JAKARTA - Langkah nyata untuk mendukung kemanusiaan kembali diperlihatkan oleh dua perusahaan jasa pengiriman besar di Indonesia, JNE dan TIKI. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Berbagi untuk Kemanusiaan, keduanya menyerahkan bantuan penting berupa dua unit mobil jenazah dan satu unit mobil ambulans. Acara berlangsung di Taman Yayasan Tuna Netra (Yatuna) Jakarta Timur, menjadi wujud kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan akses layanan darurat dan kesehatan yang memadai.
Hadir dalam kegiatan ini tokoh penting seperti Pendiri TIKI – JNE Hj. Nuraini Soeprapto Soeparno, Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, Direktur Utama TIKI Yulina Hastuti, serta pimpinan dan pengurus Yatuna, Ahmad Yuniarto.
Bantuan tersebut diserahkan kepada Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno di Taman Yayasan Tuna Netra Jakarta Timur dan Masjid Nur’aini di Pangkal Pinang. Kehadiran kendaraan ini diharapkan mempermudah penanganan situasi darurat, baik untuk keperluan medis maupun penghormatan terakhir kepada jenazah.
Rangkaian Kegiatan Sosial Pelengkap
Selain penyerahan kendaraan, acara ini juga diisi dengan kegiatan sosial yang menyasar langsung kebutuhan warga sekitar. Di antaranya adalah donor darah yang melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Timur, dengan distribusi kantong darah oleh PMI Provinsi DKI Jakarta.
Pemeriksaan kesehatan gratis juga disediakan oleh Puskesmas Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur. Layanan ini dipimpin oleh Drg. Dara Pahlarini, Kepala Puskesmas Kecamatan Makasar, dan Dr. Virly, Kepala Satuan Pelaksana UKM-PKC Makasar. Warga dapat memeriksakan kondisi kesehatan secara menyeluruh, sehingga kegiatan ini memberi manfaat langsung sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.
Filosofi dan Pesan dari JNE
Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah implementasi nyata dari nilai yang dipegang perusahaan.
“Kami senang dapat menjalankan program sosial ini sebagai wujud nyata dari filosofi, ‘Berbagi, Memberi, dan Menyantuni’. Kami percaya bahwa kebahagiaan itu dapat disalurkan melalui kepedulian dengan semangat Connecting Happiness yang selalu kami pegang teguh. Bantuan mobil ambulans dan mobil jenazah ini adalah salah satu cara kami berkontribusi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam hal layanan kesehatan dan kemanusiaan. Kami berharap, kendaraan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat sekitar,” ujar Feriadi.
Bagi JNE, Connecting Happiness bukan hanya slogan, tetapi prinsip yang memandu tindakan sosial mereka. Bantuan ini menunjukkan bahwa keberadaan perusahaan dapat membawa dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Komitmen Sosial dari TIKI
Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, turut memberikan pandangan yang selaras dengan misi perusahaan.
“Penyerahan bantuan ini merupakan wujud kontribusi sosial yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. TIKI senantiasa menghadirkan aksi nyata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, keselamatan, dan kemanusiaan, secara cepat dan tanggap. Kami meyakini, setiap kontribusi, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi mereka yang membutuhkan. Memasuki usia 55 tahun dengan tagline Ngirim Tanpa Skip, TIKI menegaskan bahwa kami tidak pernah absen (skip) dalam pengiriman, sekaligus konsisten menebar kebaikan dan berbagi tanpa skip,” jelas Yulina.
Bagi TIKI, tanggung jawab sosial adalah bagian integral dari perjalanan perusahaan, di mana setiap kontribusi diarahkan untuk memberikan manfaat nyata.
Makna Bantuan dan Dampak bagi Masyarakat
Kendaraan ambulans dan mobil jenazah bukan sekadar alat transportasi. Kehadirannya memberi rasa aman dan kesiapan dalam menghadapi situasi genting. Dengan fasilitas tersebut, penanganan pasien darurat bisa lebih cepat, dan penghormatan terakhir kepada jenazah dapat dilakukan secara layak.
Program Berbagi untuk Kemanusiaan ini membuktikan bahwa kontribusi sektor swasta dapat melengkapi peran pemerintah dan lembaga sosial dalam menyediakan layanan publik. Bagi masyarakat di wilayah penerima, bantuan ini menjadi wujud perhatian nyata yang dapat langsung dirasakan manfaatnya.
Sinergi dan Harapan ke Depan
Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara perusahaan, lembaga sosial, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Melalui kolaborasi yang solid, tantangan dalam penyediaan layanan darurat dapat diatasi lebih efektif.
M. Feriadi menambahkan bahwa keberlanjutan adalah kunci. Kontribusi sosial tidak boleh berhenti pada satu acara, tetapi harus menjadi budaya kerja yang berkelanjutan. Hal ini berarti memperluas jangkauan bantuan, berinovasi dalam layanan sosial, dan mengajak lebih banyak pihak untuk ikut terlibat.
Yulina Hastuti pun menekankan bahwa keberhasilan program sosial tidak diukur dari nilai materi semata, tetapi dari sejauh mana manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang. Kendaraan bantuan ini, menurutnya, adalah aset penting untuk memperkuat layanan kemanusiaan di wilayah masing-masing penerima.
Komitmen Berkelanjutan
Menutup acara, kedua pimpinan perusahaan menyampaikan pesan bersama:
“Ke depan JNE dan TIKI akan senantiasa menjaga semangat kepedulian dan kolaborasi demi mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan sejahtera.”
Dengan komitmen tersebut, JNE dan TIKI tidak hanya menjadi pelaku utama di dunia bisnis, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi membangun masyarakat lebih baik. Bantuan yang diberikan melalui program ini menjadi bukti bahwa dunia usaha dapat mengambil peran aktif dalam memperkuat jaringan kemanusiaan di Indonesia.