Percepat Akses Listrik Perdesaan Demi Transisi Energi

Jumat, 04 Juli 2025 | 08:05:12 WIB
Percepat Akses Listrik Perdesaan Demi Transisi Energi

JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah fokus memperluas akses listrik ke daerah perdesaan, terutama di wilayah timur Indonesia, untuk mendukung program transisi energi rendah karbon nasional. Langkah ini menjadi salah satu upaya utama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa percepatan penyediaan listrik di wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau menjadi prioritas. Wilayah timur Indonesia dianggap sebagai “last mile” yang memerlukan perhatian khusus karena akses listrik masih minim dan kondisi geografis yang menantang.

“Jadi kita akan dorong wilayah timur dulu, karena wilayah itu yang memang last mile kita untuk mempercepat tersedianya listrik. Anggaran sedang disiapkan, percepatannya juga sedang disusun,” ungkap Dadan pada acara Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) Day di Jakarta.

Pentingnya Infrastruktur Listrik untuk Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan jaringan listrik yang memadai bukan hanya soal memenuhi kebutuhan energi, tapi juga menjadi fondasi pengembangan ekonomi dan sosial. Dengan akses listrik yang stabil, masyarakat perdesaan dapat mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), meningkatkan pendidikan, serta memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik.

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang disusun Kementerian ESDM memuat pembangunan 49 ribu kilometer sirkuit transmisi baru. Ini merupakan upaya memperluas jaringan listrik untuk menyalurkan energi bersih dari sumber terbarukan ke seluruh wilayah, termasuk daerah yang selama ini belum terjangkau.

Menurut Dadan, pembangunan ini juga mendukung ketahanan energi nasional dan transisi menuju sistem energi yang inklusif dan berkelanjutan. “Kalau kami di Kementerian ESDM, kita memang dulukan yang kedua, yaitu keadilan akses energi dulu. Jadi setelah adilnya terjadi, setelah aksesnya ada, baru unsur-unsur keberlanjutannya didorong,” jelasnya.

Dukungan Internasional dalam Transisi Energi

Keberhasilan program percepatan akses listrik di perdesaan tidak terlepas dari kolaborasi dengan negara sahabat dan mitra internasional. Dadan mengapresiasi dukungan dari berbagai negara maju, khususnya Inggris, yang aktif bekerja sama dalam program pengembangan energi rendah karbon di Indonesia.

Program MENTARI merupakan wujud kerja sama antara Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Program ini telah berjalan sejak 2020 dan akan berlanjut hingga 2027. MENTARI bertujuan membantu Indonesia mencapai target iklim dan energi sekaligus membangun kemitraan global yang responsif terhadap isu sosial dan lingkungan.

“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari negara sahabat dan negara maju, khususnya UK, yang telah bekerja sama dengan kami. Ini akan terus berlanjut agar kita maju bersama dan mendapatkan manfaat bersama,” ujar Dadan.

Transisi Energi dan Keadilan Sosial

Percepatan akses listrik perdesaan juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan keadilan sosial dalam pembangunan energi. Dalam konteks transisi energi, tidak cukup hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjamin bahwa seluruh lapisan masyarakat mendapat akses yang adil terhadap sumber energi bersih.

Dengan begitu, pembangunan energi rendah karbon dapat berjalan tanpa meninggalkan masyarakat yang selama ini belum menikmati kemudahan listrik. Keadilan dalam distribusi energi menjadi prasyarat utama agar program transisi energi berjalan efektif dan berkelanjutan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen dan anggaran, tantangan teknis dan geografis di wilayah perdesaan, terutama di timur Indonesia, tetap besar. Infrastruktur yang dibangun harus mampu mengatasi kondisi medan yang sulit sekaligus menjangkau komunitas yang terpencil.

Namun, optimisme tetap tinggi karena sinergi antara pemerintah, swasta, dan mitra internasional terus meningkat. Implementasi program MENTARI menjadi salah satu contoh kolaborasi yang berhasil, diharapkan dapat menjadi model untuk mempercepat pembangunan listrik perdesaan di masa depan.

Percepatan akses listrik ke wilayah perdesaan, khususnya di kawasan timur Indonesia, menjadi langkah strategis Kementerian ESDM untuk mendukung transisi energi rendah karbon dan pembangunan berkelanjutan. Dengan dukungan internasional dan komitmen pemerintah, program ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan sosial yang lebih luas bagi masyarakat di daerah.

Meningkatkan akses listrik berarti membuka pintu bagi kemajuan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Inilah wujud keadilan sosial dalam konteks pembangunan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Terkini

BTN Pastikan Operasional Bank Syariah Nasional Sebelum 2026

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:53 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Mencapai Level Rekor

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:52 WIB

Saham Pilihan Hari Ini, Pantau Rekomendasi IHSG 2025

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:51 WIB

11 Peluang Bisnis Pelajar SMA Agar Uang Jajan Tambah

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:50 WIB

Asuransi Pilihan Tepat Lindungi Masa Depan Finansial

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:48 WIB