JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, orang tua menghadapi tantangan besar: bagaimana menjaga keseimbangan antara manfaat dan risiko penggunaan gadget oleh anak-anak, terutama yang masih duduk di bangku SD. Banyak orang tua yang masih skeptis terhadap gadget karena reputasinya sebagai sumber distraksi. Namun, pandangan ini mulai berubah ketika melihat gadget yang dirancang khusus untuk anak, dengan fitur edukatif dan pengawasan ketat.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penggunaan gadget bisa memberikan banyak manfaat jika dilakukan dengan tepat. Studi menunjukkan bahwa dengan penggunaan dan pengawasan sesuai usia, gadget bisa mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak. Maka dari itu, yang utama bukan gadget itu buruk, tapi bagaimana orang tua memilih perangkat yang tepat dan menetapkan aturan yang jelas.

Aturan Penting Sebelum Memberi Gadget Anak

Sebelum membeli gadget untuk anak SD (usia 6–12 tahun), orang tua perlu menetapkan batas screentime dan menggunakan pengawasan aktif melalui fitur Parental Control. Dr. Jennifer Cross dari Weill Cornell Medicine menyarankan agar orang tua menetapkan aturan screentime ketat, misalnya hanya saat berada di kendaraan untuk perjalanan jauh, serta menetapkan jam malam tanpa gadget. “Menyeimbangkan waktu online dan offline sangatlah penting,” ujarnya.

Dengan pengaturan yang ketat dan penggunaan yang terarah, gadget tidak sekadar alat hiburan, tetapi bisa menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat.

Rekomendasi Gadget Aman dan Edukatif

Samsung Galaxy A16 Kids Edition PAW Patrol

Smartphone ini dirancang menarik bagi anak SD, dengan tema Paw Patrol, phone wallet, Galaxy SmartTag2, dan stiker. Fitur Parental Control memungkinkan pengawasan orang tua. Layarnya berjenis FHD+ Super AMOLED 6,7 inci dengan Eye Comfort Shield, yang mengurangi paparan cahaya biru. Sertifikasi IP54 membuat telepon tahan debu dan percikan air—kualitas penting untuk perangkat anak-anak.

imoo Watch Phone Z7

Jam tangan ini viral karena fitur-fiturnya mendukung keamanan dan komunikasi orang tua–anak. Dilengkapi kamera flip ganda untuk panggilan video, “No Stranger Calls” untuk memblokir panggilan dari nomor tidak dikenal, SOS dengan lokasi real-time, serta pelacakan melalui lima satelit dan Wi-Fi. Riwayat lokasi selama 14 hari tersimpan, memberi orang tua ketenangan saat anak pergi sendiri.

Itel Vista Tab 11

Tablet edukatif dengan harga sekitar satu juta rupiah ini ideal bagi orang tua dengan anggaran terbatas. Dilengkapi fitur AI: Book-to-Screen (pemindai buku jadi suara dan terjemahan lima bahasa), koreksi otomatis soal matematika, dan tanya–jawab interaktif. Mode Kids Park memungkinkan orang tua mengontrol konten yang bisa diakses anak.

Xiaomi Poco C71

Ponsel entry-level ini cocok sebagai gadget pertama anak. Dengan harga terjangkau, Poco C71 cukup baik untuk belajar online, mengerjakan tugas, dan komunikasi. Meski sederhana, cukup berfungsi untuk kebutuhan dasar anak SD.

HUAWEI WATCH KIDS 4 Pro

Smartwatch ini punya layar AMOLED 1,41 inci yang dapat menyesuaikan layar sesuai cahaya luar. Fitur keamanan seperti pelacakan real-time, zona aman, dan SOS membuat orang tua bisa memantau anak setiap waktu.

Nintendo Switch

Konsol ini bukan hanya untuk bermain, tapi bisa jadi media edukasi. Dengan aplikasi Nintendo Switch Parental Controls, orang tua bisa mengatur waktu bermain, membatasi game sesuai rating usia, dan memblokir akses online. Perangkat ini memadukan hiburan dan kreativitas dengan kontrol ketat dari orang tua.

Kindle Kids

E-reader ini tepat untuk anak yang belajar membaca. Tidak seperti tablet, Kindle menawarkan layar bebas silau dan bebas distraksi. Dikenal dengan masa pakai baterai lama, perangkat ini juga dilengkapi parental control untuk mengatur waktu baca dan memonitor buku yang dibaca.

Dennos Smartwatch W23

Smartwatch ini menyediakan panggilan dua arah dengan kualitas suara baik, bahkan di lingkungan bising. Desainnya ultra-tipis (14,1 mm) dan ringan, plus warna menarik untuk anak-anak. Kombinasi komunikasi, keamanan, dan hiburan membuat jam ini ideal untuk anak SD.

Menyusun Rutinitas dan Aturan Penggunaan Gadget

Membeli gadget hanyalah langkah pertama. Pengawasan dan bimbingan orang tua sangat esensial. Orang tua harus menetapkan:

Batas waktu dan durasi penggunaan: Misalnya 1–2 jam per hari, terutama hari sekolah.

Penempatan waktu tanpa gadget: Seperti saat makan keluarga, jam malam, atau interaksi sosial.

Kontrol konten menggunakan aplikasi parental control: Batasi aplikasi, game, dan fitur yang bisa diakses.

Pantauan aktivitas belajar: Libatkan diri dalam memantau aktivitas belajar anak melalui gadget.

Dengan kombinasi perangkat yang tepat dan bimbingan aktif, gadget bisa menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan dan aman.

Gadget Bisa Jadi Teman Belajar, Bukan Musuh

Perkembangan teknologi menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi orang tua. Dengan memilih gadget aman dan edukatif seperti Samsung Galaxy Kids Paw Patrol, imoo Watch Z7, atau Kindle Kids orang tua dapat menyeimbangkan aspek hiburan dan pembelajaran. Parental control dan pengawasan aktif tetap menjadi kunci utama agar gadget berfungsi positif.

Yang paling penting, gadget hanyalah alat. Dampak terbaik muncul ketika orang tua dan anak bekerja sama, menetapkan batasan yang sehat, dan menggunakan teknologi sebagai sarana belajar kreatif. Dengan begitu, gadget bisa menjadi teman yang mendukung tumbuh kembang anak, bukan sumber distraksi.