GARUDA INDONESIA

Garuda Indonesia Siapkan 50 hingga 75 Pesawat Baru Boeing

Garuda Indonesia Siapkan 50 hingga 75 Pesawat Baru Boeing
Garuda Indonesia Siapkan 50 hingga 75 Pesawat Baru Boeing

JAKARTA - Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional milik negara, tengah mempersiapkan langkah strategis dengan rencana pembelian armada baru yang signifikan. Maskapai pelat merah ini berencana menambah 50 hingga 75 unit pesawat dari produsen kedirgantaraan asal Amerika Serikat, Boeing. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas operasional dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan bahwa rencana ini masih dalam tahap penjajakan dan pembicaraan intensif dengan Boeing. “Iya, sama Boeing-lah. Kita masih penjajakan untuk kemungkinan pembelian pesawat Boeing,” ujar Wamildan Tsani saat ditemui setelah rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Memanfaatkan Momentum Negosiasi Tarif Resiprokal

Langkah Garuda untuk membeli puluhan pesawat Boeing ini tidak terlepas dari konteks negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat. Tarif tersebut merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan bakal jatuh tempo pada 9 Juli 2025 mendatang.

Penambahan armada pesawat dari produsen AS diharapkan menjadi salah satu alat diplomasi ekonomi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi tersebut. Dengan membeli pesawat Boeing, Indonesia menunjukkan komitmen kerja sama ekonomi dan industri dengan Amerika Serikat.

Tipe Pesawat yang Akan Dibeli

Rencana pembelian ini mencakup tipe pesawat Boeing 737 Max dan Boeing 787. Kedua tipe ini dikenal sebagai pesawat dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan teknologi terbaru, sehingga diharapkan dapat memberikan keuntungan operasional dan kenyamanan bagi penumpang.

Wamildan menyebutkan, meskipun detail transaksi dan tipe pesawat belum dipastikan secara lengkap, komitmen pembelian ini sudah menunjukkan arah kuat Garuda dalam memperbarui armadanya. “Antara 50-75 pesawat. Tipe 737 Max, ada 737, ada 787, makanya masih dalam tahap pembicaraan,” katanya.

Dukungan Finansial dari BPI Danantara

Untuk mewujudkan rencana ekspansi armada, Garuda Indonesia mendapat dukungan finansial berupa pinjaman senilai Rp 6,6 triliun atau setara dengan USD 405 juta dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dana ini merupakan bagian dari upaya penyehatan dan transformasi maskapai sebagai BUMN.

Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa dana ini akan digunakan untuk keperluan maintenance, repair, and overhaul (MRO). Ini merupakan bagian dari total dukungan pendanaan yang mencapai sekitar USD 1 miliar.

“Danantara Indonesia memberikan dukungan awal berupa pinjaman pemegang saham senilai Rp6,65 triliun,” jelas Dony dalam keterangan resmi yang diterima.

Armada Saat Ini dan Dampak Penambahan Pesawat

Saat ini, Garuda Indonesia mengoperasikan sekitar 73 armada yang terdiri dari berbagai tipe. Jumlah tersebut meliputi 43 unit narrow body Boeing 737-800NG, 22 unit wide body Airbus A330 Series, dan 8 unit wide body Boeing 777-300ER.

Penambahan armada baru diharapkan dapat meningkatkan kapasitas layanan, memperkuat jaringan penerbangan, serta meningkatkan efisiensi operasional. Dengan armada yang lebih modern, Garuda diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan.

Harapan dan Tantangan di Masa Depan

Rencana pembelian pesawat ini menjadi sinyal positif bahwa Garuda Indonesia sedang melakukan transformasi besar demi mempertahankan eksistensi dan daya saing di industri penerbangan. Namun, proses pembelian dan negosiasi tentu tidak mudah dan memerlukan waktu serta kesepakatan yang matang.

Wamildan meminta semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi ketika komitmen antara Garuda dan Boeing telah mencapai kesepakatan final. “Ditunggu saja, ya. Nilainya nanti deh, kan masih dalam tahap pembicaraan,” pungkasnya.

Penambahan armada Garuda Indonesia dengan membeli puluhan pesawat Boeing dari AS bukan sekadar investasi bisnis biasa, melainkan juga bagian dari strategi nasional untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral dan mengantisipasi dinamika industri penerbangan global. Dengan dukungan finansial yang memadai dan pengelolaan yang tepat, harapannya Garuda Indonesia akan semakin solid dan mampu bersaing di panggung dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index