JAKARTA - Kota Padang kini tengah bersiap menghadirkan wajah baru yang segar dan menarik di salah satu aset historisnya, Sungai Batang Arau. Sungai yang membelah ibu kota Sumatera Barat ini tidak hanya menyimpan jejak sejarah pelabuhan kolonial, tapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan yang bisa menggerakkan ekonomi lokal.
Seiring dengan upaya revitalisasi yang sedang berlangsung, kawasan tepi Batang Arau mulai diperbaiki secara menyeluruh dengan pengerukan sedimen dan penataan fasilitas pendukung. Saat sejumlah alat berat modern seperti ekskavator amfibi dan ekskavator lohan dikerahkan di sepanjang muara sungai. Pengerukan ini meliputi area dari Seberang Palinggam, melewati ikon wisata Jembatan Siti Nurbaya, hingga sejauh 530 meter ke arah hulu.
Proyek yang digagas oleh Pemerintah Kota Padang dan didukung oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, PT Pelindo, serta KSOP Teluk Bayur ini bukan sekadar usaha memperbaiki aliran sungai agar kapal wisata dapat melintas lancar. Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, menegaskan bahwa penataan ini juga mencakup perbaikan estetika tepi sungai dan penataan jetty yang sebelumnya berdiri tak tertib serta kapal-kapal yang parkir tanpa aturan.
“Kita ingin menata kawasan Batang Arau secara menyeluruh. Mulai dari jetty yang selama ini berdiri tak tertib, kapal-kapal yang parkir semaunya, hingga estetika tepi sungai,” ujar Tri. Pengerjaan tahap pertama ini dijadwalkan selesai sebelum perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-356 pada 3 Agustus 2025.
Lebih dari sekadar proyek fisik, revitalisasi Batang Arau juga menjadi simbol kebangkitan kawasan yang pernah menjadi pelabuhan penting di pantai barat Sumatera pada era kolonial Belanda. Jejak masa lalu ini masih terlihat dari bangunan-bangunan bergaya art deco yang tersisa, meski sayangnya pesona tersebut sempat tertutup oleh sedimentasi dan penataan yang kurang baik.
Kini, dengan semangat membangkitkan potensi sejarah sekaligus mengembangkan sektor pariwisata, proyek ini berusaha mengubah Batang Arau menjadi waterfront city yang hidup, mirip dengan destinasi ternama seperti Melaka di Malaysia atau Clarke Quay di Singapura. Hal ini disampaikan oleh para pengamat pariwisata yang optimis bahwa Batang Arau punya peluang besar untuk menjadi magnet wisata baru.
Kerja sama lintas instansi menjadi kekuatan utama dalam proyek ini. Selain Pemko Padang, sejumlah lembaga seperti Kementerian PUPR, BWS Sumatera V, PT Pelindo, dan KSOP Teluk Bayur, hingga dinas-dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan dan Pangan, Satpol PP, serta kecamatan setempat turut terlibat aktif dalam memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
“Pengerukan ini adalah hasil kesepakatan bersama. Kami ingin memastikan jalur sungai bersih, aman untuk kapal, dan nyaman dipandang,” ujar Syatriawan dari BWS Sumatera V.
Setelah pengerukan selesai, rencana berikutnya adalah pengembangan kawasan tepi sungai dengan penambahan ruang publik, taman, dan area UMKM. Batang Arau diharapkan menjadi pusat aktivitas wisata air, mulai dari perahu susur sungai, pentas seni budaya, hingga pasar terapung yang menampilkan produk khas Minang.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Ances Kurniawan, revitalisasi ini tidak hanya sekadar memperindah kota, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. “Kita ingin menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan,” ujarnya.
Lokasi strategis Batang Arau yang dekat dengan kawasan wisata Kota Tua dan Gunung Padang juga menjadi modal penting untuk mengembangkan pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Harapannya, dengan pengelolaan yang baik, Batang Arau bisa menjadi ikon baru yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Revitalisasi sungai yang kaya sejarah ini merupakan langkah berani dan ambisius untuk menjawab tantangan penataan kota dan pengembangan ekonomi kerakyatan. Wajah baru Batang Arau bukan hanya akan menambah keindahan Kota Padang, tapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ruang hidup bersama.
Kini, dengan dukungan berbagai pihak dan tekad kuat, Batang Arau siap bersolek dan bersinar kembali sebagai destinasi wisata andalan Kota Padang. Waktu akan membuktikan bagaimana perubahan ini bisa memberi manfaat nyata, tak hanya sebagai aset sejarah yang terawat, tapi juga sebagai penggerak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh warga.