JAKARTA - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia secara serentak melakukan penyesuaian harga untuk produk non-subsidi. Langkah ini berlaku mulai Jumat, 29 Agustus 2025, dengan tujuan memberikan keringanan bagi konsumen sekaligus menyesuaikan fluktuasi harga minyak global. Perusahaan seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, hingga PT Vivo Energy Indonesia turut menurunkan harga beberapa produk BBM mereka.
Penurunan Harga Pertamina di DKI Jakarta
Di wilayah DKI Jakarta, Pertamina menurunkan harga Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.200 per liter, sebelumnya Rp12.500 per liter. Produk Pertamax Turbo juga mengalami penyesuaian dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter. Sedangkan Pertamax Green atau RON 95 turun menjadi Rp13.000 per liter, sebelumnya Rp13.250. Penurunan ini diharapkan dapat meringankan biaya transportasi harian masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi maupun transportasi berbasis BBM.
Namun, untuk BBM jenis solar, harga justru mengalami kenaikan. Dexlite (CN 51) kini dipatok Rp13.850 per liter dari sebelumnya Rp13.320, sementara Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp14.150 per liter dari sebelumnya Rp13.650 per liter. Kenaikan ini mengikuti tren permintaan dan biaya produksi solar yang lebih tinggi dibanding bensin.
Penyesuaian Harga di Shell Indonesia
Shell Indonesia juga menyesuaikan harga beberapa produk BBM mereka. Berdasarkan situs resmi Shell, harga Shell Super yang setara dengan Pertamax turun menjadi Rp12.580 per liter dari sebelumnya Rp12.810. Shell V-Power turun menjadi Rp13.050 dari Rp13.300. Sedangkan Shell V-Power Diesel justru naik menjadi Rp14.380 per liter dari sebelumnya Rp13.830, dan Shell V-Power Nitro+ turun menjadi Rp13.230 per liter dari Rp13.540.
Penyesuaian harga ini menunjukkan bahwa setiap jenis BBM memiliki faktor biaya dan permintaan yang berbeda, sehingga tidak semua jenis mengalami penurunan serentak.
Harga BBM di BP-AKR dan Vivo Energy
BP-AKR menurunkan harga BBM untuk beberapa produknya. BP Ultimate kini dijual Rp13.050 per liter, BP 92 Rp12.550 per liter, sementara BP Ultimate Diesel tetap di Rp14.380 per liter. Vivo Energy Indonesia melalui produk Revvo juga menyesuaikan harga: Revvo 90 Rp12.490 per liter, Revvo 92 Rp12.580 per liter, Revvo 95 Rp13.050 per liter, dan Diesel Primus Plus Rp14.380 per liter.
Penyesuaian ini memberi pilihan lebih banyak bagi konsumen untuk membeli BBM sesuai kebutuhan kendaraan dan anggaran, baik jenis bensin maupun solar.
Daftar Lengkap Harga BBM di DKI Jakarta Jumat, 29 Agustus 2025
BBM Pertamina:
Pertamax: Rp12.200 per liter
Pertamax Turbo: Rp13.200 per liter
Pertamax Green: Rp13.000 per liter
Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
Dexlite: Rp13.850 per liter
Pertamax di Pertashop: Rp12.100 per liter
BBM Shell:
Shell Super: Rp12.580 per liter
Shell V-Power: Rp13.050 per liter
Shell V-Power Diesel: Rp14.380 per liter
Shell V-Power Nitro+: Rp13.230 per liter
BBM BP-AKR:
BP Ultimate: Rp13.050 per liter
BP 92: Rp12.550 per liter
BP Ultimate Diesel: Rp14.380 per liter
BBM Vivo Energy:
Revvo 90: Rp12.490 per liter
Revvo 92: Rp12.580 per liter
Revvo 95: Rp13.050 per liter
Diesel Primus Plus: Rp14.380 per liter
Dampak Penyesuaian Harga BBM bagi Konsumen
Penurunan harga BBM non-subsidi ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat, terutama untuk transportasi harian. Bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat, selisih harga beberapa ratus rupiah per liter dapat berdampak signifikan dalam pengeluaran bulanan.
Di sisi lain, kenaikan harga solar memberi sinyal bagi sektor transportasi berbasis diesel dan logistik untuk menyesuaikan biaya operasional. Hal ini penting agar sektor bisnis tetap efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan dan distribusi barang.
Langkah Konsumen Mengikuti Penyesuaian Harga
Konsumen dapat memanfaatkan daftar harga terbaru untuk menentukan SPBU yang menawarkan harga terbaik sesuai jenis BBM yang dibutuhkan. Selain itu, pemantauan harga secara rutin dapat membantu pengguna kendaraan merencanakan pembelian BBM lebih efisien, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis.
Serentak penurunan harga BBM non-subsidi oleh Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy menunjukkan komitmen penyedia BBM untuk menyesuaikan harga dengan kondisi pasar. Konsumen kini memiliki informasi yang jelas terkait harga terbaru, baik jenis bensin maupun solar, dan dapat menentukan pilihan yang paling menguntungkan. Dengan penyesuaian ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan keringanan biaya transportasi serta membuat perencanaan anggaran lebih efektif.