PTPP

Proyek Pembangunan Terminal Kalibaru Tanjung Priok oleh PTPP Capai 75 Persen Progres, Siap Dukung Peningkatan Daya Saing Pelabuhan

Proyek Pembangunan Terminal Kalibaru Tanjung Priok oleh PTPP Capai 75 Persen Progres, Siap Dukung Peningkatan Daya Saing Pelabuhan
Proyek Pembangunan Terminal Kalibaru Tanjung Priok oleh PTPP Capai 75 Persen Progres, Siap Dukung Peningkatan Daya Saing Pelabuhan

JAKARTA - Proyek pembangunan Terminal Kalibaru Tahap 1B di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) telah mencapai progres fisik sebesar 75% pada Februari 2025. Proyek strategis dengan nilai kontrak mencapai Rp 3,83 triliun ini bertujuan untuk memperkuat peran Pelabuhan Tanjung Priok sebagai gerbang utama distribusi ekspor dan impor di Indonesia, serta mendukung kelancaran logistik dan bongkar muat di kawasan pelabuhan.

Strategi Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan Tanjung Priok memiliki peran strategis dalam sistem logistik Indonesia, mengingat kapasitasnya sebagai pintu utama distribusi barang antara Indonesia dan dunia internasional. Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa pengembangan Terminal Kalibaru menjadi kunci untuk memperlancar proses bongkar muat dan mendukung pertumbuhan volume kargo yang terus meningkat. "Posisi Pelabuhan Tanjung Priok yang vital dan hub-nya yang terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan besar lainnya menjadikannya sebagai prioritas dalam pengembangan. Proyek Terminal Kalibaru ini akan memastikan pelayanan bongkar muat yang lebih cepat dan efisien," kata Joko pada Kamis, 27 Februari 2025.

Pembangunan proyek ini dilaksanakan dengan pendekatan modern dan menggunakan berbagai teknologi canggih untuk memastikan kualitas dan kecepatan pelaksanaan. Beberapa lingkup pekerjaan strategis yang sedang dilakukan antara lain reklamasi, perbaikan tanah pada area Terminal Petikemas 2 (CT2), pembangunan Inner Port Road, dan penyediaan Reserved Area yang semuanya bertujuan untuk memperluas kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok.

Inovasi Teknologi dalam Proyek Terminal Kalibaru

PTPP menggunakan sejumlah teknologi inovatif untuk mempercepat pelaksanaan proyek dan memastikan ketepatan pengerjaan. Salah satu teknologi utama yang diterapkan adalah metode Vacuum Preloading, yang berfungsi untuk memperbaiki lapisan tanah lunak (very soft soil). Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas struktur dermaga dan area reklamasi. Selain itu, drone LIDAR digunakan untuk mengukur topografi dan volume reklamasi secara akurat, sehingga mempercepat proses pengerjaan dan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Joko Raharjo menjelaskan, "Metode Vacuum Preloading menjadi solusi untuk memperbaiki tanah lunak yang ada di area proyek. Selain itu, kami menggunakan material hasil pengerukan sebagai bahan reklamasi, yang mendukung prinsip green construction dan berfokus pada keberlanjutan lingkungan."

Salah satu inovasi menarik lainnya adalah penggunaan tiang pancang baja berdiameter 2 meter dan panjang 50 meter. Tiang pancang ini menjadi yang terbesar dan terpanjang di Indonesia tanpa sambungan, dan diproduksi di Cilegon sebelum dibawa ke lokasi proyek di Pelabuhan Tanjung Priok.

Reklamasi Ramah Lingkungan untuk Pengembangan Pelabuhan

Sebagai bagian dari pembangunan terminal, proyek ini juga memanfaatkan reklamasi area yang luas. Sebanyak 260 hektare area baru dibentuk menggunakan material lumpur hasil pengerukan, sementara perbaikan tanah seluas 100 hektare dilakukan dengan metode Vacuum Preloading. Salah satu komitmen dari PTPP adalah memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan prinsip green construction. Penggunaan semen slag, hasil limbah pengolahan baja, dalam metode Deep Soil Mixing menjadi contoh nyata upaya menjaga lingkungan selama proses pembangunan.

"Penerapan teknologi canggih dan prinsip keberlanjutan ini sangat penting dalam membangun pelabuhan yang efisien dan ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, sembari memastikan keberlanjutan infrastruktur pelabuhan yang akan datang," tambah Joko Raharjo.

Optimisme Penyelesaian Tepat Waktu dan Peningkatan Daya Saing Pelabuhan

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono, memberikan apresiasi atas progres signifikan yang telah dicapai dalam pembangunan Terminal Kalibaru. Ia mengungkapkan optimisme bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Dengan adanya sinergi yang kuat dan penerapan inovasi teknologi, kami sangat yakin proyek ini dapat diselesaikan sesuai jadwal. Keberhasilan pembangunan Terminal Kalibaru ini akan semakin memperkuat daya saing Pelabuhan Tanjung Priok di tingkat internasional, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," ujar Arif.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Infrastruktur Logistik

Penyelesaian proyek Terminal Kalibaru diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas pelabuhan, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi Indonesia. Dengan fasilitas yang lebih baik dan efisien, Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu menangani lebih banyak volume kargo, yang berujung pada kelancaran distribusi barang dan memperlancar arus barang ekspor-impor, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index