JAKARTA - Perubahan harga beli jagung oleh Bulog membawa kabar gembira bagi petani jagung di Gorontalo. Kebijakan terbaru pemerintah pusat tentang harga jagung dengan kadar air tertentu telah resmi diumumkan dan langsung berdampak positif bagi para petani. Pengumuman ini disampaikan oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, setelah menerima audiensi dari Pimpinan Wilayah Bulog Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) di rumah jabatan Gubernur.
Kenaikan harga jual jagung ini merupakan hasil penyesuaian harga beli jagung dengan kadar air 14 persen dan kadar air 18 hingga 20 persen yang sebelumnya menjadi perhatian. Kini, jagung dengan kadar air 14 persen dihargai Rp6.400 per kilogram, sedangkan jagung dengan kadar air 18-20 persen dibeli dengan harga Rp5.500 per kilogram. Kebijakan ini diambil untuk memberikan fleksibilitas bagi petani dalam memenuhi standar kadar air jagung tanpa harus menghadapi kesulitan dalam proses pengeringan.
Gusnar Ismail menjelaskan bahwa sebelumnya harga jagung dengan kadar air 14 persen memang sudah menguntungkan bagi petani. Namun, ketentuan kadar air tersebut sering menjadi kendala karena tidak semua petani memiliki alat pengering yang memadai. Sebagian besar petani hanya mengandalkan pengeringan alami di bawah sinar matahari yang terkadang tidak cukup untuk mencapai kadar air yang disyaratkan.
- Baca Juga Harga BBM Pertamina Terbaru Hari Ini
"Oleh karena itu, pemerintah membuat penyesuaian harga agar jagung dengan kadar air lebih tinggi tetap bisa dibeli Bulog dengan harga yang layak. Dengan harga baru ini, saya yakin petani akan lebih mudah memasarkan jagung hasil panennya dan mampu memenuhi standar kadar air dengan pengeringan alami," ujar Gusnar.
Selain itu, Gusnar juga menyampaikan informasi terkait biaya pengganti transportasi untuk pengangkutan jagung ke gudang Bulog. Setiap kilogram jagung yang diangkut akan mendapatkan penggantian biaya sebesar Rp200, yang disesuaikan dengan jarak tempuh dari lokasi panen ke gudang. Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan bagi para petani.
Di samping kenaikan harga jagung, Bulog Sulutgo juga aktif melakukan stabilisasi harga pangan, khususnya beras. Pimpinan Wilayah Bulog Sulutgo, Ermin Tora, menjelaskan bahwa meskipun harga beras belum turun secara signifikan, pihaknya tetap berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di pasar. Bulog menyalurkan beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional, ritel modern, dan pengecer.
"Kami terus memperkuat pasokan beras agar masyarakat dapat memperoleh bahan pokok ini dengan harga yang terjangkau. Langkah ini juga diharapkan dapat menekan lonjakan harga beras di pasaran," jelas Ermin.
Untuk mendukung upaya stabilisasi harga pangan, Bulog dan pemerintah daerah bersama-sama merencanakan pelaksanaan gerakan pangan murah. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih ringan, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Kebijakan kenaikan harga jagung ini tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga membawa manfaat bagi ketahanan pangan nasional. Dengan harga beli yang lebih menguntungkan, petani diharapkan semakin termotivasi untuk meningkatkan produksi dan kualitas jagung. Hal ini dapat memperkuat suplai jagung di tingkat nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Kondisi harga jagung yang lebih stabil dan menguntungkan juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Pendapatan petani yang meningkat akan mendorong peningkatan daya beli dan kesejahteraan masyarakat desa. Di sisi lain, stabilitas harga pangan yang terjaga turut membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang terjangkau.
Kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bulog menjadi kunci utama dalam mewujudkan program-program yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani dan stabilitas pangan. Sinergi ini diperlukan agar kebijakan yang diambil dapat berjalan efektif dan memberi dampak nyata di lapangan.
Petani jagung di Gorontalo kini dapat menyambut masa depan yang lebih cerah dengan adanya perubahan harga beli ini. Para petani tidak perlu khawatir lagi menghadapi kendala kadar air yang ketat tanpa alat pengering, karena harga jagung dengan kadar air yang lebih tinggi tetap dihargai secara layak. Dengan demikian, risiko kerugian akibat jagung yang sulit dijual dapat diminimalisir.
Selain itu, biaya pengganti transportasi juga menjadi bantuan penting bagi petani, terutama yang tinggal jauh dari gudang Bulog. Penggantian biaya ini akan mengurangi beban logistik dan memungkinkan petani lebih leluasa mengirimkan hasil panen mereka tanpa harus mengorbankan banyak biaya.
Stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya juga menjadi perhatian serius Bulog dan pemerintah daerah. Penyaluran beras yang lebih masif ke pasar dan pelaksanaan gerakan pangan murah diharapkan dapat menahan laju kenaikan harga dan memberikan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat.
Masyarakat luas juga dapat merasakan manfaat dari kebijakan ini. Dengan harga pangan yang stabil dan terjangkau, beban pengeluaran rumah tangga menjadi lebih ringan. Ketersediaan jagung yang cukup juga penting sebagai bahan baku pakan ternak yang pada gilirannya mendukung sektor peternakan dan produksi daging.
Kebijakan harga jagung yang responsif terhadap kondisi lapangan ini menunjukkan bahwa pemerintah dan Bulog memahami tantangan yang dihadapi petani serta berkomitmen memberikan solusi nyata. Diharapkan kebijakan ini dapat terus dikembangkan dan disempurnakan agar semakin sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Secara keseluruhan, kenaikan harga jagung dan dukungan biaya transportasi ini merupakan angin segar bagi petani di Gorontalo. Masyarakat juga diuntungkan dengan stabilitas harga pangan yang terjaga. Kerjasama yang baik antara berbagai pihak akan menjadi fondasi kuat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan langkah ini, diharapkan produksi jagung di Gorontalo semakin meningkat dan kualitas jagung yang dihasilkan juga lebih baik. Hal ini tidak hanya akan mendukung kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor jagung yang lebih besar di masa depan.
Demikianlah informasi terbaru tentang kenaikan harga jagung yang efektif sejak 5 Agustus 2025. Semoga kebijakan ini dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi petani, masyarakat, dan perekonomian nasional secara keseluruhan.