JAKARTA — Ribuan masyarakat di beberapa wilayah Jakarta Selatan, khususnya di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, masih mengalami kekurangan bantuan logistik setelah bencana banjir yang melanda daerah tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah berupaya untuk memastikan ketersediaan logistik dan siap menambah pasokan jika dibutuhkan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah, menekankan bahwa pemerintah siap menambah bantuan logistik untuk para korban yang masih membutuhkan. "Apabila kurang bisa minta kembali, kami siap untuk membantunya," tegas Lukmansyah dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa, 4 Maret 2025 pagi.

Distribusi Bantuan Masih Berlanjut

BNPB telah mendistribusikan berbagai barang kebutuhan dasar, termasuk paket sembako, makanan siap saji, serta peralatan pengungsian seperti matras, kasur selimut, dan terpal kepada warga terdampak di Kelurahan Rawajati. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang terdampak banjir yang mencapai ketinggian air 50 cm hingga 1,5 meter di sejumlah kawasan.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, turut hadir dalam pendistribusian bantuan tersebut di kawasan pemukiman padat penduduk di Kecamatan Pancoran. Kehadirannya untuk memastikan bahwa penyaluran bantuan berjalan dengan baik dan korban banjir mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Langkah Ke Depan untuk Mengatasi Banjir

Selain mendistribusikan bantuan, BNPB juga berkomitmen untuk mencari solusi jangka panjang guna mencegah terulangnya bencana serupa. Berdasarkan data sementara yang dihimpun, setidaknya 485 keluarga atau sekitar 1.446 orang terdampak banjir, dengan 224 unit rumah di Rawajati yang terendam.

"Dari banjir ini tidak seperti biasanya. Biasanya 4-5 jam surut tetapi ini sampai sore belum surut juga. Diharapkan setelah dicarikan solusinya, risikonya tidak terlalu banyak," ungkap Lukmansyah, menggarisbawahi pentingnya pemecahan masalah agar kejadian serupa dapat diminimalisir.

Untuk itu, dalam waktu dekat, BNPB berencana mengadakan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah di Jakarta dan pihak terkait lainnya. Rapat tersebut akan difokuskan pada analisis penyebab utama banjir serta mencari langkah-langkah strategis dalam penanggulangan banjir di masa depan.

Tantangan Menghadapi Musim Hujan

Musim hujan intensitas tinggi adalah salah satu faktor yang memperparah kondisi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Dengan curah hujan yang tinggi, sungai-sungai utama di Jakarta, seperti Sungai Ciliwung, sering kali meluap, menyebabkan genangan di banyak area. Pos pantau di Depok pun telah berada dalam status Siaga 1, yang menunjukkan tingkat kewaspadaan tinggi bagi warga di bantaran sungai.

Sebagai langkah preventif, masyarakat dan pemerintah setempat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ketika ancaman banjir datang. Pembangunan infrastruktur anti-banjir dan optimalisasi drainase kota juga menjadi bagian dari program jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana banjir.

Harapan untuk Masa Depan

BNPB, bersama dengan instansi terkait, berupaya bergerak cepat dalam memberikan bantuan darurat dan bekerja sama dalam penanganan serta pencegahan bencana banjir di Jakarta. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat bersinergi dalam memperkuat sistem mitigasi bencana sehingga respons penanganan dapat lebih efektif dan terkoordinasi di masa depan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Jakarta Selatan, serta wilayah lainnya yang rawan banjir, dapat lebih tangguh menghadapi bencana dan mengurangi risiko kerugian baik harta benda maupun korban jiwa akibat banjir.

Bagi masyarakat yang mengalami kekurangan bantuan, BNPB siap menambah pasokan dan senantiasa memperbaharui data korban terdampak untuk memastikan distribusi berjalan optimal. "Kami berharap semua dapat berkoordinasi dengan baik dan seluruh bantuan dapat diterima oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan," tambah Lukmansyah.

Sebagai informasi, bagi warga yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau memerlukan bantuan lebih jauh, dapat menghubungi BNPB atau posko bencana setempat. Tetap waspada dan jaga keselamatan Anda terutama di tengah cuaca ekstrem yang masih terus berlangsung.