JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi sejumlah wilayah di Indonesia terkait potensi cuaca ekstrem, Senin, 18 Agustus 2025. Meski lebih dari setengah wilayah Indonesia, tepatnya 57%, sedang memasuki periode kemarau, hujan lebat hingga sangat lebat masih berpeluang terjadi, disertai angin kencang di beberapa daerah.
BMKG menekankan bahwa kondisi atmosfer saat ini menunjukkan dinamika yang signifikan akibat kombinasi faktor berskala regional dan global. "Peningkatan hujan dipicu oleh aktivitas Dipole Mode negatif, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, hingga Rossby Ekuatorial, serta keberadaan sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Indonesia," tulis pihak BMKG dalam keterangannya.
Masyarakat diminta tetap waspada karena cuaca ekstrem bisa terjadi meskipun musim kemarau masih berlangsung. Hujan deras ini berpotensi menimbulkan banjir, longsor, serta genangan di wilayah rawan. Selain itu, angin kencang juga dapat berdampak pada pohon tumbang dan kerusakan ringan di kawasan terbuka maupun pesisir.
Wilayah dengan Potensi Hujan Sedang hingga Lebat
BMKG merinci beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, antara lain:
Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi
Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung
Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah
Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara
Sumatera Barat, Sumatera Selatan
Hujan sedang hingga lebat ini diprediksi dapat menimbulkan genangan di kawasan perkotaan, serta memicu longsor di daerah perbukitan dan pegunungan.
Wilayah dengan Potensi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat
Sementara itu, sejumlah wilayah berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, yaitu:
Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah
Cuaca ekstrem jenis ini berpotensi menimbulkan risiko tinggi bagi aktivitas masyarakat. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap banjir dan tanah longsor, terutama di daerah yang rawan.
Wilayah dengan Potensi Angin Kencang
Selain hujan, BMKG juga mengidentifikasi wilayah dengan risiko angin kencang, yaitu:
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku
Masyarakat di kawasan ini diimbau siaga terhadap dampak angin kencang, khususnya di area terbuka, pesisir, dan lokasi rawan pohon tumbang.
Imbauan BMKG
BMKG menegaskan beberapa langkah pencegahan yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat:
Waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan genangan akibat hujan lebat.
Siaga terhadap dampak angin kencang, khususnya di kawasan terbuka, pesisir, dan wilayah rawan pohon tumbang.
Terus memantau pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, agar dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat.
BMKG juga menekankan bahwa dinamika cuaca ini dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer yang saling mempengaruhi secara kompleks. Fenomena Madden-Julian Oscillation dan Gelombang Kelvin yang bergerak melintasi wilayah Indonesia dapat meningkatkan potensi hujan lebat dalam periode tertentu. Di sisi lain, pengaruh Dipole Mode negatif meningkatkan kemungkinan hujan lebih tinggi dari rata-rata di beberapa wilayah.
Dengan kondisi ini, BMKG meminta masyarakat untuk tetap bijak dalam menjalankan aktivitas di luar rumah. Kegiatan di kawasan perkotaan maupun pedesaan harus disesuaikan dengan informasi cuaca terbaru agar risiko bahaya dapat diminimalkan.
Selain itu, pihak BMKG mengingatkan bahwa wilayah pesisir dan perbukitan memiliki potensi risiko lebih tinggi akibat hujan lebat dan angin kencang. Longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang bisa terjadi dengan cepat, sehingga kewaspadaan dini sangat diperlukan.
Secara umum, cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, menjadi pengingat bahwa meskipun musim kemarau sedang berlangsung, masyarakat tetap tidak boleh lengah terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Peringatan dini ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah, relawan, dan warga setempat untuk menyiapkan langkah mitigasi yang efektif.
BMKG menekankan bahwa meskipun sebagian besar wilayah Indonesia sedang memasuki musim kemarau, hujan lebat hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi di puluhan wilayah. Selain itu, angin kencang di beberapa daerah menjadi ancaman tambahan yang harus diwaspadai.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau update informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, menjaga kewaspadaan, dan menyiapkan langkah antisipasi terkait banjir, longsor, genangan, serta angin kencang. Kesadaran dini ini penting untuk meminimalkan dampak dari cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja, bahkan di musim kemarau.
Dengan peringatan ini, diharapkan setiap individu, keluarga, dan komunitas dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan tetap aman dalam menghadapi kondisi cuaca yang berubah cepat.