JAKARTA  – Tren kecantikan di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap perawatan estetika dan kemajuan teknologi estetika menjadi pendorong utama pertumbuhan pesat ini. Prosedur noninvasif seperti facial, chemical peeling, dan teknologi High-Intensity Focused Ultrasound (HIFU) semakin diminati karena menawarkan manfaat maksimal dengan waktu pemulihan minimal (downtime).

Sementara itu, prosedur invasif seperti filler, botox, tanam benang, dan bedah estetika juga mulai mendapatkan penerimaan luas di masyarakat, karena mampu memberikan hasil yang lebih nyata dan tahan lama. Hal ini menandakan semakin matangnya kesadaran dan minat konsumen Indonesia terhadap berbagai solusi kecantikan yang beragam.

Menurut Founder dan Direktur Dagne Pupo Clinic di Spanyol, dr. Dagne Pupo, keberhasilan sebuah klinik estetika sangat bergantung pada bagaimana mengedepankan kepuasan, keamanan, serta pengalaman konsumen. “Dalam kedokteran estetika, pasien menjadi prioritas utama. Saat inovasi, ilmu, dan keindahan bersatu, kita menciptakan alat yang meningkatkan praktisi dan memberdayakan pasien, mewujudkan visi bersama untuk masa depan estetika di Indonesia,” ujar dr. Pupo saat acara peluncuran produk Saypha 2.0 dari GEA Aesthetic dan Croma-Pharma di Jakarta pekan lalu.

Kolaborasi Inovasi dan Keamanan dari GEA Aesthetic dan Croma-Pharma

GEA Aesthetic, divisi khusus estetika dari GEA Medical yang merupakan distributor alat kesehatan terkemuka di Indonesia, bersama Croma-Pharma GmbH, perusahaan asal Austria yang dikenal secara global dalam teknologi estetika, meluncurkan filler dermal berbahan dasar asam hialuronat bernama Croma Saypha 2.0. Produk ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Regulasi Perangkat Medis Uni Eropa (EU Medical Device Regulation/MDR), menjamin standar keamanan dan kualitas internasional.

Chief Marketing Officer GEA Medical, Endrajaya Tjen, menyampaikan, “Membawa produk kelas dunia Croma-Pharma, seperti filler Saypha 2.0, ke Indonesia menguatkan ikhtiar inovasi kami atas pemenuhan kebutuhan konsumen masyarakat umum serta profesional medis kami yang terus berkembang dan cerdas.”

Teknologi canggih yang dihadirkan oleh Croma-Pharma juga didukung oleh teknologi MACRO Core. Teknologi ini memungkinkan proses produksi filler dengan karakteristik viskoelastis yang sudah ditentukan sebelumnya, sehingga menghasilkan produk yang lebih murni, stabil, dan aman digunakan.

Uji Klinis dan Kepercayaan Pasien

Produk Croma-Pharma tidak hanya sekadar memenuhi standar MDR, tetapi juga telah melalui tujuh uji klinis dengan melibatkan 470 pasien. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa filler Saypha 2.0 memiliki tingkat respons pasien melebihi 95 persen, dengan 92 persen pasien mengalami peningkatan estetika yang bertahan hingga bulan ke-13.

Lebih dari 90 persen pasien juga menyatakan kepuasan terhadap hasil perawatan mereka pada bulan kesembilan. Lebih penting lagi, tidak ditemukan efek samping serius selama proses uji klinis berlangsung. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa produk ini aman dan efektif.

Valentin Gruber, Director of Global Marketing & Customer Experience Croma, menambahkan, “Indonesia merupakan pasar yang dinamis dan berkembang pesat untuk perawatan estetika, dan kami sangat senang dapat bermitra dengan GEA Aesthetic. Jaringan distribusi mereka yang mapan, komitmen terhadap kualitas layanan, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal menjadikan mereka mitra ideal untuk memperkenalkan solusi inovatif Croma-Pharma, termasuk filler Saypha 2.0 kami.”

Pendekatan Selektif dan Evidence-Based dalam Pemilihan Filler

Dokter bedah plastik dan rekonstruksi estetika yang berpraktik di The Clinic Menteng, RS Pondok Indah, dan RSPPN Soedirman, dr. Ide Bagoes Insani, MM, MARS, Sp BP-RE, menegaskan pentingnya pemilihan filler yang sesuai dengan kebutuhan dan anatomi wajah pasien. “Tidak semua filler cocok untuk semua area wajah sehingga pemilihan produk harus sangat selektif dan berdasarkan evidence based medicine (EBM). Dengan begitu, produk filler yang baik ialah yang dapat mengakomodasi karakteristik dari setiap area wajah,” jelasnya.

Menurut dr. Bagoes, kombinasi prosedur minimal invasif dan bedah estetika memberikan hasil yang lebih optimal dan harmonis. Penggunaan filler sebagai pelengkap pascaoperasi mampu menyempurnakan kontur wajah dengan hasil alami.

Pentingnya Kualitas Produk bagi Hasil Estetika yang Alami dan Tahan Lama

Sementara itu, praktisi estetika dr. Indry Putri Widjaya dari Privee Clinic, yang mengkhususkan diri pada perawatan anti-aging, kontur wajah, dan peremajaan kulit, menekankan betapa kualitas produk estetika menentukan hasil akhir perawatan.

“Saya kagum pada hasil kontur Croma pada wajah pasien yang mampu memberikan perubahan signifikan, tapi masih terlihat sangat natural. Setelah mengunjungi fasilitas produksi Croma-Pharma di Austria, saya yakin dengan standar tinggi produknya yang memastikan hasil tampak alami, tahan lama, dan tetap aman,” ungkap dr. Indry.

Perkembangan tren kecantikan di Indonesia semakin didorong oleh inovasi teknologi estetika yang aman dan bersertifikat internasional. Prosedur noninvasif yang minim risiko dan downtime serta prosedur invasif yang semakin diterima luas membuktikan tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penampilan.

Kolaborasi GEA Aesthetic dan Croma-Pharma menghadirkan filler dermal Saypha 2.0 yang bukan hanya inovatif tapi juga aman dan efektif, memberikan pilihan terpercaya bagi konsumen dan tenaga medis di Indonesia. Pemilihan produk estetika yang tepat berdasarkan evidence based medicine menjadi kunci sukses perawatan yang optimal dan memuaskan.

Melalui pendekatan ini, masa depan industri kecantikan di Indonesia terlihat sangat cerah, dengan semakin banyak konsumen yang mendapatkan perawatan berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional dan aman untuk jangka panjang.