Minyak

Harga Minyak Menguat di Awal Pekan: Dampak Data Ekonomi Tiongkok dan Ketegangan Geopolitik

Harga Minyak Menguat di Awal Pekan: Dampak Data Ekonomi Tiongkok dan Ketegangan Geopolitik
Harga Minyak Menguat di Awal Pekan: Dampak Data Ekonomi Tiongkok dan Ketegangan Geopolitik

JAKARTA - Harga minyak mentah mengawali pekan ini dengan kenaikan yang signifikan, setelah data ekonomi terbaru dari Tiongkok memberikan sinyal positif, sementara ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Ukraina menambah ketidakpastian dalam pasar. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak ke sekitar US$ 70,2 per barel pada Senin, 3 Maret 2025. Kenaikan harga ini dipicu oleh data manufaktur Tiongkok yang menunjukkan aktivitas ekonomi yang kuat, serta kekhawatiran atas gangguan pasokan akibat ketegangan internasional.

Data Ekonomi Tiongkok Berikan Dorongan

Data yang dirilis menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di Tiongkok naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir pada bulan Februari 2025. Sebagai negara importir minyak terbesar di dunia, peningkatan aktivitas ekonomi di Tiongkok memicu optimisme di pasar global tentang prospek permintaan bahan bakar yang lebih tinggi.

“Data manufaktur dari Tiongkok yang membaik menunjukkan pemulihan ekonomi yang signifikan dan memberikan harapan bagi pasar minyak yang telah berada dalam tekanan selama beberapa waktu,” ujar seorang analis energi dari lembaga riset internasional.

Dengan Tiongkok sebagai pemain kunci dalam pasar minyak global, setiap perubahan dalam aktivitas ekonominya memiliki dampak langsung terhadap permintaan minyak mentah. Peningkatan semacam ini mengangkat sentimen positif di seluruh pasar dan mendorong kenaikan harga di awal pekan.

Ketegangan Geopolitik Tambah Ketidakpastian

Selain itu, situasi geopolitik yang tegang antara Amerika Serikat dan Ukraina turut mempengaruhi dinamika pasar minyak. Bentrokan diplomatik yang terjadi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan ketidakpastian mengenai prospek perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Ketidakpastian ini membawa implikasi lebih lanjut terhadap sanksi-sanksi yang dikenakan pada sektor minyak Rusia.

“Kondisi ketidakpastian geopolitik ini berpotensi membawa pasar energi ke wilayah yang tidak stabil, terutama jika sanksi terhadap Rusia tetap berlaku. Ini bisa mengganggu pasokan minyak global dan mendorong harga lebih tinggi,” kata seorang pengamat politik internasional.

Penetapan sanksi terhadap Rusia berpotensi membuat pasokan minyak menjadi lebih ketat, sehingga menjadikan ketegangan ini sebagai faktor penguat bagi harga minyak. Namun demikian, kenaikan harga tidak sepenuhnya stabil, karena masih dibatasi oleh beberapa faktor lain.

Kekhawatiran Perang Dagang yang Berkelanjutan

Meski ada dorongan positif dari data Tiongkok dan ketegangan politik, kekhawatiran mengenai potensi perang dagang global membayangi pasar energi. Kenaikan tarif oleh Amerika Serikat atas impor dari Kanada dan Meksiko yang dijadwalkan berlaku pada Selasa mendatang, ditambah dengan tambahan bea 10% untuk barang-barang asal Tiongkok, menjadi perhatian utama. Kebijakan tarif ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meredam permintaan energi.

“Perang dagang selalu membawa dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi, dan ini dapat menurunkan permintaan energi secara signifikan jika tidak ditangani dengan cermat,” ujar seorang ekonom dari lembaga keuangan terkemuka.

Perang dagang yang berkepanjangan dapat berdampak pada rantai pasokan internasional, mempengaruhi perdagangan dan industri di berbagai sektor, termasuk energi.

Secara keseluruhan, faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam pergerakan harga minyak di awal pekan ini. Data ekonomi yang kuat dari Tiongkok meningkatkan optimisme di pasar, sementara ketegangan geopolitik menambah lapisan ketidakpastian. Namun, ancaman perang dagang dan potensi dampaknya terhadap ekonomi global menjadi hal yang perlu diperhatikan. Di tengah dinamika ini, pasar minyak terus memantau perkembangan terbaru, bergerak di bawah pengaruh kombinasi data ekonomi dan situasi geopolitik yang kompleks. Bagi investor dan pembuat kebijakan, adalah penting untuk tetap waspada terhadap perubahan ini demi menjaga stabilitas pasar energi di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index