FINANSIAL

Dorong Transformasi Finansial Generasi Sandwich Lewat Strategi Bijak

Dorong Transformasi Finansial Generasi Sandwich Lewat Strategi Bijak
Dorong Transformasi Finansial Generasi Sandwich Lewat Strategi Bijak

JAKARTA - Menjadi bagian dari “Generasi Sandwich” berarti Anda harus menanggung kebutuhan finansial dua generasi sekaligus: orang tua dan anak. Kondisi ini menimbulkan tekanan besar, sering kali membuat dompet terasa menipis dan stres berkepanjangan. Namun, seringkali akar permasalahan bukan hanya soal kurangnya uang, melainkan mindset atau pola pikir yang digunakan dalam mengelola keuangan.

Melvin Mumpuni, pendiri Finansialku, menekankan bahwa pola pikir yang keliru dapat menjadi penghambat utama dalam mencapai kesehatan finansial. Banyak orang masih berpegang pada anggapan lama bahwa “mencari uang itu sulit”, sehingga secara tidak sadar membatasi kemampuan mereka untuk berinovasi dan mencari solusi keuangan yang lebih baik.

Mindset yang Menghambat: “Cari Uang Itu Sulit”

Melvin mengaku dulu ia juga memiliki mindset seperti ini. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa kunci sukses adalah dengan mengubah cara pandang tersebut. “Cari uang itu sulit kalau enggak ngerti caranya,” ujarnya. Artinya, seseorang tidak akan mengalami kesulitan mencari uang jika ia mau belajar dan memahami strategi yang benar dari mereka yang sudah berhasil.

Kesadaran ini membuka jalan bagi generasi sandwich untuk tidak lagi terjebak dalam pemikiran negatif, tetapi mulai mencari cara-cara efektif guna meningkatkan penghasilan dan mengelola keuangan secara lebih cerdas.

Membuka Sembilan Pintu Rezeki: Diversifikasi Penghasilan

Salah satu solusi konkret yang disampaikan Melvin adalah mengenali dan membuka sembilan “pintu rezeki”. Tidak hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, seperti gaji bulanan (active income), tetapi juga memperluas ke sumber lain.

Active Income: Penghasilan dari pekerjaan utama, seperti gaji tetap.

Investment Income: Uang yang dihasilkan dari investasi, misalnya keuntungan saham.

Passive Income: Pendapatan yang terus mengalir tanpa harus aktif bekerja, seperti royalti, bisnis franchise, atau aset lain yang produktif.

Dengan membuka berbagai pintu rezeki ini, beban finansial yang selama ini terasa berat akan lebih mudah ditopang. Ini adalah strategi penting agar penghasilan lebih stabil dan tidak tergantung hanya pada satu sumber.

Pertumbuhan Vertikal dan Horizontal: Cara Melejitkan Penghasilan

Ada dua jalur untuk meningkatkan penghasilan:

Pertumbuhan Vertikal: Meningkatkan posisi di pekerjaan yang sama, misalnya naik jabatan dari staf menjadi manajer sehingga gaji juga bertambah.

Pertumbuhan Horizontal: Menciptakan sumber pendapatan baru di luar pekerjaan utama, misalnya menjadi fotografer freelance saat akhir pekan, kemudian menginvestasikan hasilnya ke bisnis lain seperti franchise.

Strategi ini sangat penting bagi generasi sandwich untuk memperluas peluang pendapatan dan mengurangi risiko keuangan.

Memahami Aset dan Liabilitas: Kunci Mengelola Keuangan

Banyak orang salah kaprah dalam membedakan aset dan liabilitas. Melvin memberikan definisi sederhana:

Aset adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan pemasukan, baik yang tampak maupun tidak tampak. Contohnya kamera yang disewakan, produk digital, royalti, atau bahkan relasi bisnis yang menghasilkan peluang ekonomi.

Liabilitas adalah hal-hal yang justru mengeluarkan uang dari kantong kita tanpa memberikan pemasukan, seperti mobil yang hanya menimbulkan biaya perawatan.

Memahami perbedaan ini sangat penting agar pengeluaran bisa diminimalisir dan fokus mengembangkan aset yang produktif.

Masalah Utama Generasi Sandwich: Penghasilan yang Terbatas

Bagi banyak generasi sandwich, beban finansial tidak hanya berasal dari tanggungan orang tua dan anak, tetapi lebih pada penghasilan yang tidak cukup menutupi semua kebutuhan. Melvin memberikan analogi bahwa penghasilan yang hanya seperti meja berkaki satu tidak akan kuat menopang beban berat tersebut.

Solusinya adalah menambah “kaki-kaki” baru pada meja, yaitu dengan diversifikasi sumber pendapatan agar beban keuangan dapat ditopang dari berbagai sisi. Hal ini akan mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas finansial keluarga.

Pentingnya Komunikasi Terbuka dalam Keluarga

Tidak kalah penting, Melvin menekankan perlunya komunikasi terbuka dengan anggota keluarga terutama orang tua mengenai kondisi keuangan dan tujuan masa depan. Meskipun ini merupakan hal yang sulit dan sensitif, komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu menemukan solusi bersama serta mengurangi beban psikologis.

Perencanaan Pensiun: Kesiapan Finansial Lebih Penting dari Usia

Pertanyaan klasik tentang kapan waktu yang tepat untuk pensiun mendapat jawaban menarik dari Melvin. Menurutnya, pensiun bukan soal usia tertentu, melainkan kesiapan finansial dan gaya hidup yang diinginkan saat masa pensiun.

Kesiapan ini meliputi perencanaan menabung dan investasi sedini mungkin agar dana pensiun cukup, sehingga tidak menjadi beban bagi anak-anak nanti. Melvin juga menegaskan bahwa dalam hidup selalu ada banyak opsi, bukan hanya memilih antara dua hal, tetapi menciptakan opsi-opsi baru yang memungkinkan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan.

 Transformasi Mindset dan Strategi Finansial

Tantangan finansial generasi sandwich bukan hanya soal uang, tetapi lebih pada bagaimana mengubah mindset, memperluas sumber pendapatan, dan mengelola pengeluaran secara bijak. Dengan strategi membuka sembilan pintu rezeki, menambah sumber penghasilan, serta komunikasi keluarga yang terbuka, kondisi keuangan dapat diperbaiki secara signifikan.

OJK dan berbagai pihak diharapkan dapat terus mendorong edukasi dan solusi yang memudahkan masyarakat khususnya generasi sandwich dalam mengelola keuangan mereka agar dapat meraih kehidupan yang lebih stabil, aman, dan sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index