PASAR MODAL

Investor Pasar Modal Indonesia Capai Rekor Baru

Investor Pasar Modal Indonesia Capai Rekor Baru
Investor Pasar Modal Indonesia Capai Rekor Baru

JAKARTA - Jumlah investor pasar modal Indonesia terus meningkat pesat dan berhasil menembus angka 18 juta Single Investor Identification (SID). Per akhir Agustus 2025, total investor tercatat mencapai 18.012.665 SID. Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian nasional sekaligus meningkatnya minat untuk berinvestasi di pasar modal.

Menurut Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2025 terdapat tambahan 3.141.026 SID baru. Penambahan ini hasil program edukasi yang konsisten dijalankan BEI bersama self regulatory organization (SRO) dan para pemangku kepentingan dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Capaian ini bukan sekadar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia,” ujar Kautsar.

Investor Saham Meningkat Pesat

Dari total investor pasar modal, investor saham tercatat 7.558.552 SID. Sepanjang 2025, terdapat penambahan 1.177.108 SID baru di sektor saham. Peningkatan ini didorong oleh kampanye edukasi Aku Investor Saham, yang diluncurkan sejak 2023. Kampanye ini berhasil menambah 2,7 juta investor baru pada 2024, dan hingga Agustus 2025 jumlahnya kembali meningkat dengan penambahan 3,1 juta investor baru.

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, menjelaskan, “Sebagian besar atau sekitar 70% berasal dari Pulau Jawa, sekitar 14% dari Sumatera, dan selebihnya dari pulau-pulau lainnya”.

Komposisi Geografis dan Demografis

Secara geografis, Pulau Jawa masih menjadi basis utama investor dengan porsi 68%, diikuti Sumatera 16%, dan wilayah lain mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dari sisi demografi, investor muda menjadi tulang punggung pasar modal, dengan 54,23% berusia di bawah 30 tahun, diikuti 31–40 tahun sebesar 24,82%, dan 41–50 tahun sebanyak 12,26%. Investor berusia senior menurun karena memasuki masa pensiun, tercatat 5,74% berusia 51–60 tahun dan 2,95% di atas 60 tahun.

Persebaran Aktivitas Pasar Modal

Selain data BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat per 7 Agustus 2025 terdapat 17.570.281 investor pasar modal. Persebaran geografis investor mulai merata. Pulau Jawa tetap dominan dengan 70,50% investor dan aset mendekati Rp5.411 triliun. Sumatera menyusul 14,92% dengan aset Rp126,77 triliun, Sulawesi 5,09% dan aset Rp21,60 triliun, Kalimantan 4,76% dengan aset Rp170,77 triliun, Bali, NTB, dan NTT 3,50% dengan aset Rp25,53 triliun, dan Maluku-Papua 1,23% dengan aset Rp7,21 triliun.

Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, menegaskan, “Karena berkumpulnya atau menyebarnya kegiatan pasar modal di seluruh wilayah Indonesia, dominasi Jawa sudah mulai menurun, dan Sumatera semakin meningkat.”

Dampak Edukasi dan Kampanye

Jeffrey Hendrik menambahkan, kampanye Aku Investor Saham berkontribusi besar terhadap pertumbuhan investor. Program ini melibatkan 29 Kantor Perwakilan BEI, 970 Galeri Investasi di perguruan tinggi, dan lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal. “Kegiatan edukasi dan sosialisasi lebih dari 30.000 kegiatan setiap tahun untuk meningkatkan awareness, literasi, dan inklusi pasar modal,” tutur Jeffrey.

Upaya ini terbukti efektif menumbuhkan minat investor baru, terutama generasi muda, mahasiswa, dan kelompok usia produktif, sekaligus meningkatkan literasi keuangan di seluruh Indonesia.

Optimisme dan Kepercayaan Investor

Pertumbuhan signifikan jumlah investor menunjukkan optimisme tinggi terhadap perekonomian nasional dan pasar modal. Investor muda mendominasi, persebaran mulai merata, dan edukasi konsisten mendorong literasi serta inklusi finansial. Hal ini menandakan pasar modal Indonesia semakin inklusif, mampu menarik berbagai segmen masyarakat, dan memudahkan akses investasi bagi generasi baru.

Jumlah investor pasar modal Indonesia yang menembus 18 juta SID menunjukkan pertumbuhan positif dan berkelanjutan. Investor saham terus bertambah, sebagian besar berasal dari generasi muda, dengan Pulau Jawa sebagai basis utama meski persebaran mulai merata. Kampanye edukatif Aku Investor Saham dan dukungan OJK serta stakeholders menjadi faktor penting dalam pencapaian ini.

Dengan pertumbuhan konsisten, optimisme investor meningkat, literasi pasar modal lebih merata, dan keterlibatan generasi muda semakin dominan. Kondisi ini menjadi indikator kuat bahwa pasar modal Indonesia berada pada jalur pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, membuka peluang investasi lebih luas di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index