LISTRIK

7 Kebiasaan Sepele Penyebab Listrik Rumah Jadi Boros

7 Kebiasaan Sepele Penyebab Listrik Rumah Jadi Boros
7 Kebiasaan Sepele Penyebab Listrik Rumah Jadi Boros

JAKARTA - Siapa yang tidak pernah merasa kaget ketika tagihan listrik di rumah tiba-tiba membengkak tanpa alasan yang jelas? Seringkali, peningkatan biaya listrik tersebut tidak hanya disebabkan oleh alat elektronik berdaya besar, tetapi juga oleh kebiasaan kecil yang mungkin sering terabaikan. Padahal, kebiasaan sederhana ini bisa menjadi penyebab utama borosnya listrik yang membuat pengeluaran rumah tangga melonjak. Dengan memahami hal-hal apa saja yang selama ini secara tidak sadar menyedot listrik, kita bisa mulai melakukan perubahan kecil untuk menghemat energi sekaligus mengurangi tagihan listrik.

Lampu yang Tetap Menyala Saat Tidak Dibutuhkan

Salah satu kebiasaan paling umum yang membuat listrik boros adalah lupa mematikan lampu. Lampu yang terus menyala, terutama saat siang hari saat cahaya matahari sudah cukup, sebenarnya hanya membuang energi secara sia-sia. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan lampu dengan sensor cahaya yang otomatis menyala saat gelap dan mati saat terang. Dengan cara ini, penggunaan listrik jadi lebih efisien tanpa harus bergantung pada ingatan kita yang sering lupa.

Menyalakan Kipas Angin dan AC Seharian Penuh

Iklim tropis yang panas membuat banyak orang merasa perlu menghidupkan kipas angin atau AC sepanjang hari agar tetap nyaman di dalam rumah. Namun, penggunaan yang terus-menerus ini akan menguras listrik dengan sangat cepat. Kipas angin dan AC sebaiknya dinyalakan hanya saat ruangan benar-benar perlu didinginkan, dan segera dimatikan setelah tidak dipakai. Dengan membatasi waktu pemakaian, kamu bisa mengurangi konsumsi listrik tanpa kehilangan kenyamanan.

Mengatur Suhu AC Terlalu Rendah

Mungkin kamu termasuk orang yang suka mengatur suhu AC pada tingkat paling rendah agar ruangan cepat dingin. Sayangnya, kebiasaan ini justru membuat kompresor AC harus bekerja lebih keras, sehingga mengonsumsi daya listrik lebih besar. Sebaiknya atur suhu AC pada level nyaman, tidak harus terlalu dingin, agar penggunaan listrik lebih efisien dan tagihan bulanan tidak membengkak.

Membuka Tutup Kulkas Terlalu Sering

Sering membuka pintu kulkas atau sekadar mengintip isi dalam lemari es ternyata berdampak besar pada konsumsi listrik. Setiap kali pintu kulkas terbuka, energi yang dibutuhkan untuk menjaga suhu dingin meningkat hingga 7%. Selain itu, memasukkan makanan atau minuman panas ke dalam kulkas juga memaksa kulkas bekerja ekstra untuk mendinginkan isinya. Kulkas yang kosong tapi tetap dinyalakan juga bisa menyedot listrik cukup besar. Oleh karena itu, usahakan untuk membuka kulkas seperlunya dan hindari menyimpan barang panas di dalamnya.

Kabel Elektronik yang Tetap Tersambung di Stopkontak

Masih banyak orang yang membiarkan kabel elektronik tetap tersambung ke stopkontak walaupun alat tersebut sedang tidak digunakan. Padahal, dalam kondisi ini, perangkat elektronik masuk mode siaga atau standby yang tetap menyerap listrik sampai 10% dari total konsumsi listrik rumah. Jika kamu hendak meninggalkan rumah dalam waktu lama, sebaiknya cabut semua kabel dari stopkontak agar tidak ada listrik yang terbuang percuma.

Menggunakan Perangkat Elektronik Lama

Perangkat elektronik lama biasanya tidak dirancang dengan teknologi hemat energi seperti produk baru saat ini. Dengan memakai barang elektronik jadul, listrik yang terpakai jadi lebih banyak dibandingkan dengan alat yang lebih modern dan efisien. Jika memungkinkan, kamu bisa mulai mengganti alat elektronik lama dengan yang berlabel hemat energi untuk mengurangi konsumsi listrik tanpa mengurangi fungsi perangkat.

Kebiasaan Berendam di Bak Mandi

Berendam di bathtub memang menyenangkan dan bisa membuat rileks, tapi kebiasaan ini ternyata juga berkontribusi pada pemborosan listrik. Hal ini karena bak mandi harus diisi penuh air, dan jika menggunakan pemanas listrik untuk menghangatkan air, energi yang terpakai tentu sangat besar. Sebagai alternatif yang lebih hemat, kamu bisa menggunakan pancuran air (shower) atau bak mandi yang lebih kecil. Selain menghemat listrik, cara ini juga mengurangi pemborosan air yang sering terjadi saat berendam penuh.

Perubahan Kecil yang Berikan Dampak Besar

Meskipun terlihat sederhana, tujuh kebiasaan di atas memiliki dampak signifikan pada konsumsi listrik rumah tangga. Dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan tersebut dan mulai mengubahnya, kita dapat menghemat energi secara efektif sekaligus mengurangi beban biaya listrik. Mengadopsi gaya hidup hemat listrik tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi positif untuk lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.

Jika kamu mulai menerapkan langkah-langkah kecil ini, dalam jangka panjang tagihan listrik pasti akan terasa lebih ringan. Kebiasaan baik dalam mengelola energi di rumah juga bisa menjadi contoh positif untuk keluarga dan lingkungan sekitar. Jadi, jangan anggap remeh penggunaan listrik di rumah dan mulai hemat dari sekarang!

Semoga informasi ini membantu kamu untuk lebih bijak dalam mengelola listrik rumah, mencegah tagihan yang membengkak, dan menjaga lingkungan hidup lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index