PETANI

Produktivitas Sawit Naik, Kesejahteraan Petani Terjamin

Produktivitas Sawit Naik, Kesejahteraan Petani Terjamin
Produktivitas Sawit Naik, Kesejahteraan Petani Terjamin

JAKARTA - Produktivitas sawit terus dipandang sebagai kunci dalam mewujudkan kemandirian pangan, energi, sekaligus kesejahteraan petani. Komitmen inilah yang ditekankan PTPN IV PalmCo, subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), dalam Forum Bisnis Kemitraan Aspekpir Indonesia yang berlangsung di Pekanbaru, akhir Agustus 2025.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan bahwa perusahaan tidak hanya berperan sebagai pembeli hasil panen (offtaker), melainkan juga sebagai penggerak ekosistem sawit dari hulu ke hilir. “Sejalan dengan visi kemandirian pangan dan penguatan petani, kami mendorong peremajaan sawit rakyat, penyediaan bibit unggul bersertifikat, hingga penguatan kelembagaan petani,” ujar Jatmiko.

PalmCo tercatat aktif menjalankan sejumlah program peremajaan sawit rakyat. Hingga Juli 2025, perusahaan telah membantu penerbitan rekomendasi teknis untuk 14.520 hektar kebun. Realisasi pencairan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencapai 13.864 hektar dengan nilai lebih dari Rp 831 miliar. Selain itu, PalmCo juga melaksanakan penanaman di lahan masyarakat seluas 10.628 hektar.

Tak hanya itu, perusahaan mendistribusikan 5,7 juta bibit unggul untuk mendukung peremajaan di lahan seluas 40.000 hektar yang melibatkan lebih dari 20.000 petani. Upaya ini disertai dengan pendampingan kepada 90 koperasi petani sawit di berbagai daerah. Pendampingan dilakukan melalui pelatihan teknis, administrasi, hingga manajemen budidaya.

Program sertifikasi minyak sawit berkelanjutan (RSPO) juga digiatkan. Hingga 2024, sertifikasi ini telah diterapkan di lahan 1.889 hektar, melibatkan 869 kepala keluarga. “Semua pencapaian tersebut akan sulit diwujudkan tanpa kolaborasi dengan banyak pihak. Mulai dari petani dan lembaganya sendiri, hingga pemerintah maupun asosiasi,” kata Jatmiko.

Kolaborasi Jadi Kunci Percepatan PSR

Jatmiko berharap kolaborasi yang sudah terbangun semakin diperkuat, sebab dampaknya langsung terlihat pada percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). “Saya mengajak seluruhnya untuk terus berkolaborasi. Menjaga komunikasi, menata koordinasi. Peningkatan produktivitas sawit nasional adalah kunci. Tidak hanya bagi kemandirian pangan dan energi, tetapi juga demi kesejahteraan petani yang kita dambakan,” tambahnya.

SEVP Business Support PTPN IV Regional III, Bambang Budi Santoso, juga menekankan bahwa sinergi lintas pihak sangat penting untuk meningkatkan daya saing sawit nasional. “Penguatan ekosistem sawit tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kolaborasi erat dengan pemerintah, asosiasi, dan pemangku kepentingan lain. Kami sudah membuktikannya,” ujarnya.

Bambang mencontohkan keberhasilan PSR di Riau yang dimodernisasi sejak 2019. Program tersebut mampu meningkatkan produktivitas kebun petani mitra secara signifikan. Dampak positifnya, pendapatan petani tercatat rata-rata mencapai Rp 12 juta per bulan per kavling.

Menurutnya, efeknya bukan hanya dirasakan keluarga petani, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa secara lebih merata. Lebih dari 2.000 petani mitra kini sedang mempersiapkan diri untuk memperoleh sertifikasi RSPO, yang akan memperkuat posisi mereka di pasar global.

Sawit sebagai Penggerak Kesejahteraan

Ketua Dewan Pengawas Aspekpir, Rusman Heriawan, mengapresiasi konsistensi PTPN IV PalmCo dalam membangun kemitraan dengan petani. Ia menyebut bahwa sawit terbukti mampu menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat di wilayah sentra produksi.

“Petani sawit sekarang jarang yang miskin. Itu fakta. Sawit telah mengangkat kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada penurunan kemiskinan nasional,” ucapnya. Rusman juga menekankan bahwa hubungan antara Aspekpir dan PTPN telah terjalin sejak era 1980-an dan tetap terjaga hingga kini.

“Kami adalah petani murni yang fokus memperbaiki nasib. Loyalitas Aspekpir untuk membangun kemitraan dengan perusahaan tidak perlu diragukan,” tambah Rusman.

Forum di Pekanbaru yang dihadiri jajaran manajemen PTPN IV di Riau, Ketua Umum GAPKI Eddy Martono, Ketua Aspekpir Indonesia Setyono, perwakilan Pemerintah Provinsi Riau, pelaku usaha industri sawit, hingga petani sawit, menjadi ajang mempertegas komitmen bersama.

Dengan sinergi erat antara perusahaan, pemerintah, asosiasi, dan petani, diharapkan produktivitas sawit nasional dapat terus meningkat. Pada saat yang sama, kesejahteraan petani semakin terjamin, sementara kontribusi industri sawit terhadap perekonomian nasional semakin besar.

Dalam konteks kemandirian pangan dan energi, peran sawit jelas tak tergantikan. Peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk menjawab tantangan global sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai salah satu produsen sawit terbesar di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index