JAKARTA - Industri tas tangan perempuan di Indonesia dan global mengalami dinamika menarik sepanjang paruh pertama 2025. Tren terbaru tidak hanya menekankan pada penampilan, tetapi juga kenyamanan dan fungsionalitas, menunjukkan bahwa konsumen kini semakin cermat dalam memilih aksesori yang mendukung gaya hidup sehari-hari. Hal ini terlihat dari meningkatnya minat pada tas dengan ukuran sedang hingga besar, desain multifungsi, serta pilihan material dan warna yang mencerminkan kepribadian pengguna.
Awal 2025 ditandai dengan dominasi desain tas yang praktis, seperti tote bag atau tas belanja besar, serta doctor bag yang menonjolkan sisi profesional namun tetap stylish. Model ini banyak diminati karena mampu menampung kebutuhan harian sekaligus menghadirkan estetika elegan. Sementara itu, tekstur dan sentuhan retro mulai banyak diaplikasikan pada tas, memberikan kesan nostalgia yang memikat konsumen modern. Kombinasi fungsionalitas dan estetika ini menjadi ciri khas handbag yang diminati di paruh pertama 2025.
Memasuki pertengahan tahun, ragam tas yang lebih kasual namun tetap mewah mulai muncul. Tas jaring atau mesh market tote misalnya, memberikan nuansa santai sekaligus chic, ideal untuk penggunaan sehari-hari maupun acara santai. Tas panjang, atau east-west bag, juga menjadi sorotan karena bentuknya yang unik dan kapasitasnya yang lebih luas dibandingkan tas mini. Tak ketinggalan, tas rajut atau raffia bag menambah variasi gaya bohemian, membuat handbag tidak hanya sebagai penunjang gaya, tetapi juga simbol kreativitas desain.
Pemilihan warna menjadi faktor penting dalam tren tas paruh pertama 2025. Warna-warna earthy seperti coklat, krem, dan chestnut kembali digemari karena menampilkan kesan hangat dan netral, mudah dipadukan dengan berbagai busana. Namun, menjelang musim panas, tren warna bergeser ke palet non-monokrom yang tetap kalem, misalnya biru kusam, lavender, dan mint. Pilihan warna ini memungkinkan handbag menjadi aksen yang menonjol tanpa berlebihan, sesuai dengan gaya kasual namun elegan yang banyak dicari.
Selain ukuran dan warna, arah estetika tas kini condong ke gaya bohemian (boho) dan retro. Tas berukuran sedang dan besar mulai menggantikan dominasi tas mini yang sempat populer sebelumnya. Desain boho menekankan tampilan natural dengan sedikit aksesori, sementara retro menghadirkan nostalgia dari gaya klasik dengan sentuhan modern. Kombinasi ini menjadikan tas tidak hanya sebagai pelengkap fashion, tetapi juga item yang mampu mengekspresikan kepribadian pemakainya.
Pasar handbag global menunjukkan tren positif yang sejalan dengan kondisi industri di Indonesia. Berdasarkan laporan Global Fashion Agenda, pasar handbag dunia mencatat pertumbuhan 8,5 persen dari tahun ke tahun hingga pertengahan 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh pemulihan ekonomi di Asia, termasuk Indonesia, serta meningkatnya permintaan akan produk yang berkelanjutan. Konsumen semakin memperhatikan material ramah lingkungan, daya tahan produk, dan desain yang timeless, sehingga tas tangan menjadi investasi jangka panjang, bukan sekadar tren musiman.
Bain & Co. memperkirakan tren tas tangan yang mengutamakan fungsionalitas, ukuran medium hingga besar, dan estetika boho-retro akan bertahan hingga akhir 2025. Hal ini menunjukkan perubahan pola konsumsi, di mana konsumen tidak hanya membeli handbag karena merek, tetapi juga karena kesesuaian desain dengan kebutuhan hidup sehari-hari. Tas tangan yang memiliki kapasitas memadai dan fleksibilitas penggunaan dianggap lebih bernilai, terutama oleh generasi muda yang aktif dan memiliki mobilitas tinggi.
Tidak hanya ukuran dan estetika, inovasi material juga menjadi perhatian desainer dan konsumen. Tas berbahan kulit, kanvas, rajut, atau material ramah lingkungan kini diminati karena selain nyaman dipakai, juga memiliki daya tahan tinggi. Sentuhan detail minimalis seperti kancing, tali adjustable, atau kompartemen tambahan memberikan fungsi ekstra tanpa mengurangi keindahan tas secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan tren desain yang lebih thoughtful dan mengutamakan pengalaman pengguna.
Penggunaan handbag tidak lagi terbatas pada acara formal atau kantor, tetapi merambah ke gaya hidup urban dan kasual. Tas jaring, raffia, maupun tote bag besar kini bisa dipadukan dengan outfit sehari-hari seperti dress kasual, celana panjang, hingga pakaian santai untuk aktivitas luar ruangan. Fleksibilitas ini membuat tas tangan bukan hanya aksesori, tetapi juga item yang menunjang produktivitas dan kenyamanan pengguna. Dengan begitu, tas tangan menjadi elemen penting dalam membangun citra diri sekaligus memenuhi kebutuhan praktis.
Secara keseluruhan, paruh pertama 2025 menunjukkan bahwa tren tas tangan perempuan berfokus pada keseimbangan antara fungsi, ukuran, warna, dan estetika. Konsumen kini lebih selektif dalam memilih tas yang sesuai dengan aktivitas sehari-hari, menekankan desain yang fleksibel namun tetap stylish. Baik untuk penggunaan harian, jalan-jalan, maupun acara khusus, tas tangan yang menonjolkan kualitas material, ukuran ideal, dan gaya boho-retro menjadi favorit pasar. Perubahan ini menandai fase baru dalam evolusi handbag, yang menggabungkan gaya dan fungsi secara harmonis.
Kesimpulannya, sepanjang setengah tahun 2025, handbag perempuan yang diminati menekankan ukuran sedang hingga besar, warna netral hingga kalem, serta desain yang memadukan nuansa bohemian dan retro. Tren ini sejalan dengan permintaan pasar global dan domestik yang mengutamakan kenyamanan, fleksibilitas, serta keberlanjutan. Dengan mengikuti tren ini, konsumen bisa memiliki tas tangan yang tidak hanya modis tetapi juga memenuhi kebutuhan fungsional sehari-hari, sekaligus menunjukkan gaya pribadi yang elegan dan modern.