Naik Kereta

Tragedi Rebutan Naik Kereta Api di Stasiun New Delhi: 18 Orang Tewas Berdesakan Menuju Festival Kumbh Mela

Tragedi Rebutan Naik Kereta Api di Stasiun New Delhi: 18 Orang Tewas Berdesakan Menuju Festival Kumbh Mela
Tragedi Rebutan Naik Kereta Api di Stasiun New Delhi: 18 Orang Tewas Berdesakan Menuju Festival Kumbh Mela

JAKARTA - Sebuah insiden tragis kembali menguak sisi suram dari keramaian massa ketika sebanyak 18 orang tewas dalam upaya berdesakan menaiki kereta api di Stasiun Kereta Api New Delhi. Insiden memilukan ini terjadi pada Sabtu malam, saat ribuan pelancong bergegas menuju kota Prayagraj di India utara untuk menghadiri salah satu perayaan keagamaan terbesar di dunia, Kumbh Mela.

Kumbh Mela, yang dikenal sebagai festival keagamaan terbesar, menarik perhatian jutaan umat Hindu dari seluruh penjuru India dan dunia. Festival ini digelar setiap 12 tahun sekali di empat lokasi yang berbeda, dan tahun ini berlangsung di Prayagraj. Diperkirakan sekitar 500 juta umat telah mengunjungi festival sejak acara ini dimulai sebulan yang lalu.

Kepanikan di Stasiun New Delhi

Ketika malam temaram menyelimuti Stasiun New Delhi, eskalator dan tangga menjadi saksi bisu dari kepanikan yang mematikan. Ketika kereta menuju Prayagraj bersiap untuk meninggalkan stasiun, ribuan orang berlomba untuk mendapatkan tempat. Dalam kepanikan tersebut, banyak orang terjatuh dan terluka ketika berusaha menaiki kereta.

“Saya bisa mengonfirmasi 15 kematian di rumah sakit. Mereka tidak mengalami luka terbuka. Sebagian besar diduga meninggal karena hipoksia, tetapi hal ini baru bisa dipastikan setelah otopsi,” ungkap dr Ritu Saxena, Wakil Kepala Medis Rumah Sakit Lok Nayak di New Delhi. Selain korban tewas, sekitar 11 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka. “Sebagian besar dari mereka dalam kondisi stabil dan mengalami cedera ortopedi,” tambah Dr. Saxena.

Tidak hanya itu, stasiun televisi NDTV melaporkan bahwa tiga korban lainnya meninggal akibat desak-desakan, berdasarkan keterangan dari petugas rumah sakit lainnya di kota tersebut. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, menambah duka dari tragedi ini.

Seorang porter yang telah bekerja di stasiun kereta api tersebut sejak tahun 1981 mengungkapkan kepada Times of India bahwa dia belum pernah melihat kerumunan sebesar ini sepanjang karirnya. “Orang-orang mulai bertabrakan lalu jatuh di eskalator dan tangga ketika peron kereta khusus menuju Prayagraj tiba-tiba bergeser,” ujarnya dengan nada penuh kesedihan.

Tanggapan dan Langkah Mitigasi

Menanggapi tragedi ini, Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, menyatakan bahwa pemerintah telah memerintahkan penyelidikan tingkat tinggi untuk mengetahui akar penyebab insiden ini. Sebagai langkah mitigasi, pihaknya juga mengoperasikan kereta tambahan dari New Delhi guna mengakomodasi arus umat yang masih terus berdatangan. “Penting bagi kita untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pelancong. Kami berkomitmen untuk melakukan perbaikan signifikan dalam manajemen kerumunan,” tuturnya.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa yang mendalam. “Simpati saya bersama semua keluarga yang berduka. Saya berdoa agar para korban luka segera pulih,” tulisnya di platform media sosial X.

Di sisi lain, Gubernur Wilayah Ibu Kota Delhi, Vinai Kumar Saxena, memastikan bahwa seluruh personel manajemen bencana telah dikerahkan. Semua rumah sakit telah disiapkan untuk menangani keadaan darurat yang mungkin terjadi setelah insiden naas ini.

Sejarah Kepadatan Massa di Kumbh Mela

Perayaan Kumbh Mela memang memiliki sejarah panjang terkait insiden yang disebabkan oleh kepadatan massa. Bulan lalu, setidaknya 30 orang tewas dalam insiden mirip yang terjadi di sekitar Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati. Ini mengingatkan kita betapa pentingnya manajemen kerumunan yang efektif dan sistematis selama pelaksanaan acara besar seperti Kumbh Mela.

Sebagai perayaan yang berlangsung selama enam minggu, Kumbh Mela menjadi momen penting dalam kalender keagamaan Hindu. Mengingat skala besar dan makna spiritual yang mendalam, festival ini tidak hanya menarik umat dari India tetapi juga dari seluruh dunia.

Pelajaran dari Tragedi

Tragedi ini menyoroti perlunya perbaikan dalam sistem pengelolaan arus manusia selama acara besar. Peningkatan infrastruktur di sekitar lokasi perayaan dan sistem peringatan dini untuk mencegah kepadatan yang berlebihan menjadi isu mendesak untuk diatasi. Kerumunan besar yang datang untuk merayakan momen spiritual harus bisa melakukannya dengan aman dan tenteram.

Sebagai penutup, insiden di Stasiun New Delhi menjadi pengingat keras bahwa meskipun perayaan besar seperti Kumbh Mela membawa makna spiritual yang mendalam, keselamatan dan keamanan peserta harus tetap menjadi prioritas utama. Dengan belajar dari kejadian ini, diharapkan langkah-langkah pencegahan dan sistem pengelolaan yang lebih baik dapat diterapkan di masa mendatang. Kumbh Mela adalah sebuah simbol dari harmoni dan spiritualitas, dan sudah seharusnya bisa dinikmati dengan aman oleh semua umat tanpa harus mengorbankan keselamatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index