JAKARTA - Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi salah satu strategi utama Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, dalam menggerakkan ekonomi lokal serta menyerap tenaga kerja secara berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menghadirkan manfaat nyata dari proses hilirisasi di daerah-daerah operasionalnya, khususnya di Sulawesi.
Melalui anak usahanya, PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID menunjukkan bahwa pembinaan terhadap UMKM bukan hanya sebatas kegiatan sosial, namun merupakan bagian dari strategi pembangunan ekonomi inklusif yang memiliki dampak luas bagi masyarakat sekitar tambang. Tercatat sebanyak 113 pelaku UMKM di wilayah Sulawesi telah menjadi binaan program tersebut.
Program pembinaan ini dirancang dengan pendekatan interaktif dan aplikatif agar para pelaku UMKM tidak hanya menerima pelatihan secara teoritis, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis dalam mengembangkan usahanya. Pelatihan yang diberikan mencakup peningkatan kapasitas, perencanaan bisnis, teknik produksi, hingga penguatan strategi pemasaran.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menjelaskan bahwa sektor UMKM memiliki peran vital dalam struktur ekonomi nasional. “UMKM merupakan sektor tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta menjadi penyerap tenaga kerja terbesar secara nasional, termasuk di wilayah Sulawesi,” ujarnya.
Melihat potensi besar tersebut, MIND ID secara konsisten mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai inisiatif pembinaan. Tujuannya agar UMKM dapat naik kelas menjadi unit usaha yang kompetitif dan memiliki skala usaha yang mampu mendukung perkembangan ekonomi daerah secara signifikan.
“Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen MIND ID untuk memastikan manfaat dari program hilirisasi nikel yang dijalankan di Sulawesi dapat dirasakan secara menyeluruh, khususnya oleh masyarakat lokal,” tambah Pria Utama.
Fokus utama pembinaan UMKM oleh MIND ID meliputi berbagai aspek penting dalam manajemen usaha. Para pelaku UMKM dibekali dengan kemampuan menyusun rencana bisnis yang terstruktur dan berorientasi pasar. Selain itu, pelatihan juga mencakup peningkatan efisiensi proses produksi, peningkatan kualitas produk, serta penguasaan berbagai kanal pemasaran, baik secara digital maupun konvensional.
Hasil dari pembinaan ini mulai terlihat dengan tumbuhnya sejumlah usaha lokal yang kini mampu bersaing dan memperluas jangkauan pasarnya. Beberapa contoh UMKM yang berhasil dibina antara lain Sambal Lumako, Nata de Coco, dan Ikan Asap. Usaha-usaha ini telah mampu memasarkan produk ke berbagai daerah dan menjadi sumber penghasilan serta lapangan kerja non-formal bagi ratusan masyarakat di sekitar wilayah operasional Vale Indonesia.
Keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa program pembinaan UMKM tidak hanya memberikan dampak ekonomi semata, tetapi juga turut menciptakan efek sosial yang positif, seperti peningkatan taraf hidup masyarakat serta kemandirian ekonomi lokal.
MIND ID pun menyadari bahwa penguatan ekosistem UMKM membutuhkan dukungan yang berkelanjutan dan tidak bisa bersifat sesaat. Oleh karena itu, perusahaan terus menyesuaikan metode pembinaan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar. Pria Utama menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari visi jangka panjang MIND ID dalam membangun wirausaha-wirausaha tangguh yang akan menjadi pilar pembangunan nasional ke depan.
“Kami akan terus mendukung penguatan ekosistem UMKM yang berkelanjutan agar mampu mencetak wirausaha tangguh yang menjadi pilar peradaban di masa depan,” pungkasnya.
Lebih dari sekadar menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan, langkah MIND ID dalam membina UMKM menjadi wujud konkret dari peran aktif perusahaan tambang dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan menyasar UMKM lokal sebagai motor penggerak ekonomi, MIND ID turut memastikan bahwa setiap lini masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari aktivitas industri pertambangan.
Selain itu, pendekatan ini juga menciptakan sinergi antara sektor industri dan masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap stabilitas sosial dan peningkatan kesejahteraan di tingkat lokal.
Upaya MIND ID dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat lewat UMKM juga selaras dengan semangat pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan prinsip inklusivitas. Dengan membina pelaku usaha kecil agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas, perusahaan ini turut berperan dalam menciptakan struktur ekonomi yang tangguh, merata, dan berdaya saing tinggi.
Pembinaan UMKM oleh MIND ID di Sulawesi menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara sektor industri dan masyarakat lokal dapat menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang tepat dan berkesinambungan, UMKM bukan hanya bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga tumbuh menjadi tulang punggung pembangunan daerah yang kuat dan mandiri.