KAI Aktifkan Enam Stasiun Kecil Lagi Sementara Waktu

Kamis, 07 Agustus 2025 | 13:03:16 WIB
KAI Aktifkan Enam Stasiun Kecil Lagi Sementara Waktu

JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan penutupan jalur Gumitir, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan kembali enam stasiun kecil yang selama ini jarang atau tidak melayani penumpang. Inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk adaptasi layanan dan tanggung jawab sosial untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan.

Penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi berdampak besar pada lalu lintas darat, khususnya bagi masyarakat yang sehari-hari bergantung pada moda transportasi kereta api. Untuk itu, kereta lokal Pandanwangi relasi Jember-Ketapang, Banyuwangi, kini diberi tambahan titik pemberhentian sebagai alternatif.

Enam Stasiun Kecil Diaktifkan Sementara

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menyampaikan bahwa enam stasiun kecil yang kembali diaktifkan melayani penumpang berada di dua wilayah kabupaten. Ketiga stasiun di wilayah Kabupaten Jember adalah Stasiun Ledokombo, Sempolan, dan Garahan. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi terdapat Stasiun Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro.

"Penambahan layanan berhenti ini mulai diberlakukan pada 11 Agustus 2025 hingga 30 September 2025 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai perkembangan kondisi di lapangan," terang Cahyo, Kamis, 7 Agustus 2025.

Kehadiran kereta Pandanwangi yang kini berhenti di enam stasiun kecil tersebut diharapkan menjadi solusi praktis atas keterbatasan akses akibat penutupan jalur utama di Gumitir.

Mempermudah Aktivitas Masyarakat Terdampak

Cahyo menegaskan bahwa kebijakan ini bersifat sementara, namun penting untuk mendukung aktivitas harian masyarakat yang terdampak penutupan jalur Gumitir. Mereka yang menggantungkan hidup dari aktivitas darat kini mendapat alternatif yang tetap aman dan terjangkau.

"Kami hadir untuk menjembatani kebutuhan transportasi masyarakat di tengah situasi yang cukup menantang ini," kata Cahyo.

KAI melihat secara langsung bagaimana mobilitas warga terganggu karena akses utama antara Jember dan Banyuwangi terputus. Dengan tambahan enam stasiun kecil ini, masyarakat bisa tetap beraktivitas seperti biasa, meskipun rute perjalanan sedikit berubah.

Tiket dan Jadwal Tersedia Online dan Offline

Untuk memudahkan penumpang, pembelian tiket kini bisa dilakukan langsung melalui loket stasiun-stasiun tersebut maupun secara daring lewat aplikasi Access by KAI. Fitur pencarian jadwal keberangkatan juga tersedia agar masyarakat bisa merencanakan perjalanan lebih mudah dan efisien.

Hal ini menjadi bagian dari komitmen KAI dalam memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan layanan yang prima meskipun dalam kondisi terbatas. Akses digital turut mendukung kemudahan masyarakat yang akrab dengan teknologi.

Koordinasi dengan DJKA dan Pemerintah Daerah

Perubahan operasional seperti ini tentu memerlukan sinergi dengan berbagai pihak. Cahyo menyebut bahwa semua perubahan telah dilakukan melalui koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan pemerintah daerah setempat.

Langkah ini memperlihatkan bahwa pengambilan keputusan oleh KAI tidak dilakukan secara sepihak. Justru kolaborasi menjadi kata kunci dalam upaya menciptakan solusi cepat namun tetap efektif untuk masyarakat.

Dengan adanya evaluasi yang dijanjikan, bukan tidak mungkin langkah ini diperpanjang atau bahkan diperluas apabila kondisi di lapangan masih membutuhkan dukungan transportasi tambahan.

Respons Terhadap Permintaan Daerah

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Jember telah mengajukan permohonan resmi terkait penambahan titik pemberhentian untuk kereta api lokal maupun non-lokal. Pengajuan tersebut mencakup lintasan antara Kalisat di Jember hingga Kalibaru di Banyuwangi.

Pengajuan tersebut dilakukan pada 14 Juli 2025 dan menunjukkan bahwa kebutuhan akan moda transportasi yang merata semakin tinggi. PT KAI Daop 9 kemudian menindaklanjuti pengajuan ini dengan fokus pada operasional kereta lokal Pandanwangi.

Layanan Aman dan Nyaman Tetap Jadi Komitmen

Walau kondisi darurat seperti penutupan jalur Gumitir cukup memengaruhi operasional harian, KAI tetap menjunjung tinggi prinsip pelayanan. Keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu tetap menjadi prioritas yang tidak bisa dikompromikan.

“KAI berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu dalam berbagai kondisi, termasuk saat menghadapi situasi darurat atau force majeure seperti saat ini,” ujar Cahyo.

Prinsip tersebut menjadi pedoman dalam setiap pengambilan keputusan operasional, termasuk ketika harus melakukan penyesuaian seperti ini.

Optimisme untuk Jangka Panjang

Meski inisiatif ini bersifat sementara, pembukaan stasiun-stasiun kecil berpotensi menjadi studi kasus penting. Jika respons masyarakat positif dan volume penumpang meningkat, tidak menutup kemungkinan stasiun-stasiun ini akan diaktifkan secara permanen.

Langkah ini bisa menjadi awal dari pemerataan layanan kereta api di wilayah yang selama ini tidak terlayani secara optimal. Terlebih, keberadaan kereta lokal seperti Pandanwangi sangat penting bagi masyarakat kelas menengah dan bawah yang mengandalkan moda ini untuk aktivitas harian.

KAI diharapkan terus terbuka terhadap masukan masyarakat serta sigap dalam merespons kebutuhan transportasi yang dinamis. Dengan cara ini, perusahaan tidak hanya berorientasi pada operasional bisnis, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat secara luas.

Terkini

Olahraga Aman untuk Ibu Menyusui Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:07 WIB

Gym Membantu Tubuh dan Pikiran Lebih Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:06 WIB

Manfaat Seru Terjun Payung Untuk Tubuh Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:05 WIB

Manfaat Panjat Tebing Untuk Kesehatan Fisik Mental

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:04 WIB

Jalan Cepat Tingkatkan Tubuh dan Pikiran Sehat

Minggu, 07 September 2025 | 12:17:02 WIB