DANANTARA

Danantara Pacu Dividen BUMN Lima Tahun Ke Depan

Danantara Pacu Dividen BUMN Lima Tahun Ke Depan
Danantara Pacu Dividen BUMN Lima Tahun Ke Depan

JAKARTA - Langkah strategis Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi Indonesia kembali menegaskan ambisi besarnya dalam penguatan perekonomian nasional. Melalui target dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai Rp734,56 triliun dalam lima tahun ke depan, Danantara ingin menunjukkan peran signifikan BUMN sebagai penggerak investasi dan fondasi fiskal negara. Dengan mengandalkan sinergi nasional dan kemitraan global, target ini diharapkan menjadi katalisator utama pertumbuhan ekonomi dan investasi berkelanjutan di Indonesia.

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menargetkan dividen BUMN selama lima tahun ke depan secara kumulatif tembus 45 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp734,56 triliun (kurs Rp16.323,5 per dolar AS).

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Indonesia-Japan Executive Dialogue 2025 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta.

Per tahunnya, dividen BUMN dan anak usaha ditargetkan berada di kisaran 8-10 miliar dolar AS atau setara Rp130 triliun hingga Rp163 triliun.

"Kalau kita lihat trajectory kita ke depan, lima tahun ke depan, mungkin kurang lebih 8-10 miliar dolar AS untuk lima tahun ke depan, setiap tahun di sekitar angka itu. Katakanlah 9 miliar dolar AS, 9 kali 5, itu 45 miliar dolar AS," kata Rosan dalam forum tersebut.

Dividen BUMN Ditargetkan Tembus Rp130 Triliun Tahun Ini

Untuk tahun 2025 sendiri, Danantara menargetkan dividen dari BUMN menyentuh angka 8 miliar dolar AS atau setara Rp130 triliun.

"Nah pada tahun ini, dividen yang kurang lebih yang kita terima secara bertahap adalah sesuai dengan RUPS-nya, kurang lebih hampir 8 miliar dolar lah equivalent. Jadi kurang lebih, secara bertahap ya, Rp120–130 triliun," ujar Rosan.

Target tahunan ini menjadi dasar dalam membangun kapasitas Danantara sebagai entitas investasi yang memiliki peran penting dalam mendanai proyek-proyek strategis nasional.

Jadi Modal Buat Investasi Danantara

Rosan menjelaskan bahwa dividen yang diterima tersebut sepenuhnya merupakan modal ekuitas (equity money), yang selanjutnya dapat digunakan untuk aktivitas leverage investasi. Strategi ini memungkinkan Danantara untuk memperbesar dampak ekonominya secara signifikan.

"Tapi itu kan equity money, that's all equity money. I can do leverage, saya bisa leverage nih, 4 times save dong, 5 times save dong," ucap Rosan menekankan potensi pengganda dari modal tersebut.

Dalam pelaksanaan investasinya, Danantara juga telah menjalin kemitraan dengan sejumlah lembaga investasi besar dunia seperti Qatar Investment Authority (QIA), China Investment Corporation (CIC), dan Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi.

"Kita juga sudah agak sama misalnya dengan joint fund, dengan QIA, Qatari Investment Authority, 4 miliar dolar AS. Dengan China, CIC, 2 miliar dolar AS. Kita sedang bicara juga dengan UAE dan juga dengan PIF," tutur Rosan.

Kemitraan ini menjadi salah satu strategi utama Danantara dalam mempercepat realisasi investasi dan membawa dampak lebih besar bagi perekonomian nasional.

Bikin Investor Makin Optimistis ke Indonesia

Kehadiran Danantara sebagai lembaga yang mengelola dividen dan reinvestasi BUMN secara profesional dinilai mampu meningkatkan kepercayaan investor global terhadap Indonesia.

Rosan menyampaikan bahwa interaksi dan kerja sama yang telah dilakukan Danantara menumbuhkan optimisme para investor, baik dalam maupun luar negeri, terhadap potensi ekonomi nasional.

"Saya bertemu, dan saya melihat, dan saya merasakan bahwa dengan adanya Danantara ini, itu memberikan kepercayaan diri juga kepada para investor dalam dan luar negeri pada saat mereka mau berinvestasi di Indonesia," ujar dia.

Alasan utama tumbuhnya kepercayaan tersebut, lanjut Rosan, adalah karena Indonesia tidak hanya mengundang investor untuk masuk, tetapi juga turut berpartisipasi secara langsung dalam proyek-proyek strategis.

"Sebab kita sampaikan kita juga bisa bersama-sama investasi dengan mereka. Kita tidak hanya mengundang saja, we put skin on the game juga. Dan ini kita baru lakukan juga," tutur Rosan.

Dengan semangat kemitraan sejajar ini, Danantara mengajak para investor untuk melihat Indonesia sebagai mitra strategis, bukan sekadar lokasi investasi.

Melalui pengelolaan dividen BUMN yang ditargetkan mencapai Rp734,56 triliun dalam lima tahun, Danantara berupaya menjadi akselerator pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi BUMN sebagai kontributor fiskal, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun ekosistem investasi yang kolaboratif dan progresif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index