JAKARTA - Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan dalam dunia digital dengan perkembangan pesat pada sektor teknologi dan pengelolaan data. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan keseriusannya dalam upaya pengembangan pusat data dengan mengajak investor serta perusahaan teknologi dari Eropa untuk menjelajahi peluang besar di negara ini. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengundang para pelaku industri Eropa untuk berinvestasi dalam ekosistem komputasi awan dan manajemen data yang sedang tumbuh subur di Indonesia.
"Kami menyambut investor Eropa dan perusahaan teknologi untuk mengeksplorasi peluang dalam ekosistem komputasi awan dan manajemen data Indonesia yang sedang berkembang," ungkap Nezar saat menyambut kedatangan Chairman EU-ASEAN Business Council, Jens Rubbert, di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2025. Ajakan ini menandai langkah konkret dari pemerintah Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai pemain kunci di era digital global.
Indonesia melihat ekosistem digital yang inklusif dan aman sebagai prioritas utama. Nezar menegaskan bahwa pemerintah siap berkolaborasi dengan pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan ini. Pemerintah secara aktif menyusun regulasi yang mendukung perlindungan anak di ruang digital, sebuah langkah yang sangat penting mengingat tingginya ancaman di dunia maya. "Pemerintah Indonesia secara aktif berupaya memperkuat kebijakan untuk memerangi ancaman dunia maya, mencegah eksploitasi digital, dan mempromosikan literasi digital bagi pengguna muda," tegasnya, menekankan pentingnya peran serta penyedia platform digital dalam menciptakan keseimbangan antara inovasi bisnis dan kebutuhan regulasi khususnya terkait konten ilegal.
Di sisi lain, kunjungan Jens Rubbert dan delegasinya ke Jakarta menandakan komitmen kuat dari negara-negara Eropa untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam ranah digital ini. Rubbert mengungkapkan antusiasme dan harapan delegasi dalam mengeksplorasi berbagai peluang di Indonesia. "Kami memiliki 129 delegasi yang mewakili 49 perusahaan dan organisasi yang berbeda. Jadi ini merupakan salah satu delegasi terbesar yang pernah ada dan saya pikir itu menunjukkan minat yang kuat dan juga merupakan komitmen terhadap Indonesia," katanya.
Kolaborasi antara EU-ASEAN Business Council dan pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan di tengah tantangan geopolitik global yang terus berkembang. Dengan adanya dukungan dari para investor dan perusahaan teknologi Eropa, diharapkan Indonesia dapat semakin memperkuat ekosistem digitalnya.
Langkah pemerintah ini diharapkan tidak hanya memberikan dorongan bagi industri teknologi dalam negeri, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya investasi di sektor ini, maka akan tercipta banyak lapangan pekerjaan baru serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui alih teknologi dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, perkembangan teknologi digital yang pesat dapat berperan penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan teknologi dan inovasi digital.
Ajakan Komdigi dan keterlibatan aktif investor Eropa dapat menjadi katalisator penting untuk mewujudkan cita-cita ini. Tentu saja, tantangan tidak bisa dihindari, tetapi dengan dialog dan kerjasama yang produktif antara pemerintah, pelaku industri, dan institusi terkait, Indonesia berpeluang besar untuk memimpin transformasi digital di kawasan Asia Tenggara.
Pengembangan teknologi digital yang inklusif dan aman bagi setiap lapisan masyarakat jadi salah satu fokus pemerintah Indonesia ke depan. Dengan menjaga keamanan data dan memberikan perhatian serius pada regulasi perlindungan siber, pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam pengelolaan ekosistem digital yang berkelanjutan dan beretika.