Batubara

PT Indo Tambangraya Megah Tbk Raih Laba Bersih Rp 6,12 Triliun, Penjualan Batu Bara Jadi Tulang Punggung

PT Indo Tambangraya Megah Tbk Raih Laba Bersih Rp 6,12 Triliun, Penjualan Batu Bara Jadi Tulang Punggung
PT Indo Tambangraya Megah Tbk Raih Laba Bersih Rp 6,12 Triliun, Penjualan Batu Bara Jadi Tulang Punggung

JAKARATA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), perusahaan industri batu bara terkemuka di Indonesia, merilis laporan keuangan tahunan yang menunjukkan hasil finansial tahun 2024. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ITMG berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 374,11 juta atau setara dengan Rp 6,12 triliun, menggunakan kurs Rp 16.372 per dolar AS. Meskipun angka ini mencerminkan penurunan sebesar 25,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni US$ 500,33 juta atau Rp 8,19 triliun di tahun 2023, capaian ini tetap menjadi sorotan dalam industri batu bara.

Laporan keuangan tersebut juga mencatat adanya penurunan pendapatan bersih ITMG sebesar 2,9%, dengan total pendapatan tahun 2024 mencapai US$ 2,30 miliar atau Rp 37,72 triliun. Angka ini turun dari pendapatan tahun 2023 yang sebesar US$ 2,37 miliar atau Rp 38,87 triliun. Mayoritas pendapatan ITMG masih berasal dari sektor penjualan batu bara kepada pihak ketiga, yang mencapai US$ 2,20 miliar. Di sisi lain, penjualan kepada pihak berelasi tercatat sebesar US$ 86,38 juta. Selain penjualan batu bara, ITMG juga meraih pendapatan dari jasa pihak ketiga sebesar US$ 5,29 juta dan keuntungan dari transaksi swap batu bara yang mencapai US$ 10,44 juta.

Konsumen terbesar ITMG tahun ini adalah China Bai Gui International Trade Ltd, dengan pembelian mencapai US$ 263,96 juta. Disusul oleh Marubeni Corporation dan Shenhua Hong Kong International Trading Ltd dengan nilai transaksi masing-masing sebesar US$ 254,61 juta dan US$ 211,01 juta.

Sejalan dengan penurunan pendapatan dan laba bersih, ITMG juga melaporkan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 1,6% menjadi US$ 1,60 miliar dari US$ 1,63 miliar di tahun sebelumnya. Alhasil, laba kotor perusahaan turun dari US$ 742,52 juta menjadi US$ 698 juta.

Dari perspektif neraca, total aset PT Indo Tambangraya Megah Tbk pada tahun 2024 tercatat sebesar US$ 2,40 miliar atau setara dengan Rp 39,40 triliun. Sementara itu, total liabilitas perusahaan mencapai US$ 472,73 juta atau Rp 7,73 triliun, sedangkan ekuitas mencapai US$ 1,93 miliar atau Rp 31,66 triliun.

Tekanan Harga Batu Bara

Salah satu tantangan terbesar yang mempengaruhi kinerja ITMG di tahun 2024 adalah fluktuasi harga batu bara. Harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 0,70 poin, mencapai angka US$ 101,40 per metrik ton pada perdagangan Rabu, 26 Februari 2025. Penurunan harga batu bara telah terjadi secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir, dengan harga tertinggi pada pekan lalu mencapai US$ 103,50, namun turun 1,06% sejak 19 Februari 2025. Dalam rentang waktu tiga bulan, harga batu bara mengalami penurunan tajam dari level tertinggi US$ 140,80 pada akhir November 2024 menjadi penurunan sebesar 27,58%.

Investment Analyst dari Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, menjelaskan dua faktor utama yang mempengaruhi kinerja ITMG ke depan. "Pertama, normalisasi harga batu bara yang diakibatkan oleh potensi oversupply di pasar global. Kedua, peningkatan volume produksi serta normalisasi biaya penambangan dari anak perusahaan, yaitu PT Graha Panca Karsa dan PT Tepian Indah Sukses," ungkapnya dalam pernyataan tertulis Kamis, 27 Februari 2025. 

Outlook dan Prospek ke Depan

Melihat prospek ke depan, ITMG diharapkan dapat mengatasi tantangan yang ada dengan strategi yang tepat dalam menjaga volume produksinya dan mengatur biaya operasional yang efisien. Fluktuasi harga batu bara yang tak terduga memang menimbulkan tantangan tersendiri, namun dengan manajemen yang berhati-hati dan inovatif, perusahaan ini dapat menjaga keuntungannya tetap stabil.

Investor dan pemangku kepentingan terus memantau perkembangan dan langkah strategis yang akan diambil ITMG, terutama dalam memanfaatkan kenaikan volume produksi dan meminimalkan dampak dari penurunan harga batu bara. Dengan strategi yang tepat, PT Indo Tambangraya Megah Tbk memiliki potensi untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri pertambangan batu bara di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index