JAKARTA - Banyak orang mengira bahwa sunscreen hanya diperlukan saat cuaca cerah atau terik. Padahal, sinar ultraviolet (UV) tetap ada meski langit tertutup awan atau hujan turun. Penggunaan sunscreen bukan semata-mata mengikuti matahari yang terlihat, melainkan melindungi kulit dari paparan radiasi UV yang bisa menembus awan dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Radiasi UV yang mengenai kulit tanpa disadari dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari penuaan dini, munculnya flek hitam, hingga risiko kanker kulit. Oleh karena itu, menjaga kulit tetap terlindungi setiap hari merupakan langkah penting, tidak terkecuali saat cuaca mendung atau hujan.
Dr. Anita Ang, AAAM., dokter kecantikan, menekankan pentingnya sunscreen dalam kondisi cuaca apa pun. Dalam video YouTube-nya, ia menjelaskan, “Kata siapa kamu (wajib) pakai sunscreen kalau cuacanya lagi panas aja. Tahu enggak sih kalau radiasi sinar UV itu bisa ada walaupun cuacanya lagi mendung, hujan, atau bahkan panas.”
Dr. Anita Ang menegaskan, indikator pemakaian sunscreen bukanlah apakah matahari terlihat atau tidak. Meskipun cuaca mendung atau hujan, radiasi UV tetap bisa menembus awan dan mengenai kulit. “Kamu memang diwajibkan pakai sunscreen dalam cuaca apa pun,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa perlindungan kulit sebaiknya menjadi rutinitas harian, bukan hanya reaktif terhadap kondisi cerah.
Selain itu, dr. Claudia Christin, MBBS, Ph.D., dokter lulusan S3 bidang Dermatologi Universitas Nasional Seoul, menekankan pentingnya memperhatikan UV Index sebagai patokan penggunaan sunscreen. Menurutnya, selama UV Index berada di angka 3 atau lebih, pemakaian sunscreen tetap wajib. Ia menjelaskan, “Kalian sesekali lihat deh UV Index di daerah kalian saat lagi hujan atau mendung. Kadangkala walau mendung atau matahari enggak kelihatan, UV Index-nya bisa tinggi banget.”
Dr. Claudia menambahkan, “Jadi kalaupun lagi mendung dan hujan, selama UV Index-nya tuh di atas 3, aku saranin kamu tetap pakai sunscreen.” Penegasan ini semakin memperkuat pandangan bahwa perlindungan kulit harus bersifat konsisten dan berbasis data, bukan hanya berdasarkan intuisi terhadap kondisi cuaca.
Faktanya, sinar UV terbagi menjadi UVA dan UVB, keduanya berkontribusi terhadap kerusakan kulit. UVA mampu menembus lebih dalam, mempercepat proses penuaan, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Sementara UVB, meski tidak menembus jauh, berperan dalam pembentukan sunburn dan kerusakan DNA sel kulit. Paparan ini terjadi meskipun matahari tidak terlihat secara langsung. Oleh karena itu, menggunakan sunscreen dengan SPF yang sesuai menjadi langkah preventif yang efektif.
Rutinitas memakai sunscreen sebaiknya dimulai sejak pagi, sebelum beraktivitas di luar ruangan. Produk sunscreen modern biasanya dirancang untuk berbagai kondisi, termasuk tahan air, anti-UV, dan dapat diaplikasikan di atas makeup. Hal ini memudahkan setiap individu untuk tetap menjaga kulit terlindungi setiap hari.
Selain itu, penggunaan sunscreen bukan hanya bagi mereka yang sering berada di luar ruangan. Aktivitas harian seperti berkendara, berjalan kaki, atau bekerja di dekat jendela pun tetap memungkinkan paparan UV terjadi. Dengan pemakaian rutin, risiko penuaan dini dan kerusakan kulit dapat diminimalisir.
Dokter kecantikan juga menekankan pentingnya memilih produk sunscreen sesuai jenis kulit. Kulit sensitif, kombinasi, atau cenderung berminyak memerlukan formula yang berbeda agar tetap nyaman digunakan dan efektif melindungi. Dr. Anita Ang dan dr. Claudia Christin sepakat, pemilihan produk yang tepat akan meningkatkan konsistensi pemakaian dan hasil perlindungan kulit yang optimal.
Selain faktor individu, kesadaran masyarakat mengenai perlindungan kulit juga perlu ditingkatkan. Banyak orang masih mengabaikan paparan UV pada cuaca mendung atau hujan, padahal risiko tetap ada. Edukasi dan kampanye kesadaran, termasuk mengecek UV Index secara rutin, dapat membantu masyarakat memahami kapan sunscreen dibutuhkan.
Perlindungan kulit yang konsisten tidak hanya menjaga penampilan, tetapi juga kesehatan jangka panjang. Radiasi UV yang tidak terkontrol dapat memicu kanker kulit, salah satu penyakit yang sering kali baru terdeteksi pada tahap lanjut. Dengan rutinitas pemakaian sunscreen, individu memiliki kontrol lebih baik terhadap faktor risiko ini.
Secara praktis, langkah-langkah untuk menjaga kulit tetap terlindungi meliputi: menggunakan sunscreen setiap pagi, memilih SPF sesuai kebutuhan, mengaplikasikan ulang setiap 2–3 jam jika terpapar matahari langsung, dan tetap memperhatikan UV Index harian. Langkah-langkah sederhana ini terbukti efektif menjaga kesehatan kulit, bahkan saat cuaca tidak cerah.
Kesimpulannya, pertanyaan apakah sunscreen tetap diperlukan saat mendung atau hujan mendapat jawaban tegas: ya, sangat diperlukan. Perlindungan kulit seharusnya menjadi kebiasaan harian, bukan hanya saat sinar matahari terlihat. Konsistensi ini akan membantu mengurangi risiko penuaan dini, flek hitam, dan kanker kulit, sekaligus menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh.
Dengan memahami paparan UV tidak terbatas pada hari cerah, masyarakat dapat lebih bijak dalam merawat kulit. Pemakaian sunscreen secara rutin, dikombinasikan dengan edukasi tentang UV Index, menjadi strategi sederhana namun efektif untuk melindungi kulit dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kulit setiap hari.