PANAS BUMI

DSSA Gandeng Mitra Filipina Kembangkan Panas Bumi

DSSA Gandeng Mitra Filipina Kembangkan Panas Bumi
DSSA Gandeng Mitra Filipina Kembangkan Panas Bumi

JAKARTA - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten energi dari grup Sinar Mas, mempercepat ekspansinya di sektor energi baru terbarukan (EBT) dengan menggandeng perusahaan afiliasi Filipina, PT FirstGen Geothermal Indonesia. Kedua perusahaan akan membentuk joint venture (JV) untuk mengelola potensi panas bumi (geothermal) sebesar 440 megawatt (MW) di enam lokasi strategis di Indonesia.

Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan cadangan geothermal nasional, yang dikenal sebagai salah satu terbesar di dunia. DSSA menargetkan proyek ini dapat mendukung transisi energi nasional sekaligus meningkatkan kontribusi EBT terhadap ketahanan energi.

Potensi Panas Bumi Indonesia

Indonesia diperkirakan memiliki 40 persen cadangan panas bumi global, setara 24 gigawatt. Namun, hingga saat ini, baru sekitar 10 persen yang dimanfaatkan. Hal ini menunjukkan peluang besar bagi pengembangan energi terbarukan, khususnya geothermal, yang ramah lingkungan, andal, dan berkelanjutan.

Dengan potensi sebesar ini, pengembangan geothermal menjadi prioritas nasional. Selain mendukung transisi energi, sektor ini juga bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong investasi di wilayah strategis.

Struktur Kepemilikan Joint Venture

Direktur DSSA, Hermawan Tarjono, menyatakan bahwa pembentukan JV ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025. Struktur kepemilikan akan dibagi rata, yakni 50 persen untuk anak usaha DSSA, PT DSSR Daya Mas Sakti, dan 50 persen untuk FirstGen.

Hermawan menegaskan, “Perseroan akan mengumumkan apabila terdapat perkembangan material terkait rencana kemitraan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku".

Awal Kolaborasi dan Penandatanganan

Kolaborasi ini diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerangka (Framework Agreement) pada 27 Agustus 2025. Meskipun nilai setoran modal JV saat ini belum ditentukan, fokus utama kesepakatan ini adalah pengembangan dan pengelolaan sumber daya panas bumi di enam wilayah strategis, yakni Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatra Barat, dan Sulawesi Tengah.

Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pemanfaatan geothermal sekaligus mentransfer keahlian global dalam pengelolaan energi terbarukan.

Manfaat Kolaborasi Global

Kerja sama DSSA dan FirstGen diharapkan memberikan transfer teknologi dan pengalaman internasional dalam mengelola geothermal. Hal ini akan mempercepat pengembangan proyek EBT di Indonesia serta mendukung target nasional dalam transisi energi.

Kolaborasi ini juga membuka peluang adopsi teknologi modern dari perusahaan Filipina yang telah berpengalaman mengelola pembangkit energi terbarukan berskala besar. Dengan demikian, Indonesia dapat memaksimalkan cadangan panas bumi secara efisien dan berkelanjutan.

Tentang FirstGen

PT FirstGen Geothermal Indonesia merupakan anak perusahaan dari Energy Development Corporation (EDC), produsen energi terbarukan terbesar di Filipina, bagian dari First Gen Corporation.

FirstGen dikenal memiliki pengalaman luas dalam pengembangan geothermal dan energi bersih. Kehadiran mereka di JV ini diperkirakan dapat memberikan dukungan teknis, manajerial, serta praktik terbaik internasional untuk pengembangan panas bumi di enam lokasi strategis di Indonesia.

Dampak terhadap Energi Nasional

Pengembangan 440 MW panas bumi dari JV ini akan berkontribusi pada ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung pencapaian target penggunaan energi baru terbarukan. Proyek ini juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berpotensi menurunkan emisi karbon secara signifikan.

Keberhasilan JV ini diharapkan menjadi contoh kolaborasi antara perusahaan lokal dan global dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan teknologi modern dan keahlian global, proyek geothermal dapat lebih cepat terealisasi, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekonomi nasional.

Kemitraan DSSA dengan FirstGen menegaskan komitmen perusahaan pada sektor energi terbarukan. Pembentukan JV untuk mengembangkan 440 MW panas bumi di enam lokasi strategis menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Selain menghadirkan teknologi modern, kolaborasi ini juga mentransfer keahlian global dan meningkatkan kapasitas energi bersih Indonesia. Proyek ini mendukung agenda transisi energi nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Bagi Indonesia, JV ini menjadi contoh nyata strategi pemanfaatan cadangan geothermal yang melimpah. Langkah ini mempercepat pengembangan energi terbarukan, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, dan meningkatkan posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index