KAI

Lonjakan Angkutan Barang KAI Tunjang Logistik Nasional 2025

Lonjakan Angkutan Barang KAI Tunjang Logistik Nasional 2025
Lonjakan Angkutan Barang KAI Tunjang Logistik Nasional 2025

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan peningkatan volume angkutan barang pada paruh pertama tahun 2025. Total barang yang berhasil diangkut mencapai 33.315.792 ton, meningkat sebesar 1,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan kesiapan KAI dalam mendukung sistem logistik nasional yang semakin kompleks dan berorientasi pada keberlanjutan.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa pertumbuhan angkutan ini tidak hanya sekadar angka, melainkan juga bagian dari upaya memperkuat peran KAI sebagai penyedia logistik publik andalan. “Kami terus memperkuat peran sebagai penyedia logistik publik yang dapat diandalkan. Terutama untuk distribusi energi, pangan, dan kebutuhan ritel secara aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dominasi angkutan batu bara masih sangat signifikan dalam struktur volume pengangkutan KAI. Komoditas ini mencatatkan angka sebesar 27,6 juta ton atau setara 82,9 persen dari total volume angkutan. Terjadi peningkatan sebesar lima persen dari tahun sebelumnya. Batu bara ini terutama dikirim ke pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali guna menjaga stabilitas pasokan energi listrik.

Distribusi energi melalui angkutan batu bara ini memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Anne menegaskan bahwa pasokan listrik yang didukung oleh pengangkutan batu bara memastikan kebutuhan listrik rumah tangga, institusi pendidikan, hingga pelaku usaha kecil tetap terpenuhi. “Distribusi energi tidak hanya soal logistik, tapi juga tentang keberlanjutan kehidupan,” kata Anne. Lebih jauh, batu bara yang diangkut tersebut berkontribusi langsung dalam memberikan listrik untuk UMKM dan penerangan rumah tangga.

Selain batu bara, angkutan barang jenis paket dan parcel juga menunjukkan tren peningkatan. Volume angkutan ini naik dari 101,6 ribu ton menjadi 118,1 ribu ton pada semester pertama tahun ini. Komoditas pupuk pun mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 21 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini menandakan keberagaman dan fleksibilitas KAI dalam melayani berbagai kebutuhan logistik nasional.

Dalam hal kapasitas dan efisiensi, satu rangkaian kereta barang di Pulau Jawa mampu menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas masing-masing 42 ton. Keunggulan ini didukung oleh keberadaan rel kereta khusus yang memberikan waktu tempuh lebih pasti tanpa kendala kemacetan jalan raya, sehingga menjadikan angkutan barang melalui kereta api pilihan yang efisien dan andal.

Ke depan, KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang sebesar 15 persen hingga tahun 2029. Target tersebut mencakup pengangkutan batu bara sebanyak 111,2 juta ton dan komoditas non batu bara sebesar 10,9 juta ton. Untuk mencapai target ambisius ini, pengembangan infrastruktur menjadi salah satu kunci utama.

Salah satu proyek strategis adalah pengembangan Terminal Tarahan II di Sumatera Selatan yang diproyeksikan mampu menyerap hingga 18 juta ton batu bara. Selain itu, ekspansi fasilitas di Kertapati juga diperkirakan dapat menambah kapasitas angkutan hingga tujuh juta ton.

Anne menegaskan bahwa kereta api bukan hanya sebagai sarana angkut semata, tetapi juga sebagai penggerak kemajuan ekonomi dan logistik nasional. “Kereta api bukan hanya sarana angkut, tapi penggerak kemajuan,” tutupnya. Komitmen investasi KAI dan kolaborasi dengan industri logistik menunjukkan keseriusan dalam mendukung sistem distribusi yang handal dan berkelanjutan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index