JAKARTA - Pada zaman digital saat ini, penggunaan gadget seperti ponsel dan tablet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali bagi anak-anak. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, ada ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama terkait dengan paparan radiasi gadget. Menyadari hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 dari Universitas Diponegoro (UNDIP) berinisiatif mengadakan program edukasi "Bahaya Radiasi Gadget" di SD Islam NDM Kauman, yang terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta.

Program edukasi yang ditujukan kepada siswa-siswi kelas 1 ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan. Kegiatan dimulai dengan penjelasan sederhana tentang apa itu radiasi gadget dan bagaimana perangkat seperti ponsel dan tablet bisa memancarkan radiasi. Salah satu anggota KKN, Alma, mahasiswa Jurusan Fisika, menjelaskan materi ini dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Dia juga menggunakan gambar serta contoh visual yang menarik agar konsep radiasi lebih mudah dimengerti oleh peserta didik yang masih sangat muda.

"Kami ingin anak-anak memahami bahwa meskipun gadget sangat bermanfaat, penggunaan yang berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan mereka," ungkap Alma. Melalui penjelasan ini, Alma berharap para siswa dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan gadget.

Gangguan pada mata, tidur terganggu, dan masalah kesehatan lainnya adalah beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Sadar akan pentingnya membuat materi lebih menarik bagi anak-anak, sesi edukasi tersebut dilanjutkan dengan permainan interaktif dan kuis. Aktivitas ini dirancang untuk mengajarkan kebiasaan sehat dalam penggunaan gadget. Anak-anak diajak untuk mendiskusikan cara-cara bijak dalam menggunakan gadget, seperti membatasi waktu layar, beristirahat setiap 20 menit, serta menjaga jarak yang aman saat menggunakan perangkat digital tersebut.

Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari antusiasme para siswa-siswi yang mengikuti seluruh rangkaian acara dengan penuh semangat. Permainan dan kuis yang disajikan bukan hanya mendidik tetapi juga menghibur, sehingga memudahkan anak-anak dalam menyerap informasi yang diberikan. Di akhir sesi, mereka diajak membuat komitmen bersama untuk menggunakan gadget dengan lebih bijak dan tidak berlebihan.

Tujuan utama program ini adalah menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan mata, terutama di era digital yang semakin berkembang pesat. Edukasi tentang bahaya radiasi ini juga menekankan cara-cara bertanggung jawab dalam penggunaan gadget di kalangan anak-anak.

Program ini mendapatkan apresiasi positif dari para siswa dan guru di SD Islam NDM Kauman. Para guru menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan saat ini. "Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap anak-anak dapat lebih bijak dalam menggunakan gadget dan lebih peduli terhadap kesehatan mereka," ujar salah satu guru yang hadir dalam acara tersebut.

Respons positif yang diterima dari pihak sekolah menunjukkan bahwa edukasi semacam ini sangat dibutuhkan, terutama mengingat semakin besarnya pengaruh teknologi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan anak-anak akan lebih bijaksana dalam menghadapi tantangan era digital dan mampu menjaga kesehatan mereka di tengah arus teknologi yang semakin deras.

Edukasi mengenai bahaya radiasi gadget ini bukan hanya penting di lingkungan sekolah, tetapi juga sangat relevan untuk diterapkan di rumah. Orang tua diharap dapat terus mendampingi dan membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan gadget agar tetap sehat dan terhindar dari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.

Kesadaran yang dibangun melalui kegiatan edukatif ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang cerdas dan sehat di era digital. Memahami bahaya radiasi gadget beserta dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah kunci untuk mencegah potensi risiko kesehatan di masa mendatang. Dengan demikian, inisiatif yang dijalankan oleh mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP ini menjadi model penting bagi edukasi serupa di berbagai daerah lainnya.