dapat membantu mengurangi risiko infeksi akibat jamur serta mendukung keseimbangan mikroorganisme baik di dalam sistem pencernaan.

Mengatasi Masalah pada Sistem Pencernaan

Serat larut yang terdapat dalam biji alpukat serta kandungan antiinflamasi yang cukup kuat memiliki manfaat dalam meredakan gejala perut kembung serta membantu membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya dan sisa metabolisme yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan. 

Selain itu, konsumsi rutin biji alpukat juga diyakini memiliki efek positif terhadap kesehatan secara keseluruhan, seperti membantu menurunkan kadar kolesterol, menjaga fungsi jantung, menstabilkan gula darah, mengurangi reaksi peradangan, menekan risiko gangguan kognitif seperti Alzheimer, serta mendukung kesehatan kulit dan penampilan luar.

Membantu Menstabilkan Gula Darah pada Penderita Diabetes

Kandungan serat dalam biji alpukat berperan penting dalam menjaga kadar gula tetap seimbang dalam tubuh. 

Dengan mengonsumsi serat tersebut, tubuh dapat mencegah lonjakan atau penurunan kadar glukosa secara tiba-tiba, yang kerap menjadi masalah utama pada penderita diabetes tipe 2. 

Serat ini bekerja dengan memperlambat penyerapan gula dari makanan, sehingga kadar glukosa tetap dalam kisaran normal. 

Meskipun begitu, pemanfaatan biji alpukat dalam konteks ini masih memerlukan lebih banyak kajian ilmiah untuk memastikan keefektifannya.

Mengurangi Risiko Kolesterol Tinggi dan Gangguan Jantung

Biji dari buah alpukat mengandung jenis serat larut yang dapat membantu mencegah penumpukan lemak dan kolesterol dalam pembuluh darah, yang merupakan penyebab utama gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah. 

Berkat kandungan ini, biji alpukat dinilai berpotensi membantu menurunkan risiko penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke. 

Selain itu, senyawa alami dalam biji tersebut juga dipercaya mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan sekaligus mendukung peningkatan kolesterol baik (HDL) karena kandungan asam lemak esensial di dalamnya.

Cara Mengkonsumsi Biji Alpukat 

Di sejumlah negara, biji dari buah alpukat mulai dimanfaatkan sebagai bagian dari pengobatan alternatif. Karena teksturnya yang sangat keras, biji alpukat tidak bisa langsung dikonsumsi dalam bentuk utuh. 

Untuk mengolahnya, biji bisa terlebih dahulu dikeringkan dengan memanggangnya di dalam oven bersuhu tinggi, sekitar 121°C selama kurang lebih dua jam. 

Setelah proses pengeringan selesai, biji tersebut bisa dicacah hingga kecil-kecil lalu diblender sampai berubah menjadi bubuk halus. 

Bubuk hasil olahan ini kemudian bisa digunakan sebagai campuran minuman seperti smoothie, atau ditambahkan ke dalam es dan aneka saus.

Namun penting untuk diperhatikan bahwa proses pemanggangan biji tersebut dapat menurunkan kandungan antioksidan di dalamnya, sehingga beberapa khasiat yang diharapkan mungkin tidak akan optimal. 

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum menjadikannya sebagai konsumsi harian. 

Walaupun bijinya memiliki potensi manfaat, bagian daging buah alpukat tetap dianggap lebih aman dan lebih bernutrisi, serta lebih disarankan untuk mendukung kesehatan tubuh.

Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat 

Bagi kamu yang berencana menanam pohon alpukat sendiri dan menginginkan hasil yang maksimal, terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Kondisi Iklim

  • Keberadaan angin sangat berperan dalam proses penyerbukan pohon alpukat. Namun, hembusan angin dengan kecepatan tinggi sekitar 62,4 hingga 73,6 kilometer per jam bisa merusak struktur pohon karena cabangnya cenderung lembut dan mudah patah.
  • Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan minimal antara 750 hingga 1000 milimeter agar bisa tumbuh dengan baik.
  • Untuk mendukung pertumbuhan yang sehat, tanaman alpukat membutuhkan sinar matahari dalam kisaran 40 hingga 80 persen. 

Adapun suhu ideal untuk pertumbuhan pohon ini berkisar antara 12,8 hingga 28,3 derajat Celsius, mengingat tanaman ini dapat tumbuh di berbagai ketinggian, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

2. Jenis Media Tanam

  • Supaya pohon alpukat berkembang secara maksimal, diperlukan tanah yang gembur, tidak mudah tergenang air, memiliki sistem pembuangan air yang baik, subur, serta kaya akan unsur organik.
  • Beberapa jenis tanah yang cocok untuk budidaya alpukat meliputi tanah lempung berpasir, lempung liat, serta tanah lempung dari endapan.
  • Tingkat keasaman tanah yang sesuai untuk menanam alpukat adalah yang berada dalam kisaran pH sedikit asam hingga netral.

3. Ketinggian Lahan Tanam

  • Secara umum, pohon alpukat mampu tumbuh di daerah dengan ketinggian mulai dari 5 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. 

Namun, pertumbuhan yang paling subur serta hasil buah yang berkualitas biasanya ditemukan pada wilayah yang berada pada ketinggian 200 hingga 1000 meter dpl.

  • Untuk wilayah luar negeri seperti Meksiko dan Guatemala, jenis alpukat tertentu lebih cocok ditanam pada ketinggian 1000 hingga 2000 meter dpl. 

Sementara varietas dari Hindia Barat cenderung tumbuh baik di daerah dengan ketinggian 5 hingga 1000 meter dpl.

Kandungan Nutrisi dalam Biji Alpukat

Biji buah alpukat menyimpan berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. 

Kandungan air dalam biji ini mencapai sekitar 12,67%, sementara kadar abunya berada di angka 2,78% dan kandungan mineralnya mencapai 54%. 

Selain itu, biji alpukat juga mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan tanin, yang dikenal memiliki efek antidiabetes. 

Flavonoid dan tanin ini termasuk senyawa yang umum ditemukan dalam berbagai jenis tumbuhan, termasuk pada buah alpukat itu sendiri.

Senyawa antioksidan tersebut tersebar di seluruh bagian tanaman, mulai dari kulit, daging buah, hingga bijinya. Fungsi utama antioksidan adalah untuk melindungi sel dan materi genetik tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. 

Sedangkan tanin berperan sebagai agen yang mampu menetralisir radikal bebas, menjadikan biji alpukat salah satu bagian tanaman yang efektif dalam membantu tubuh menangkal kerusakan akibat oksidasi.

Biji alpukat juga kaya akan pati, yaitu salah satu jenis karbohidrat yang diproduksi oleh tumbuhan sebagai bentuk cadangan energi berupa glukosa hasil dari proses fotosintesis. 

Kadar pati yang terkandung dalam biji alpukat tergolong sangat tinggi, yakni sekitar 59%. 

Dengan kadar sebesar itu, pati yang dihasilkan dari biji alpukat berpotensi dimanfaatkan sebagai alternatif sumber karbohidrat tambahan, misalnya diolah menjadi bahan seperti tepung.

Selain itu, biji alpukat juga menjadi sumber potasium atau kalium yang sangat baik. Kalium sendiri dikenal luas karena kemampuannya dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Zat ini banyak terkandung dalam buah alpukat, terutama di bagian bijinya. Kalium juga termasuk salah satu elektrolit penting yang membantu menyeimbangkan kadar asam dan basa di dalam tubuh. 

Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, potasium bisa memberikan dampak positif bagi fungsi jantung, ginjal, serta mendukung kerja berbagai organ vital lainnya.

Ciri-ciri Biji Buah Alpukat 

Biji dari buah alpukat tergolong ke dalam kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil (dicotyledoneae), karena memiliki dua belahan biji. 

Bentuknya bisa bulat ataupun agak lonjong, dengan ukuran diameter berkisar antara 2,5 hingga 5 sentimeter. Warna keping biji umumnya putih kemerahan, dan struktur ini bisa terlihat jelas saat kulit biji dilepas atau dikupas.

Ketika buah alpukat masih muda, bijinya cenderung melekat erat pada bagian daging buah. 

Namun, saat buah telah matang sempurna, biji tersebut akan mudah terlepas secara alami dari dagingnya. Fenomena ini bahkan kerap dijadikan indikator kematangan buah alpukat.

Kandungan nutrisi yang ada di dalam biji alpukat cukup beragam. Di antaranya adalah pati sebanyak 59,87%, kadar air sekitar 12,67%, abu sebesar 2,78%, mineral sebesar 0,54%, serta kandungan polifenol seperti katekin dan epikatekin. 

Komponen-komponen ini menunjukkan bahwa biji alpukat memiliki potensi yang cukup besar dari sisi manfaat kesehatan.

Selain itu, biji alpukat juga merupakan sumber senyawa polifenol kompleks yang memiliki berbagai aktivitas biologis. 

Di antaranya yaitu sebagai antioksidan, antihipertensi, larvasida, fungisida, amoebisidal, penurun kadar lemak darah (hipolipidemik), serta bersifat giardisidal. 

Berbagai manfaat inilah yang membuat biji alpukat dipercaya mampu membantu mengatasi sejumlah gangguan kesehatan seperti disentri, diare, sakit gigi, infeksi parasit usus, dan juga dimanfaatkan dalam perawatan kulit serta kecantikan.

Sebagai penutup, manfaat biji alpukat menyimpan potensi besar bagi kesehatan, mulai dari mendukung metabolisme hingga menjaga daya tahan tubuh secara alami.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index