JAKARTA – Layanan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mencatat tonggak sejarah baru dengan mencetak rekor jumlah penumpang tertinggi sejak mulai beroperasi pada Agustus 2023. Pada peringatan Hari Transportasi Nasional, LRT Jabodebek berhasil melayani 103.582 penumpang dalam satu hari, sebuah capaian yang menandai tingginya antusiasme publik terhadap moda transportasi umum modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Lonjakan jumlah pengguna ini menjadi sinyal positif bahwa kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik terintegrasi terus meningkat. Selain sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap Hari Transportasi Nasional, peningkatan penumpang juga mencerminkan pergeseran perilaku mobilitas warga yang semakin berpihak pada solusi transportasi berkelanjutan.
Tiga Stasiun Paling Sibuk: Dukuh Atas, Harjamukti, dan Kuningan
Pada hari tersebut, tiga stasiun mencatat jumlah kunjungan tertinggi. Stasiun Dukuh Atas BNI menjadi yang paling ramai dengan 29.992 penumpang, disusul oleh Stasiun Harjamukti dengan 23.403 pengguna, dan Stasiun Kuningan yang melayani 20.185 penumpang.
Data ini menunjukkan pentingnya peran LRT dalam menghubungkan kawasan strategis dan pusat aktivitas ekonomi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Pujian dari EVP LRT Jabodebek: Dukungan Publik Jadi Energi Positif
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purmonosidi, menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi masyarakat terhadap layanan LRT, khususnya pada momentum Hari Transportasi Nasional.
“Kami bangga atas respon luar biasa dari masyarakat yang menunjukkan dukungan nyata terhadap transportasi publik. Ini merupakan bagian dari upaya kolektif dalam membangun mobilitas kota yang lebih lancar sekaligus peduli terhadap lingkungan,” ujar Purmonosidi.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan operasional ini menjadi dorongan kuat bagi LRT Jabodebek untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Transportasi Umum Kurangi Emisi, Perjalanan LRT Lebih Ramah Lingkungan
Transportasi publik seperti LRT tidak hanya memberikan kenyamanan dan ketepatan waktu, tetapi juga berperan penting dalam menekan emisi karbon di kawasan perkotaan.
Berdasarkan data dari Ametis Institute tahun 2024, setiap perjalanan menggunakan LRT Jabodebek menghasilkan rata-rata hanya 15 gram CO₂e per orang per kilometer. Sebagai perbandingan, mobil konvensional menghasilkan sekitar 31 gram CO₂e, sementara sepeda motor di bawah 250cc bisa mencapai 37 gram CO₂e per orang per kilometer.
Fakta ini menunjukkan bahwa penggunaan LRT secara langsung berkontribusi terhadap penurunan jejak karbon dan kualitas udara yang lebih baik di wilayah metropolitan Jabodetabek.
Tren Positif Pengguna LRT Jabodebek Sejak Awal Tahun
Capaian hanyalah bagian dari tren positif yang telah terlihat sejak awal tahun.LRT Jabodebek telah melayani lebih dari 7,95 juta penumpang. Angka ini menunjukkan bahwa layanan LRT terus menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari solusi mobilitas modern dan efisien.
Purmonosidi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk beralih ke transportasi umum sebagai bagian dari gaya hidup perkotaan yang bertanggung jawab.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk menjadikan transportasi umum sebagai pilihan utama. Bersama, kita dapat menciptakan kota yang lebih bersih, mengurangi jejak karbon, dan menghadirkan masa depan mobilitas yang berkelanjutan,” tegasnya.
LRT Jabodebek Siap Lanjutkan Transformasi Mobilitas Kota
Sebagai bagian dari upaya transformasi transportasi perkotaan, LRT Jabodebek terus berkomitmen menyediakan layanan yang aman, tepat waktu, nyaman, dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Komitmen ini penting untuk membentuk ekosistem transportasi yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat modern.
Dengan dukungan teknologi terkini dan pengelolaan profesional, LRT Jabodebek diharapkan dapat menjadi simbol baru keberhasilan pengembangan transportasi publik nasional yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan efisiensi.