BBM

Pertagas Bangun Pipa BBM Dukung Pasokan Energi

Pertagas Bangun Pipa BBM Dukung Pasokan Energi
Pertagas Bangun Pipa BBM Dukung Pasokan Energi

JAKARTA - Langkah strategis dilakukan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional melalui proyek pipanisasi bahan bakar minyak (BBM) yang menghubungkan Cikampek dan Plumpang. Proyek ini dimulai dengan pengiriman perdana pipa hasil kerja sama bersama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang dilaksanakan pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Direktur Utama Pertamina Gas, Indra P. Sembiring, menjelaskan bahwa pengiriman pipa dilakukan dari Area ERW #2 milik anak usaha Krakatau Steel, yaitu PT Krakatau Pipe Industries (Krakatau Pipe).

Dalam proyek ini, Pertagas akan memperoleh pasokan pipa baja sepanjang 96 kilometer untuk mendukung pembangunan jaringan pipa dari Terminal Cikampek ke Terminal Plumpang. Krakatau Pipe bertanggung jawab memasok pipa jenis Electric Resistance Welding (ERW) berdiameter 16 inci dengan spesifikasi Grade API 5L X65 PSL 2, yang dilapisi three layer polyethylene untuk daya tahan maksimal.

Indra menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Pertagas dalam memperkuat penggunaan produk dalam negeri, sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Sebagai bagian dari Pertamina Group, Pertagas mendukung upaya induk usaha untuk mengoptimalkan komponen dalam negeri dalam proyek BUMN agar dapat mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi nasional melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri," kata Indra dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Lebih jauh, Indra mengungkapkan bahwa proyek pipa BBM ini menjadi bentuk sinergi internal Pertamina Group. Dalam proyek ini, Pertamina Patra Niaga berperan sebagai pemilik proyek, sementara Pertagas bertindak sebagai kontraktor pelaksana.

Pipa BBM tersebut merupakan bagian penting dari jaringan distribusi utama yang mengalirkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM setiap tahun dari Kilang Balongan menuju Plumpang. Infrastruktur ini memiliki peran strategis dalam menjaga keandalan distribusi BBM di wilayah Jawa Barat dan Jakarta, yang menyerap hampir 30% dari konsumsi BBM nasional.

"Pipa BBM ini merupakan bagian dari jaringan distribusi utama dari Kilang Balongan ke Plumpang, yang menyalurkan sekitar 4,6 juta kiloliter BBM per tahun. Infrastruktur ini sangat vital untuk menjamin keandalan pasokan BBM ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta, yang menyerap sekitar 30% konsumsi nasional," ujar Indra.

Indra juga menegaskan bahwa keberadaan infrastruktur ini akan memperkuat keamanan pasokan energi dan efisiensi jalur distribusi nasional. Sinergi antara Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Pertagas diyakini akan memperkokoh struktur logistik energi di wilayah barat Pulau Jawa.

"Sinergi PPN dan Pertagas dalam pembangunan pipa BBM tersebut akan turut mendukung keandalan pasokan di wilayah Jawa Bagian Barat," jelasnya.

Corporate Secretary PT Pertamina Gas, Sulthani Adil Mangatur, turut menegaskan bahwa Pertagas kini mengembangkan portofolio bisnis yang lebih luas di sektor energi. Tak hanya terbatas pada penyaluran gas dan LNG, Pertagas kini aktif dalam pengembangan infrastruktur energi secara menyeluruh.

"Pertagas telah berpengalaman dalam sejumlah proyek strategis, di antaranya pembangunan pipa gas bumi Senipah–Balikpapan sepanjang 79,92 km yang mendukung kontribusi efisiensi operasi Kilang Balikpapan dan ketahanan energi domestik, serta pipa minyak Blok Rokan sepanjang 342 km dari Minas, Balam, Duri hingga Dumai sebagai salah satu wilayah produksi minyak bumi nasional terbesar," ujar Sulthani.

Dengan rekam jejak tersebut, Pertagas terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional. Keikutsertaan aktif dalam proyek-proyek strategis tidak hanya meningkatkan efisiensi distribusi energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Inisiatif seperti proyek pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang menunjukkan arah transformasi Pertagas menuju peran yang lebih besar dalam mendukung ketahanan energi nasional. Selain itu, pembangunan infrastruktur semacam ini diharapkan dapat memicu efek berganda terhadap perekonomian, mulai dari peningkatan produktivitas industri lokal hingga penciptaan lapangan kerja baru.

Kontribusi Pertagas menjadi bagian integral dari strategi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi nasional, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam setiap pelaksanaannya, perusahaan berkomitmen menerapkan praktik terbaik dan standar tinggi demi menjaga kualitas proyek dan kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.

Dengan memaksimalkan potensi sumber daya dalam negeri dan mengedepankan kolaborasi strategis, Pertagas terus melangkah maju dalam membangun sistem energi yang lebih efisien, merata, dan andal. Harapan ke depan, proyek pipanisasi ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam transformasi sektor energi Indonesia menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index