Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia Tanam 50 Ribu Mangrove di Gresik: Komitmen Pelestarian Ekosistem Pesisir

PT Freeport Indonesia Tanam 50 Ribu Mangrove di Gresik: Komitmen Pelestarian Ekosistem Pesisir
PT Freeport Indonesia Tanam 50 Ribu Mangrove di Gresik: Komitmen Pelestarian Ekosistem Pesisir

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI), perusahaan raksasa pertambangan yang dikenal karena operasinya yang luas di Indonesia, melanjutkan komitmennya dalam mendukung kelestarian lingkungan dengan menanam 50 ribu bibit mangrove di kawasan pesisir Gresik. Langkah ini merupakan bagian dari Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove, yang bertujuan untuk memulihkan dan melindungi ekosistem pesisir di seluruh Indonesia.

Upaya Nyata dalam Pelestarian Lingkungan

Proyek ini dimulai pada bulan September 2024 dan dijadwalkan selesai pada Februari 2025. Dalam upaya merehabilitasi dan merestorasi ekosistem mangrove, PTFI menjalin kerjasama strategis dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dan Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wehasta).

"Total sebanyak 50 ribu bibit mangrove kita tanam mulai September 2024 hingga Februari 2025. Kegiatan ini merupakan upaya kami dalam mendukung rehabilitasi dan restorasi ekosistem mangrove di Indonesia," kata Aripin Buman, Vice President Business Process Smelting & Refining Smelter PTFI, dalam rilisnya Jumat, 28 Februari 2025.

Pelaksanaan dan Kolaborasi

Penanaman mangrove ini diimplementasikan di beberapa desa sepanjang wilayah pesisir Gresik. Penanaman dimulai di Desa Tajungwidoro dengan 15 ribu bibit, dilanjutkan di Desa Banyuwangi dan Desa Bedanten yang masing-masing menanam 10 ribu bibit. Desa Manyar Sidomukti menyumbang 3 ribu bibit, dan Desa Karangrejo menambahkan 12 ribu bibit. Sebagai acara puncak, PTFI menanam 2 ribu bibit di Desa Karangrejo, tepat sebelum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, pada 22 Februari 2025.

HPSN tahun ini tidak hanya diisi dengan penanaman mangrove, tetapi juga berbagai kegiatan lain seperti Plogging Fun, sebuah aktivitas berjalan sambil memungut sampah, serta sosialisasi pengelolaan sampah yang dikuti oleh 122 siswa sekolah dasar di Desa Karangrejo dan 100 karyawan Smelter PTFI dalam program "Employee Volunteer Program."

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan

Mangrove memainkan peranan penting sebagai garis pertahanan pertama melawan abrasi dan gelombang laut. Selain itu, mangrove merupakan habitat penting bagi berbagai spesies flora dan fauna serta berperan dalam perbaikan kualitas udara dan peningkatan pendapatan masyarakat setempat.

"Program penanaman mangrove ini bertujuan untuk memitigasi dampak perubahan iklim, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan," tambah Aripin Buman.

Warga setempat, seperti yang diutarakan oleh Zaini, seorang penduduk Desa Tajungwidoro, menyambut baik inisiatif ini. "Selama ini program dari PTFI untuk penanaman sangat menguntungkan bagi warga kami. Salah satu yang diuntungkan adalah bisa mencegah abrasi yang lebih panjang. Yang kedua, bisa mempekerjakan mereka yang belum bekerja, sehingga ada penambahan income yang masuk," ujarnya.

Komitmen Berkelanjutan

Kegiatan penanaman mangrove oleh PTFI ini tidak hanya berfungsi sebagai langkah konkret dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga merepresentasikan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas dan ekosistem yang menjadi bagian dari operasinya.

Dengan menyatukan upaya rehabilitasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang yang positif. Ini mencerminkan visi PTFI untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, sembari mempertahankan operasional bisnis yang bertanggung jawab.

Menghadapi tantangan lingkungan era modern, langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh PTFI sangat penting guna memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam yang lestari dan terlindungi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index