DANANTARA

Danantara Apresiasi PNM Orange Bonds, Inklusi Keuangan Perempuan Terpadu

Danantara Apresiasi PNM Orange Bonds, Inklusi Keuangan Perempuan Terpadu
Danantara Apresiasi PNM Orange Bonds, Inklusi Keuangan Perempuan Terpadu

JAKARTA - Penerbitan Orange Bonds oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menandai babak baru dalam dunia investasi dan keuangan berkelanjutan di Indonesia. Dengan nilai total mencapai Rp16 triliun, instrumen keuangan ini tidak hanya menarik perhatian pasar domestik, tetapi juga mendapat sorotan global. Terobosan ini memberikan momentum penting dalam memperkuat inklusi keuangan khususnya untuk perempuan pelaku usaha mikro.

Danantara Indonesia memberikan apresiasi tinggi atas langkah strategis yang diambil PNM. Menurut Danantara, penerbitan Orange Bonds adalah langkah konkret menuju sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Instrumen ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen PNM dalam pemberdayaan perempuan dan mendukung kesetaraan gender yang menjadi salah satu fokus Sustainable Development Goals (SDGs) dari PBB.

Istilah "Orange Bonds" sendiri terinspirasi dari ikon warna oranye pada butir kelima SDGs yang membahas kesetaraan gender. Dengan demikian, instrumen ini tidak hanya membawa nilai finansial, tapi juga nilai sosial dan lingkungan yang selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

PNM, sebagai lembaga pembiayaan ultra mikro, mengimplementasikan nilai-nilai tersebut melalui program unggulannya, yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Mekaar Syariah. Kedua program ini menargetkan pemberdayaan perempuan prasejahtera yang menjalankan usaha mikro dengan memberikan dukungan modal finansial, sosial, dan intelektual. Dengan langkah ini, PNM tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tetapi juga mendukung pengembangan kapasitas usaha berbasis prinsip keberlanjutan.

Melalui akun resmi Instagram, Danantara Indonesia menegaskan bahwa PNM akan terus memperkuat perannya dalam pembangunan nasional berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa PNM bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga agen perubahan sosial yang berkomitmen menciptakan dampak positif luas di masyarakat.

Selain Orange Bonds, PNM juga menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi senilai Rp6 triliun dan PUB Sukuk Mudharabah senilai Rp10 triliun. Kedua instrumen ini mendapatkan peringkat tertinggi dari Pefindo, yakni idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk. Peringkat ini mengindikasikan prospek keuangan PNM yang stabil di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.

Dana hasil penerbitan obligasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai modal kerja untuk program Mekaar, sedangkan dana sukuk dialokasikan untuk pembiayaan Mekaar Syariah. Proses distribusi efek dilakukan secara elektronik dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia, dengan pembayaran bunga yang dijadwalkan setiap tiga bulan.

Dirut PNM, Arief Mulyadi, menyatakan bahwa Orange Bonds merupakan instrumen surat berharga pertama di Indonesia yang fokus pada pemberdayaan perempuan. Inisiatif ini menjadi wujud nyata dari semangat PNM menghadirkan investasi berdampak, yang tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan nilai sosial.

Apresiasi global juga datang dari Impact Investment Exchange (IIX), pelopor investasi berdampak di dunia, yang sejak lama mengikuti langkah PNM. IIX bahkan membocorkan rencana penerbitan Orange Bonds PNM melalui akun LinkedIn resmi mereka beberapa bulan sebelum pengumuman resmi. IIX menilai penerbitan ini sebagai preseden kuat dalam keuangan berkelanjutan yang berfokus pada perempuan.

IIX menyoroti peran PNM sebagai lembaga pembiayaan ultra mikro terbesar dunia yang telah berhasil mengubah banyak kehidupan dengan memberdayakan perempuan dan masyarakat kurang mampu. Data resmi PNM menunjukkan program Mekaar kini memiliki 15,8 juta nasabah aktif, seluruhnya perempuan, dengan total akumulasi penerima manfaat mencapai 21,7 juta orang.

Sejak peluncurannya pada 2016 hingga 2025, PNM telah menyalurkan pinjaman senilai Rp323,8 triliun, memperkuat posisi sebagai lembaga pembiayaan ultra mikro terbesar di dunia. Melalui Orange Bonds, PNM membuka akses modal lebih luas bagi usaha yang dipimpin perempuan serta kelompok rentan secara umum.

IIX menilai bahwa langkah ini membawa tiga dampak utama. Pertama, membuka akses pembiayaan yang lebih inklusif bagi usaha perempuan dan masyarakat kurang mampu. Kedua, merintis inovasi keuangan yang mengintegrasikan aspek gender, keberlanjutan, dan dampak sosial. Ketiga, menginspirasi lembaga keuangan lain di Asia untuk turut berpartisipasi dalam gerakan Orange Bonds.

Sebagai pelopor global dalam investasi berdampak, IIX berambisi menciptakan satu miliar mata pencaharian pada tahun 2030. Gerakan ini ingin mentransformasi sistem keuangan dunia agar lebih memberdayakan perempuan, menjaga lingkungan, dan mendukung komunitas rentan secara berkelanjutan.

Melalui Orange Movement yang diluncurkan pada 2022, IIX menargetkan mobilisasi dana sebesar US$10 miliar hingga 2030 untuk memberdayakan 100 juta perempuan dan kelompok minoritas gender. Inisiatif ini sejalan dengan penerbitan Orange Bonds oleh PNM, yang menjadi salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut di Indonesia.

Dengan penerbitan Orange Bonds ini, PNM membuktikan bahwa inovasi keuangan tidak hanya soal teknologi atau produk baru, tetapi juga dapat menjadi alat strategis untuk mendorong perubahan sosial dan memperkuat inklusi keuangan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan memotivasi lebih banyak lembaga keuangan untuk mengadopsi pendekatan serupa demi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index